"Happy Reading"
***
Pagi ini sekolah sedang menyiapkan acara pameran seni tahunan, semua kelas sibuk mempersiapkan keseniannya masing-masing, mereka juga membuat seni bermacam-macam untuk dipamerkan di acara pameran tiga hari lagi.
Darrel dan teman-temannya juga sibuk membuat karya seni. Pameran galeri adalah tema di tahun ini, Darrel sedang mengecat lukisan yang tak kalah menarik, ia dan Irfan sedang taruhan membuat lukisan yang indah. Jika diantara mereka hasilnya ada yang lebih bagus, maka lukisan yang kurang bagus harus mentraktir teman-teman yang lain.
Figo dan Steven berada di pihak Darrel. Mereka turut mendukung Darrel, apalagi Figo yang terlihat sangat bersemangat, ia sudah menyiapkan sebuah air mineral dan beberapa makanan ringan untuk Darrel, tidak lupa juga dengan terompet yang ia bawa. Figo memang terlihat sangat rempong sekarang, mungkin hanya ia yang terlihat sangat rempong diantara geng gamers ini. Steven yang ikut mendukung Darrel hanya membantu menyiapkan bahan-bahan dan menutup kaleng-kaleng cat yang sudah tidak terpakai.
Di pihak Irfan, Gio dan Leon juga ikut andil dalam mendukungnya. Gio membawa lap dan kain kering yang mungkin akan dibutuhkan nanti, sedangkan Leon membantu Irfan seperti layaknya Steven.
Teman-teman kelas Darrel juga sibuk dengan karyanya masing-masing, pameran ini tidak wajib untuk semua siswa, dan hanya perwakilan yang setiap kelasnya minimal tiga orang yang memberikan karya seni.
Dikelas Clara, teman-temannya juga sibuk memilih galeri seni apa yang cocok untuk dipamerkan nanti.
Clara menghela nafasnya sebentar, ia tidak jago menggambar dan mewarnai. Jika ini lomba bahasa pasti dia akan ikut, sayangnya tidak ada yang namanya lomba bahasa. Padahal Clara menyukai bahasa asing mulai dari bahasa Prancis, Spanyol, Rusia, dan Mandarin. Menurutnya bahasa-bahasa itu unik dan mengundang rasa keingintahuannya akan bahasa asing tersebut.
Devi terus menyerukan namanya ke teman-temannya untuk membuat karya seni galeri tersebut. Clara menutup telinganya, ia benar-benar tidak bisa menggambar kali ini, apalagi nanti karya seni itu akan diperlihatkan untuk umum, bukan hanya warga sekolah tapi orang luar sekolah juga bisa datang untuk melihat pameran seni tahunan ini.
Hingga Bagas si ketua kelas mengumumkan, kalau nanti Clara dan dua teman lainnya akan mewakilkan lomba tersebut untuk kelas ini.
Clara tidak terima, ia tidak jago menggambar, bagaimana kalau nanti karyanya akan jelek. Devi dan Feli terus menenangkannya kali ini, mereka akan membantu Clara nantinya, apapun yang terjadi.
"Ih! Gue kan nggak bisa gambar. Kenapa sih itu si Bagas nyuruh gue ngewakilin kelas ini?" Ucap Clara yang tidak terima, ia tidak mau diatur-atur.
"Nanti gue bantuin lo kok tenang aja Ra." Sahut Feli yang tersenyum.
Devi ikut tersenyum mendengar penuturan Feli, ia dan Feli pasti akan membantu Clara. "Oke gini aja, gimana kalo nanti pulang sekolah kita latihan gambar dirumah lo?" Devi mengusulkan pertanyaan bagus pada Clara.
"Emh, boleh sih. Cuma kan gue nggak jago gambar." Jawab Clara dengan menekuk wajahnya.
"Lo itu bisa, buktinya dulu lo cerita pernah diajarin gambar sama kakak lo." Ucap Feli menambahkan.
"Iya sih, cuma itu kan udah lama. Gue nggak yakin kalo sekarang gue masih bisa gambar." Balas Clara.
"Tunggu deh, tapi kok lo tau Fel? Kalo dulu Kak Fero pernah ngajarin Clara gambar." Tanya Devi yang menautkan alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARREL [ON GOING]
Fiksi Remaja[Cerita ini akan aku revisi setelah tamat. Jangan lupa follow sebelum membaca.] *** Darrel Arkano Zavenander si manusia tampan dan gamers sejati, tidak luput juga dari sifatnya yang keras kepala. Satu lagi, dia dingin dengan setiap wanita, kecuali i...