"Jadi, kenapa tiba-tiba ngajak ketemu? Lagipula, bukannya aku yang seharusnya ke sana?"Gadis itu menggigit bibir bawahnya, mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya, kepalanya menunduk. Sesaat kemudian, ia menghela nafas dan mendongak, menatap tepat pada manik lelaki dihadapannya.
"A-aku---"
"Apa?" Lelaki itu memotong ucapan si gadis, tampaknya ia tidak sabar dengan apa yang akan dikatakan oleh gadis itu.
"Gimana kalau kita... Putus?"
"Pardon?"
Lelaki itu menatapnya tak percaya. Kemudian menyuruh si gadis untuk kembali mengulangi ucapannya, karena siapa tau dia hanya salah dengar.
"Iya, Al. Putus. We broke up," ulang gadis itu pelan.
Lelaki itu---Aldi, menarik nafasnya dalam. Kemudian menghembuskan kasar. Ia masih menatap tak percaya pada gadis yang tengah duduk dihadapannya itu.
Apa katanya barusan?
Putus?
"Tapi kenapa, Key?"
Rasanya, tidak ada lagi kalimat lain yang harus ia lontarkan selain 'kenapa'. Karena Aldi juga memerlukan alasan, kenapa gadis itu tiba-tiba meminta untuk putus.
"What if I say that I've found someone else?" Ucapnya sedikit ragu.
Aldi menggeleng tak percaya. Astaga, apa-apaan ini?!
Bloody hell!
"Semudah itu?" Aldi terkekeh sinis.
"Al! Aku tau aku salah karena udah main dibelakang kamu. Tapi, kamu juga harus ngerti satu hal. Jarak yang bikin aku jadi kayak gini. Kamu pikir, LDR selama 3 tahun itu mudah? Dan apa kamu pikir, setiap bukan kita saling mengunjungi bergantian itu cukup? Memangnya kamu ngga merasa capek? Komunikasi kita pun akhir-akhir ini udah ngga begitu lancar. Kamu sibuk dengan urusan kamu disini, dan aku? Pengen banget hubungi kami tapi takut ganggu."
"Terus menurut kamu, 3 tahun itu cuma sebentar?!" Balas Aldi sarkas.
"Al---"
"Oke. Aku tau aku juga salah disini. Tapi, apa perlu kamu main sampai sejauh ini? I mean, you're cheated on me," balasnya cepat memotong ucapan Keysha untuk yang kedua kalinya.
"Dan masalah LDR, bukannya itu keputusan kamu buat pindah dari Jakarta?" Lanjut Aldi, menatap Keysha sinis.
"Itu keputusan orang tua aku! Bukan aku!" Balas Keysha tak terima.
"Terus---"
"Al, please. Aku cuma mau kita pisah baik-baik. Bukan malah berantem kayak gini," ucapan lirih Keysha, akhirnya mau tak mau membuat Aldi sedikit meredam emosinya.
"Oke, kalau itu yang kamu mau. Aku hargai."
Setelah itu, Aldi segera berdiri dan pergi meninggalkan Keysha yang menatap kepergiannya dengan sendu.
•°•°•°•°•
"Iya, nanti malem gue jemput. Dahh cantik."
Tut.
Helaan nafas panjang terdengar bersamaan dengan terputusnya sambungan telepon.
"Iyi, ninti milim gii jimpit. Dihh cintik."
Gavin langsung mendelik sinis pada Risa yang meledeknya barusan.
"Ngapain lo gitu? Iri? Makanya cari pacar sono," sinis Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM & NAY
Teen FictionSequel of troublemaker Samuel, cowok ganteng dengan kepercayaan diri selangit, berhasil membuat Nayra si cewek jutek naik pitam setiap hari. Hidup Nayra yang semula tenang langsung berubah 180° karena Samuel si murid baru yang selalu mengganggunya...