happy

373 19 0
                                    


Kiara sedang memainkan handphone nya. Dia menatap layar ponselnya dengan sesekali cekikikan maupun Tersenyum. Dan tak ayal dia pun jungkar jungkir dan jingkrak2 sendiri.

Drrrtttt

Handphone nya berbunyi, dan disana nama devano lah yang terpampang dan menelpon nya.

"Ada apa" kata Kiara dengan senyum yang terus terbit di bibirnya.

"Gak ada" kata devano.

"Ihh gak jelas" kata Kiara

Dan terdengar kekehan dari seberang telepon.

"Kenapa malah ketawa sih" kata Kiara pura pura kesal

"Gak ada" jawab devano kembali dingin.

"Ihh nyebelin" kata Kiara yang benar-benar sudah kesal.

"Hahaha, ya udah kamu tidur gih sana" kata devano

"Udah" balas Kiara

"Apa" tanya devano.

"Udah, cuma mau gitu aja" kata Kiara kesal.

"Iya" jawab singkat devano.

"Karep mu lah" kesal Kiara.

"Udah tidur gih"

"Iya, good night" kata Kiara.

"Hmm" kata devano

"Night gitu jawabnya, ini mah cuma hmmm" protes Kiara.

"Iya iya nih, good night sayang"

Tut Tut Tut

Seketika pipi Kiara memanas mendengarnya. Tak lupa senyumnya yang menghiasi wajah cantiknya. Kiara pun menenggelamkan wajahnya di balik bantal dengan mengguling gulingkan badannya.

"Arghhh, ya ampun gue melting" kata Kiara.

*****

Di kediaman mahendra, kini semua orang tengah berkumpul, dan di tambah dengan angkasa dan maira.

"Jadi bagaimana kelanjutannya" kata angkasa.

"Kalau saya terserah bagaimana devano" kata Wisnu.

Semua mata kini tertuju pada devano, ya sekarang mereka saat ini sedang berbicara kelanjutan hubungan devano dan Kiara tanpa Kiara ketahui.

"Bagaimana devano" kata angkasa.

Devano menelan salivanya dengan susah payah.

"Devano siap yah, dan Kiara bagaimana yah" kata devano dengan susah payah.

"Soal Kiara saya yang urus" kata angkasa.

"Lalu kapan lamarannya" kata maira.

Semua orang tengah berpikir, mencari tanggal yang bagus.

"Satu Minggu lagi ulang tahun Kiara, kalau bisa, devano melamar Kiara pas hari ulang tahun nya, gimana" usul angkasa.

Semua orang setuju, dan hal itupun di rahasiakan dari Kiara.

"Nah dari sekarang kita siapin aja untuk segala sesuatunya" kata Nadira

"Iya, biar cincin aku sama Nadira aja yang urus" kata maira dan diangguki Nadira.

"Terus buat pesta dan dekorasi kalian yang urus" kata Nadira.

Ketiga laki laki itu menghela nafasnya kasar.

"Harus bagus dan elegan" tambah maira.

*******

"Hoammmm" Kiara menguap, matanya masih belum sepenuhnya terbuka. Dia melihat jam di dinding nya, pukul 04.30. Kiara pun menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelahnya dia pergi ke bawah untuk mengambil air di dapur.
Kiara melihat bundanya sedang memasak sesuatu di dapur, dia mengambil gelas dari rak lalu mengambil minum. Kiara mendekati maira yang sedang memotong bawang.

The Bigest SadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang