30. He has gone

977 89 2
                                    


BMW putih itu melaju kencang di tengah jalanan yang telah ramai meskipun masih pagi di weekend ini. Ya, tidak terlalu pagi juga sih.

Sedangkan dua orang yang berada didalam mobil itu, hanya diam sejak 15 menit yang lalu mobil tersebut mulai melaju di jalanan.

Samuel tetap fokus pada jalanan didepannya. Sedangkan Nayra, tetap diam dengan wajah datarnya. Matanya tampak sayu. Entah karena mengantuk atau ada hal yang lain, Samuel tidak tau.

Iya, Samuel benar-benar mengantar Nayra ke Bandung.

Meskipun ia tidak tau apa tujuan sebenarnya Nayra untuk pergi ke Bandung dengan tiba-tiba. Samuel tetap saja ingin mengantar gadis itu.

Katanya sih, takut terjadi apa-apa.

Padahal sudah Nayra jelaskan, bahwa dia bukan anak kecil lagi.

Tapi sudahlah, Samuel memang keras kepala, bukan?

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, mereka pun sampai di kota Bandung.

Samuel masih mengemudikan mobilnya dengan sedikit arahan dari Nayra, kearah mana mereka akan pergi untuk sampai ke tempat yang dituju oleh gadis itu.

Ketika sampai dikawasan yang dimaksud Nayra, keningnya mengernyit dalam. Ditilik dari raut wajahnya, kentara sekali bahwa ia sedang bingung.

Bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Dan... Sebenarnya, apa tujuan Nayra datang kemari?

Mobilnya pun ia parkir kan, tepat di sebelah Mercedes Benz C-Class hitam yang telah terparkir rapi di sana.

Sedikit bingung sebenarnya. Rasa ingin bertanya nya pun begitu besar. Tetapi melihat raut wajah Nayra yang tidak bersahabat, membuatnya memilih untuk tutup mulut saja. Siapa tau, nanti dia akan tau apa yang sebenarnya terjadi.

Keduanya berjalan, dengan Samuel yang memilih berada dibelakang Nayra. Mengikuti kemana arah gadis itu melangkah.

Sampai akhirnya, matanya menangkap dua orang yang sepertinya dia pernah melihatnya. Matanya memicing, sembari kakinya yang terus melangkah.

Setelah lama berpikir, Samuel ingat siapa dua orang itu. Mereka adalah sepasang suami istri yang kemarin mereka tidak sengaja berjumpa.

Dan sepertinya, Samuel tau kemana arah langkah gadis itu. Nayra yang berada didepannya, terus melangkah, hingga akhirnya mereka tiba dihadapan dua orang tadi yang sepertinya memang sudah menunggu.

"Dimana?"

Tanpa basa-basi, Nayra langsung bertanya pada poin pentingnya.

Sepasang suami istri itu saling menatap sesaat, kemudian mengangguk. Si istri meraih tangan Nayra, lalu menggenggamnya.

"Ayo."

Mereka berempat berjalan, memasuki semakin dalam kawasan itu. Hingga akhirnya mereka berhenti di satu titik.

"Ini," Si suami berucap.

Nayra memandang kebawah. Membuat Samuel yang juga penasaran, ikut melihat kemana arah tatap Nayra.

Seketika, sekujur tubuh Nayra terasa lemas. Kakinya seolah tak mampu lagi menopang tubuhnya. Perlahan, Nayra berjongkok. Matanya memanas. Bibirnya bergetar. Terlihat sekali tatapan sendu yang terpancar dari matanya. Membuat ketiga orang yang berdiri dibelakangnya turut prihatin melihatnya.

Sekarang, Samuel mengerti apa yang terjadi. Sekarang, ia telah tau apa alasan Nayra tiba-tiba ingin ke Bandung.

Matanya ikut menatap ke gundukan tanah itu, tepat pada sebuah nisan yang bertuliskan,

SAM & NAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang