26

393 17 0
                                    


Hari hari terus berlalu, dan acara perpisahan akan diadakan seminggu lagi.

Dan disinilah mereka di sebuah cafe. Siapa. Sahabat sahabatnya kiara. mereka sedang menunggu devano datang. Katanya devano akan berbicara sesuatu.

"Rel Lo ikut gue dulu" kata Kelvin dan menarik lengan Aurel.

Kelvin membawa Aurel ke sebuah taman di dekat cafe.

Mereka duduk di kursi taman, dengan suasana yang canggung.

Kelvin menatap Aurel yang sedari tadi menunduk.

"Makasih" Kata Kelvin

Aurel menatap Kelvin dan mengernyitkan keningnya heran

"Untuk apa" tanyanya.

Kelvin Tersenyum dan memegang tangan Aurel.

Deg deg deg.

Jantung Aurel berdetak semakin kencang ketika Kelvin memegang tangan nya.

"Makasih karena kamu udah nepatin janji kamu untuk kembali" kata Kelvin

"Lo ngomong apa, aku kamu" kata aurel menahan tawa dan membuat Kelvin berdecak kesal.

"Gue serius. Lo malah ketawa" kata Kelvin. Aurel menatap Kelvin dengan bibir nya yang tersenyum.

"Tadi aku kamuan. Sekarang Lo gue. Gaje Lo" kata Aurel.

"Tau ah" kata Kelvin dan akan beranjak pergi namun di tahan oleh aurel.

"Iya iya maaf" kata Aurel

Kelvin diam tak menggubris kata maaf dari Aurel. Aurel yang di kacangin pun menoel Noel lengan Kelvin dengan telunjuknya.

"Vin maaf dongg, yahh" kata Aurel dengan puppy eyes nya.

Kelvin diam, dia sedang mengetes aurel.

"Ihh vinn, maaf dongg" rengek Aurel dengan memonyongkan bibirnya.

Kelvin sudah tak tahan, tapi ia mencoba terus bungkam.

"Kelvin gantenggg maaf ya" kata Aurel mencoba membujuk Kelvin.

Kelvin menoleh ke arah Aurel yang sedang menunjukkan aegyo nya. Kelvin tertawa lalu mencubit pipi Aurel.

"Aduhh Vin sakittt" Aurel berusaha menjauhkan tangan Kelvin dari pipinya. Tapi Kelvin semakin menjadi.

"Kelvin ihhh" rengek Aurel, Kelvin pun melepaskan cubitannya dan dengan tawa yang terus keluar.

Aurel memegang pipinya dengan wajah yang cemberut.

"Udah jangan cemberut, aku cubit lagi nih" kata Kelvin yang sontak saja membuat Aurel menutup pipinya sambil menggeleng.
Kelvin terkekeh dibuatnya.

"Lucu banget sih" Kelvin menoel hidung aurel membuat sang empu blushing.

"Ciee pipinya merah, cie blushing cie" goda Kelvin dengan tawanya yang merdu ditelinga Aurel.

"Ap..apaan sih ih" kata Aurel

"Cie gugup ciee" Kelvin semakin menggoda aurel.

"Nggak kok"Kata Aurel

"Iya"saut Kelvin

"Nggak ih"

"Iya"

"Nggak"

"Iyaaa"

"Nggak kelvin"

"Iya aurel"

"Ihh enggak"

"Udah udah capek debat terus" kata Kelvin

The Bigest SadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang