Kini devano dan Kiara berada di sebuah mall. Dan tak lupa Kiara kini sudah menyamar. Banyak yang berbisik-bisik tentang mereka berdua.Ihh kok ganteng ganteng mau ya sama cewe kayak gitu, cupu.
Pake pelet pasti nih.
Mas sama aku aja mas
"Udah jangan dengerin" kata devano dan menggandeng tangan Kiara.
Deg deg deg. Jantung Kiara seperti sedang marathon.
Ini jantung kenapa ya. Batin Kiara
Kiara dan devano terus mengelilingi mall. Berbelanja dan main di timezone.
Dan mereka sekarang sedang berada di cafe di mall tersebut.
Devano memanggil pelayan cafe dan memesan makanan serta minuman begitu juga dengan Kiara.
15 menit pesanan pun datang. Baik Kiara maupun devano mereka makan dalam diam.
"Udah belum makannya" tanya devano dingin.
"Belom" singkat Kiara dan melanjutkan makannya.
Kiara fokus makan, hingga tak tau kalau devano sedang menatapnya lekat. Tapi lama kelamaan Kiara menyadari seperti ada yang memperhatikan.
"Apa Lo" tanya Kiara ketus. Devano membuang wajahnya dan bersikap biasa saja.
Mereka sudah selesai makan.
"Mau kemana lagi" tanya devano dan pastinya bertanya dengan muka dingin dan datar.
Nih orang kagak bisa senyum apa. Batin Kiara.
"Emmm ke....." Kiara nampak berpikir.
Devano diam menunggu.
"Pulang" singkat Kiara tanpa ekspresi dan berjalan meninggalkan devano.
Devano menganga. Kiara sudah ada di dekat motor devano sedangkan devano masih diam di tempat.
"Woyy cepet" teriak Kiara
Devano langsung menormalkan ekspresi nya, dan berjaln menuju motornya.
Devano menjalankan motornya dan pergi dari area mall.
"Thanks" kata Kiara setelah sampai di depan rumahnya.
"Hmm" devano hanya berdehem dan melajukan motornya dari rumah Kiara.
Kiara memasuki rumahnya dan melihat Diandra sedang menonton diruang tv.
"Ciee yang udah kencan" sambar Diandra ketika Kiara masuk ke dalam rumah.
Kiara menghampiri kakanya dan duduk di sebelah nya."Capek" keluh Kiara sambil melonjorkan kakinya.
"Mau ikut gak ke rumah sakit" tanya Diandra.
"Kapan"
"Nanti jam 7" jawab Diandra sambil mengganti channel tv.
"Ikut lah" kata Kiara
Mereka diam dan sibuk masing masing. Diandra terus mengganti ganti channel tv.
"Dek"tanya Diandra
"Hmm"
"Kamu percaya sama devano" tanya Diandra, Kiara menoleh ke arah kakanya dan mebggidikan bahunya.
"Kayak nya dia orang baik" kata Kiara dan kembali fokus ke hp nya.
"Iya sih, lah bodo amat. Yang penting selagi rahasia aman, ga ada masalah" kata Diandra dan diangguki oleh Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bigest Sad
Teen Fiction"mau Lo apa" tanya Diandra "Mau gue, Lo jadi pacar gue" kata devano sembari menunjuk Kiara. "Hah" kaget mereka berdua. Kiara sedari tadi sudah menahan amarahnya agar tidak keluar. "Kalo Lo gak mau, gue bakal sebarin" kata dave