Di sinilah mereka berdua berada. Di Lobby rumah sakit Bhatia'C Hospital. Wajah Anand tampak senang. Dia bahkan menggengam tangan Shamira dari parkiran sampai pintu rumah sakit. Setelah sampai pintu rumah sakit, Anand langsung melepaskan genggaman tangannya. Mungkin Anand tahu kalau di sini ada keluarganya.
"Halo Nona Shamira," sapa receptionis dengan sangat ramah.
"Hai Kak Adel," balas Shamira antusias.
"Mau bertemu Dokter Sagara ya?" tanya Receptionis itu lagi.
Shamira menggeleng. "Eh, enggak! Shami mau jenguk Alexsa."
Adelia-receptionis itu tersenyum kemudian mengangguk. Dia melirik Anand lalu menatap Shamira penuh pertanyaan.
"Dia temen Shami Kak dan dia juga Kakaknya Alexsa," jelas Shamira, "kalau gitu, Shami pergi dulu ya. Dah kak!" Lanjutnya sambil menarik lengan Anand lantas pergi meninggalkan Lobby.
"Sham?"
"Hm... apa Nan?"
"Gue--"
"Jangan bilang mau ngucapin terima kasih? Ucapinnya sama Kakak gue berani gak?" tanya Shamira cekikikan.
"Boleh."
"Huh? Serius lo? Tapi hari ini gue gak mau ketemu sama Kakak-kakak gue dulu. Jadi, nanti gue tunjukin ruangan dia---"
Bruk
Shamira meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya. Sedangkan Anand menatap seseorang yang telah Shamira tabrak dengan perasaan bersalah.
"Kalau jalan li---" ucapan Shamira terhenti saat dirinya menatap orang yang ditabrak.
"Kenapa kau menghentikan ucapanmu hm? Kau mau berbicara kalau Kakak gak punya mata?" tanya orang itu.
Shamira menutup matanya rapat-rapat. Baru saja ia mengatakan kalau ia tidak ingin bertemu dengan keluarga besarnya terlebih dahulu dan sekarang, ia malah menabrak Sagara.
"Hehehe, Kak Gara. Apa kabar Kak?" tanya Shamira mengalihkan pembicaraan.
Sagara menatap datar Shamira setelah itu menatap Anand tajam. Shamira menelan salivanya susah payah, jangan sampai Sagara menyuruhnya untuk menjauhi Anand. Belum lama ia mengenal Anand, masa harus menjauhinya?
"Kau? Siapa? Kenapa kau bisa jalan di samping adik saya?" tanya Sagara dingin.
"Saya Anand Kak---"
"Saya bukan Kakakmu!" sela Sagara.
"Maksud saya Dokter. Saya Kakak Alexsa---"
"Saya tidak bertanya kau siapanya Alexsa. Saya bertanya kau siapa, ada di dekat Shamira?"
Shamira memaki-maki Kakaknya di dalam hati. Untuk saja Sagara tidak mempunya kelebihan seperti Gadha, jadi ia bebas memaki-maki Sagara di dalam hati. Refleks ia menggenggam tangan Anand.
"Shamira!" tegur Sagara.
"Eh, iya kak?" Shamira melepaskan genggaman tangannya.
"Saya kameramen Shamira Dok. Saya ingin berterimakasih pada Dokter karena telah berbaik hati mengizinkan adik saya dirawat di sini," ucap Anand.
Sagara mengangguk-ngangguk. "No problem. Lagi pun anak itu perlu dikasihani. Kau tidak perlu khawatir tentang kemampuan saya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat anak itu sembuh kembali," ucap Sagara, "ingat! Jangan membawa perasaan, jika sedang bersama adik saya." Lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shanand
Teen Fiction[SEQUEL RAIRA2] 🍂Dimohon untuk tidak plagiat [Bhatia Series 3] Namanya Shamira. Ia seorang selebram dan youtubers terkenal. Dia sedang mendekati seorang pria berkacamata. Ia mendekati dia bukan karena sebuah taruhan atau truth or dare dari orang, b...