1. Hi, Jakarta!

4K 229 2
                                    


Jakarta, Indonesia

"Kita kerumah uncle Zriel dulu ya? Abis itu baru ke rumah."

Samuel menoleh pada Mommy nya dengan wajah antusias. Saat ini mereka sudah berada di Indonesia, dan sedang dalam perjalanan menuju rumah.

"For real?"

"Seneng banget kayaknya." Ucap Devan melirik Samuel melalui cermin mobil di bagian depan.

"Of course! Ga sabar pengen ketemu Kak Eve."

"Eve aja nih? Arka ngga?" Kini gantian Allisya yang meliriknya.

"Males banget ketemu sama kadal. Mendingan sama Kak Eve dong, yang udah jelas-jelas cantiknya bikin orang khilaf. Untung aja sepupu, kalo ngga mungkin udah Sam gebet kali ya, hehe. Gapapa deh kalo lebih tua 3 taun." Samuel tersenyum polos.

Allisya mendelik, "Siapa yang ngajarin kamu kayak gitu?"

"Daddy, Mom." Sahut Samuel ringan.

Devan melotot padanya, menatap wajah tanpa dosa putranya itu dengan tatapan kesal. Apalagi ketika ia menyadari bahwa Allisya sedang menatapnya tajam.

"Ngga sayang, ngga. Sam bohong tuh!" Bantahnya.

"Ngga, Mom. Sam ga bohong. Daddy sendiri yang bilang kalau naksir sama cewe tuh, langsung sikat. Nanti yang ada ketikung temen. Apalagi kalau cewe nya cantik."

"Sam!!"

Samuel cekikikan melihat wajah kesal Daddy nya. Bukannya takut ditatap seperti itu, ia malah semakin cekikikan.

"Piece, Dad."

Ia tersenyum polos, sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf 'v'.

Kampret emang! Mimpi apa gue punya anak ngeselin kayak gini! Jadi pengen nampol, astaghfirullah.

•°•°•°•°•

"Jadi, kenapa kalian ga bilang kalau mau ke Jakarta? Tau tau udah ada disini aja."

Ruang keluarga itu sekarang terasa lebih ramai. Sekarang, mereka sudah berada di rumah Azriel.

"Emang penting ya, ngomong dulu sama uncle?" Sahut Samuel.

Ucapan songong itu berhasil membuat Azriel merasa kesal. Dan lihatlah wajah polos Samuel itu, seperti tidak bersalah sama sekali.

"Dek, anak lo kampret banget sih!"

Allisya mengangkat kedua bahunya, "Ga tau bang. Ketuker kali ya pas lahir dulu?"

Samuel mendelik tak terima, "Dad! Liat tuh Mommy. Masa katanya Sam ketuker sama orang lain? Yakali! Liat nih, Sam aja handsome nya nurun dari Daddy. Ya walaupun lebih handsome Sam sih."

"Eh, cicak. Kepedean banget sih lo. Plis deh ya, tingkat kepedean lo tuh turunin dikit dong." Seseorang mentertawakan dirinya.

"Kutu air diem aja!" Samuel menatap tajam orang itu.

"Aunty Ren, kak Eve kok ga keliatan? Where's her?"

Samuel menyapu pandangan ke sekeliling ruangan. Namun sosok Evelyn juga tidak terlihat sejak ia baru datang tadi.

"Aelah nih curut, Eve doang nih yang ditanyain? Gue ngga?"

Samuel langsung mendelik, lalu tersenyum mengejek.

"Males. Because you're not important."

"Uncle, anaknya boleh Arka sleding ga? Eh tampol deh tampol. Abis ngeselin Mulu."

SAM & NAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang