18. | Who you are?

171 63 14
                                        

"Happy Reading"

***

"Jadi selama ini lo suka sama Darrel!? Tapi dia malah suka sama Clara? Dan sekarang gue baru tahu!?" Ucap Feli dengan nada yang agak keras.

"Maafin gue Fel, gue baru cerita sekarang, karena gue baru sempat cerita sama lo." Jawab Devi dengan memegang tangan Feli.

"Kalian tuh jahat tahu nggak sih, gue sebagai sahabat merasa nggak dianggap sama kalian." Ujar Feli dengan wajah sedihnya.

Devi mengelus pundak Feli, ia juga merasa sedih pastinya jika berada di posisi Feli. Devi benar-benar merasa bersalah sekarang, ia kira Clara sudah cerita pada Feli, tapi ternyata Clara belum menceritakan semuanya pada sahabatnya.

"Maafin gue sama Clara ya..." Devi berkata pada Feli yang menjadi diam setelah mengetahui semuanya.

"Iya, gue maafin kalian. Tapi setelah ini, gue mau kita bahas semua ini bareng-bareng ya." Jawab Feli dengan senyumnya.

Devi menganggukkan kepalanya sejenak. Feli terus menatap sahabatnya yang satu ini, wajahnya masih terlihat agak pucat dan ia masih sangat terlihat seperti orang sakit. Ketika sedang memperhatikan Devi, Feli sedikit terkejut ketika melihat darah segar yang mengalir di hidung Devi.

"Dev, lo masih mimisan?" Tanya Feli yang meminta penjelasan.

Devi segera mengarahkan tangannya ke arah lubang hidungnya, dan ternyata benar apa kata Feli. Ia kembali mimisan, Devi kira setelah ia keluar dari rumah sakit, ia akan sembuh dari semua ini.

Devi segera mengambil tisu di atas meja, ia langsung mengelap darah yang mengalir tersebut. Devi berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan semua itu.

Feli mengikuti sahabatnya sampai depan kamar mandi Devi. Feli merasa kasihan terhadap Devi, ia mengira kalau Devi sudah sembuh, tapi kenyataannya malah belum.

"Lo nggak merasa sakit apapun kan?" Tanya Feli pada Devi yang baru keluar kamar mandi.

"Nggak kok Fel. Ini cuma mimisan biasa kok."

"Tapikan tetap aja, lo tuh batu keluar di rumah sakit." Jawab Feli.

Devi menanggapi jawab Feli dengan senyuman. Ia tidak mau Feli terlalu memikirkannya.

"Yaudah kalo gitu, gue pulang dulu ya... Lagian juga ini udah malem." Ucap Feli pada Devi.

"Mau gue antar nggak?" Tanya Devi yang ingin mengambil jaketnya.

"Nggak usah, gue udah pesan ojek online kok." Feli menolak tawaran Devi dengan halus.

Devi mengantar Feli sampai depan pintu rumahnya. Ia melambaikan tangannya ketika ojek online pesanan Feli datang menjemput.

***

Darrel sudah siap dengan setelan jas hitam yang sangat pas melekat ditubuhnya. Ia berdiri di depan kaca dan terdiam melihat penampilannya yang sangat formal.

Saat sedang merapikan rambutnya, ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk. Darrel mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur.

Ada sebuah panggilan masuk dari nomor asing, Darrel mengangkat alisnya sebelah. Darrel berpikir apakah ini nomor orang asing seperti tadi? ia tidak mau dibuat pusing lagi kali ini. Darrel tidak menjawab telepon tersebut dan memilih mematikan ponselnya.

DARREL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang