Keluarga angkasa Sekarang tidak seceria dulu. Setelah kepergian kedua putrinya, mereka begitu rapuh. Dan maira pun agak sedikit terganggu psikis nya. Diandra memilih menetap di Inggris, untuk menghilangkan kenangan bersama kedua adiknya. Dave sibuk mengurusi perusahaan miliknya dan angkasa, karena angkasa jarang mengurus perusahaan nya sendiri karena dia sibuk akan pengobatan maira. Maira sudah beberapa kali mencoba untuk bunuh diri. Namun dapat di gagalkan oleh angkasa.Devano, dia pindah ke Perancis. Dia memulai karirnya di sana. Sampai saat ini pun devano masih belum menikah atau memiliki kekasih pun dia tak punya.
Devano melamun melihat ke jendela kaca yang besar menampakkan indah nya kota Paris.
Tok tok tok.
"Masuk" kata devano.
Orang itu masuk.
"Tuan, sekertaris baru anda sudah ada tuan" kata pekerja itu.
"Suruh dia masuk" kata devano dingin.
Semenjak di tinggal Kiara, sifat dingin devano semakin menjadi. Dia tak segan segan memarahi dan memecat pegawai, meski kesalahan mereka terbilang kecil.
"Permisi tuan" kata seorang wanita.
Devano sama sekali tak berniat untuk memutar badannya.
"Nama saya claurent Alexa viorelin, saya asisten baru anda" kata wanita itu.
"Saya tau, dan sekarang kamu keluar dan jalankan tugasmu" kata devano
Wanita tadi hendak keluar tapi dia tak sengaja menyenggol pas bunga hingga pecah. Devano membalikkan badannya dengan raut muka tanpa ekspresi.
"Aduh maaf tuan, saya akan membereskan nya" kata clauren
"Tak perlu" kata devano.
Clauren tetap kekeuh, dia membereskan pecahan beling yang ada dengan tergesa.
"Awsss" ringis nya ketika pecahan nya menusuk jarinya.
"Apa kata saya, sekarang kamu keluar dari ruangan saya" kata angkasa.
Clauren mendongak dan menatap devano. Dia mengangguk dan sedikit terkejut. Devano menatap clauren. Clauren terkejut ketika mengetahui siapa bos nya sebenarnya.
"Kiara" kata devano
"Maaf tuan nama saya clauren bukan Kiara" Jawab clauren yang panik.
"Lalu kenapa kamu terlihat panik" kata devano
"Sa.. saya.. saya.. tak apa tuan" kata clauren.
"Mengaku saja Kiara" devano terus memojokan clauren.
"Saya.. sungguh clauren Tuan" clauren menangis
"Kiara kau tak bisa berbohong" kata devano.
"DIA SUDAH MATI, AKU CALUREN BUKAN KIARA" kata clauren berteriak.
"Lalu darimana kau tau jika Kiara sudah mati" tanya devano.
Clauren terdiam.
Flash back on.
Kiara sudah sadar setelah di operasi, itu sungguh keajaiban bagi Kiara.
"Ini sebuah keajaiban, kau baru saja di operasi, tapi sudah cepat sadarkan diri" kata dokter.
"Saya akan memberitahu keluarga kamu" belum sempat dokter akan keluar, Kiara mencekal tangannya.
"Jangan dok" kata Kiara lirih.
"Kenapa"
"Jangan, saya tak mau keluarga saya semakin terpuruk" kata Kiara.
"Tapi saya tak bisa lakukan ini" kata dokter
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bigest Sad
Teen Fiction"mau Lo apa" tanya Diandra "Mau gue, Lo jadi pacar gue" kata devano sembari menunjuk Kiara. "Hah" kaget mereka berdua. Kiara sedari tadi sudah menahan amarahnya agar tidak keluar. "Kalo Lo gak mau, gue bakal sebarin" kata dave