3. Nayra namanya

3K 192 3
                                    


Kringg...

Bel istirahat berbunyi membuat kelas mendadak berubah menjadi pasar. Setelah guru mata pelajaran keluar, seluruh murid dikelas itu segera berhamburan keluar kelas.

"Sam, kantin kuy!"

"Eh, gapin! Gue ga lo ajak juga gitu?"

Arka menatap protes pada laki-laki yang mengajak Samuel ke kantin tadi.

"Nama gue pake V, bukan p!"

Gavin memprotes kesal karena Arka yang seenaknya memanggilnya 'Gapin'. Ya aneh gitu kalau didengar.

"Ya sama aja kali!"

Aldi memutar bola matanya jengah melihat perdebatan keduanya yang menurutnya sangat sangat tidak bermanfaat.

"Udah woi! Ini kapan ke kantin nya kalo kalian ribut terus? Udah, ah. Kita duluan aja, Sam!"

Aldi segera membawa Samuel pergi dari sana. Jika Gavin dan Arka sudah berdebat, maka panjang lah sudah urusannya kemudian. Dan ia sedang malas untuk menyaksikan perdebatan itu.

"Ehh tungguin kita!!"

Keduanya langsung menyusul Aldi dan Samuel yang sudah pergi duluan.

Mereka berempat akhirnya sampai dikantin yang super padat itu. Banyak pasang mata yang mulai beralih ke mereka ketika mereka baru saja memasuki kantin.

For information, mereka bertiga itu adalah most wanted boy disana. Dan sepertinya, Samuel juga akan segera mendapatkan gelar itu. Secara kan, mereka sama-sama tampan. Apalagi wajah bule nya yang mendukung.

Hiyahiya.

Mereka segera menuju tempat dimana biasanya mereka bertiga duduk. Namun, sudah ada 3 gadis yang berada disana.

"Hai Dena zheyeng." Sapa Arka pada gadis dihadapannya.

"Hai juga Arka ogeb." Sahut gadis itu membuat Arka berdecak.

Mereka berempat akhirnya bergabung dengan ketiga gadis itu.

"Eh, lo murid baru yang ramai dibicarain anak-anak tadi ya?"

Gadis bernama Dena itu bertanya pada Samuel dengan tatapan bingung.

Samuel menautkan alisnya, kemudian mengangguk kecil. Tetapi ia masih tidak mengerti maksud Dena yang bilang dia ramai dibicarakan anak-anak sekolah?

Apa karena wajah tampannya itu ya?

Ck! Lupakan.

"Oh, kenalin gue Adena. Lo boleh panggil gue Dena." Gadis itu memperkenalkan dirinya.

"Gue, Carissa. Panggil saja Risa." Gadis disebelah Dena ikut memperkenalkan diri.

Samuel mengangguk, kemudian ikut memperkenalkan dirinya, "Gue Samuel."

"Eh, beb. Lo ga boleh naksir loh ya sama sepupu gue ini. Haram hukumnya." Ucap Arka memperingatkan.

Dena mengangkat sebelah alisnya, "Sepupu lo? Lebih ganteng Sam tuh daripada lo."

Samuel tersenyum mengejek pada Arka yang tampak kesal karena ledekan Dena barusan.

"Eh, cewe disebelah lo itu siapa?"

Samuel menatap bingung pada gadis yang duduk disebelah Risa. Gadis itu sejak tadi hanya diam dan tampak cuek, seolah tak tertarik sama sekali untuk berbicara.

"Ini? Dia---" Ucapan Risa langsung di potong oleh
Dena.

"Lo mau tau nama dia? Nih, biar gue yang jadi wakilnya. Jadi, nama dia tuh Nayra Falencia Dalerine. Lo boleh panggil dia Nayra, pacar, sayang, atau honey juga boleh. Asalkan jangan panggil wife aja deh ya, hehe."

Gadis bernama Nayra itu langsung menatap tajam pada Dena yang hanya menampilkan cengiran miliknya.

"Mati aja lo, Den!" Umpat nya.

"Buset, galak banget mba nya." Samuel bergidik melihat wajah mengerikan Nayra.

"Apa lo?!" Tanya nya jutek pada Samuel.

"Ngga. Lo cantik, hehe." Samuel nyengir yang langsung dibalas oleh tatapan sinis gadis itu.

"Sinting!"

"Tapi ganteng, kan?" Ia tersenyum percaya diri.

"Aduh, Nay. Maklumin temen gue ya, emang gitu dia mah orangnya." Ucap Aldi langsung melerai.

Nayra itu jutek. Apalagi kalau sama cowok. Kalau terus dihadapkan sama Samuel yang punya kepercayaan diri yang selangit itu, bisa-bisa akan terjadi sebuah perdebatan panjang.

"Elah, Al. Seru tau liat mereka debat tadi." Protes Gavin yang merasa tontonan nya terganggu.

"Tau tuh." Tambah Arka.

"Yeu, mau nya lo berdua aja itu mah! Suka bener liat orang debat." Sahut Risa.

"Yaudah lah. Arka, mending Lo pesenin kita makanan deh sana."

Arka langsung menatap protes pada Aldi yang seenaknya saja menyuruhnya, "Kok gue?"

Aldi mengangkat sebelah alisnya, "Hari ini giliran lo, kan?"

Arka menepuk keningnya. Ia lupa, hehe. Setelah itu, Arka langsung menanyakan apa saja yang diinginkan teman-temannya itu, baru kemudian pergi untuk memesan makanan.

"Nasib bener punya mantan modelan Arka." Keluh Dena setelah Arka pergi.

•°•°•°•°•

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Setelah membereskan barang-barangnya, mereka segera pergi keluar kelas.

"Sam Sam! Entar kita ke rumah lo, ya!"

Setelah memasukkan semua bukunya, Samuel menoleh pada Gavin.

"Terserah sih. Rumah gue mah selalu tertutup buat kalian."

Arka mendelik, "Kampret yu!"

Samuel tertawa kecil, "Bercanda lur!"

Kemudian setelah itu, mereka berempat berjalan keluar kelas. Namun saat di koridor, Aldi pamit duluan karena masih ada urusan. Ia lupa bahwa tadi wali kelasnya menyuruh untuk menemuinya saat bel pulang sekolah.

Selain itu, Arka dan Gavin juga pamit duluan. Arka yang masih ada ekskul basket, dan Gavin yang tiba-tiba mendapat telepon agar segera pulang.

Jadilah sekarang Samuel berjalan sendirian menuju parkiran. Namun, ia melihat Nayra sedang berjalan sendirian. Samuel pun berniat untuk menghampirinya.

"Hai, Ms. Jutek." Samuel mensejajarkan langkahnya dengan gadis itu.

Tak ada respon dari Nayra. Gadis itu bersikap seolah-olah tidak ada orang disebelahnya. Padahal, di abaikan seperti itu tidak enak. Iya, kan?

"Nayra!" Tetap tidak ada respon.

Samuel mendengus, "Elah, masa cowo ganteng di anggurin sih. Rugi tau!"

"Ck! Berisik!"

Senyum Samuel mengembang mendengar ucapan gadis itu. Meskipun ucapannya sedikit menohok, tetapi Nayra yang sudah mau menanggapi nya adalah hal yang bagus.

"Lo sendirian aja? Temen-temen lo mana?" Samuel masih berusaha berbicara pada gadis itu.

"Bukan urusan lo!"

Kedua alisnya bertaut, kemudian ia tersenyum miring dan berseru, "Woah, attractive girl."

Setelah itu, Samuel berjalan mendahului Nayra yang kini berada dibelakangnya.

"See you tomorrow, Ms. Nayra." Ucap Samuel sambil melambaikan tangannya.

Nayra yang melihat itu hanya berdecak, memutar bola matanya malas. Ck! Laki-laki itu....
Baru hari pertama saja, sudah membuatnya geram.

Nayra berharap, semoga saja besok-besok dia tidak akan bertemu lagi dengan laki-laki menyebalkan itu.

•°•°•°•°•

SAM & NAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang