Sinar matahari menyeruak, membangunkan seorang gadis yang sedang tertidur dengan pulas. "Hoammm" gadis tersebut menguap sembari mengucek matanya. Ia melihat jam yang bertengger di dindingnya, yang menunjukkan pukul 04.55 pagi. Ia pun langsung turun ke bawah untuk mengambil air di dapur.
"Bunda...kia haus" Yap gadis tersebut adalah Kiara lativa angkasa.
"Kamu mau minum apa kia, biar bunda yang bikinin" balas maira ibu dari Kiara yang sedang membuat sarapan di dapur. "Kiara mau susu coklat anget.. Bun" kata kiara dengan manjanya. "Ok tunggu ya sayang, bunda bikinin dulu susunya" Kiara hanya mengangguk sebagai balasan."Nihhh susu coklatnya kia udah jadi, diminum ya sayang" ucap bunda Kiara sambil menyodorkan gelasnya.
Kiara POV
"Iya Bun makasih" balasku sambil tersenyum. Aku pun langsung meminum susunya hingga habis setengah. Sampai ada sesuatu terlintas di kepalaku. "Oh ya Bun.. kia boleh nanya gak" ucapku pada bunda
"Nanya apa sayang" balas bunda
"Emmmm bunda tapi jangan marah yaa" tanyaku lagi sambil tersenyum canggung. "Emang apa yang mau kamu tanyain" ucap bunda sambil menghampiri ku yang sedang duduk di meja makan dan duduk di kursi yang disebelah ku. "Emm.. Bun.. kia..emm kia harus sampai kapan men..menyamarr bbun" kataku sambil nunduk, karena takut kalau bunda akan marah. "Sayanggg.. kamu sabar ya.. kalau semua ini udah membaik pasti kamu gak akan nyamar lagi.. kamu sabar ya kia.. kamu gak mau kan seperti ini.. sama sayang bunda juga gak mau kamu begini..hiks.. bunda gak tega..hiks .. liat kamu kayak gini..hiks.." kata bunda sambil memeluk tubuhku. Akupun hanya mengangguk mengiyakan di dalam pelukannya."Kalian kenapa" tanya ka Dave yang baru saja datang. Aku dan bunda pun langsung melepaskan pelukannya.
"Enggak gak papa ya sayang.. bunda hanya ingin meluk kia" bohong bunda, akupun hanya mengangguk. Karena jika kak Dave tau, bunda takut kalo nantinya kak Dave juga ikutan sedih. " Beneran nihh" kak dave masih curiga akan omongan bunda.
"Udah lah ngomong sama Abang mah gak bakal ngerti, kia lebih baik kamu panggil kak Diandra buat sarapan,bunda mau manggil ayah dulu" kata bunda sambil bergegas pergi. Akupun langsung ke kamar kak dian. "Kakkk..kak diann udah bangun belumm". Ucapku di depan pintu kamar kak dian.Ceklek
Kak Dian keluar dengan muka yang acak-acakan. "Hmmmm" jawabnya
"Itu kak disuruh sarapan sama bunda, kak Dian cuci muka Sana, muka udah kaya kaleng rombeng gitu" ucapku sambil berlari dan ketawa keras setelahnya. "KIAAAAA" teriak kak Dian dari kamarnya.Keluarga angkasa sudah selesai sarapan dan telah bersiap siap untuk melakukan pekerjaan hari ini.
"Bun, yah, bang Dian sama kia berangkat sekolah dulu ya" Salim kak Dian ke bunda ayah sama kak dave dan diikuti oleh ku.memang kalau berangkat sekolah aku selalu barengan sama kak Dian, dan orang sekolahan pun tau itu, hanya yang mereka tau kalau Diandra lah anak dari pemilik sekolah. Sedangkan Kiara mereka hanya taunya Kiara anak pembantu dari keluarga angkasa. Kenapa begitu, kenapa Diandra gak nyamar, karena bukan Diandra yang diincar, melainkan Kiara lah yang di incar. Why? Hanya keluarga angkasa yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bigest Sad
Teen Fiction"mau Lo apa" tanya Diandra "Mau gue, Lo jadi pacar gue" kata devano sembari menunjuk Kiara. "Hah" kaget mereka berdua. Kiara sedari tadi sudah menahan amarahnya agar tidak keluar. "Kalo Lo gak mau, gue bakal sebarin" kata dave