Kiara pergi ke sekolah pagi pagi sekali. Karena dia ada piket. Dan ketika dia ke kelas, dia hanya melihat kelas yang kosong melompong."Tuh 2 curut mana sih, katanya mau pagi pagi" Kiara ngedumel sambil memasuki kelasnya.
Brukk
Terdengar suara seperti benda jatuh. Tubuh Kiara menegang. Dan tiba-tiba ada yang menepuk pundak Kiara dari belakang dan sontak saja membuat Kiara berteriak.
"Aaaaa bundaaa"
"Kenapa Lo"
Suara itu, Kiara mengenalnya. Kiara membalikkan badannya perlahan lahan, takut takut jika itu hantu.
"Lah elo" Kiara menunjuk wajah orang tadi dengan heran.
"Lo ngapain di kelas gue" tanya Kiara
"Nemuin pacar" kata devano
Blushh
Pipi Kiara kini sudah memerah bagai kepiting rebus. Devano yang melihat itupun terkekeh dan mengacak acak rambut hitam legamnya. Dan hal itu semakin membuat Kiara blushing.
"Iiihh vanyettt berantakan" Kiara merapihkan rambutnya menggunakan jari jari nya.
"Lagian tuh pipi kenapa merah" goda devano.
"Umm eng..enggak kkok gak merahh" sangkal Kiara.
Devano tersenyum melihat Kiara salah Tingkah, sedangkan Kiara ia mematung sambil melihat senyum devano.
Yaa ampunnn, kok senyumnya manis sih. Batin Kiara
Kiara masih terbengong, meski kini devano sudah menampilkan wajah datarnya lagi. Devano melambai lambaikan tangan nya dihadapan Kiara, tapi Kiara masih terdiam.
"Huhfft"
Devano pun meniup muka Kiara dan Kiara langsung tersadar dari lamunannya.
"Bauuu" Kiara menutup hidungnya dengan tangannya.
"Mana ada bau, yang ada tuh wangi nih, huhffftttt" devano kembali meniup muka Kiara.
Emang wangi sih. Batin Kiara
"Bauu wlee" Kiara menjulurkan lidahnya mengejek devano.
"Bau hmmm" devano mendekati Kiara dan Kiara memundurkan langkahnya.
Duk.
Punggung Kiara menempel di dinding kelas, devano mendekati Kiara dengan cara kedua tangannya mengurung Kiara.
"Hello everybody" teriakan Tiara yang berhasil membuat devano langsung menjauhkan tubuhnya dari Kiara.
"Eh kok Lo ada di sini" tanya Aurel heran. Tadi tiara datang ke kelas bersama Aurel.
"Gue mau pinjem sapu" kata devano dingin dan langsung pergi meninggalkan mereka.
Sementara Kiara, dia masih diam tak berkutik. Dan berusaha menormalkan detak jantungnya.
"Kia Lo ngapain di situ" tanya Tiara
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bigest Sad
Teen Fiction"mau Lo apa" tanya Diandra "Mau gue, Lo jadi pacar gue" kata devano sembari menunjuk Kiara. "Hah" kaget mereka berdua. Kiara sedari tadi sudah menahan amarahnya agar tidak keluar. "Kalo Lo gak mau, gue bakal sebarin" kata dave