Kringgg...Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa berhamburan keluar dari kelas. Menenteng tas dan beramai-ramai menuju parkiran dan gerbang sekolah. Tidak sabar untuk segera sampai ke rumah dan menghempaskan tubuh ke empuknya spring bed untuk melepas lelah, setelah seharian belajar disekolah.
Hari ini, mereka dipulangkan dua jam lebih awal. Membuat siswa memiliki waktu lebih dari week day biasanya.
"HOI NAY!"
Teriakan cempreng tersebut berhasil menarik atensi seluruh siswa yang sedang berada diparkiran. Membuat yang diteriaki mendengus malu, karena menjadi pusat perhatian akibat namanya yang diteriakkan meski tak secara gamblang.
"Malu-maluin lo, nyet!" Dengusnya kesal, menatap tajam Samuel yang tadi meneriakinya, padahal jarak mereka berdiri tidak lah lebih dari radius 5 meter.
Sedangkan yang ditatap seperti itu, menyengir lebar. Seolah tak merasa bersalah sama sekali. Padahal akibat ulahnya, Nayra menjadi sorotan siswa siswi yang masih berada disekitar parkiran. Perlukah Nayra katakan pada lelaki itu bahwa ia tidak suka menjadi sorotan banyak orang, sambil berteriak tepat dihadapannya?
"Creepy tai lo nyengir gitu."
Samuel tetap mempertahankan cengirannya, meskipun sudah diledek oleh Nayra.
Nayra hanya bergidik, kemudian berjalan lurus mengabaikan Samuel, menuju tempatnya memarkirkan mobil miliknya. Hingga saat ia ingin membuka pintu mobil, sebuah suara mengalihkan perhatiannya yang hendak membuka pintu mobil, membuatnya berbalik kebelakang dan menatap malas pada orang tersebut.
"Apalagi sih, Sam? Gue mau cepet pulang. Gue gorok lo kalo ga penting!" Tukasnya tajam.
"Yah, lo bawa mobil?"
Nayra memutar bola matanya malas, ingin sekali mencakar wajah tampan dihadapannya karena pertanyaan tidak pentingnya itu.
"Ya menurut lo?"
Samuel lagi dan lagi nyengir, membuat Nayra jadi bergidik ngeri. Kenapa lelaki ini sejak tadi nyengir terus? Itu bahkan malah terlihat menyeramkan bagi Nayra. Takut kalau lelaki dihadapannya ini ternyata sedang ketempelan jin yang suka nyengir.
"Padahal gue mau ngajak lo pulang bareng. Ck, gapapa deh. Lain kali aja. Eh! Tapi, entar jalan kuy?" Samuel mengangkat sebelah alisnya, menunggu jawaban dari Nayra.
"Males ah. Mendingan ngerem di kamar. Tidur."
Alasan yang diungkapkan Nayra barusan membuat lelaki blesteran satu ini berdecak, "Ga usah males banget jadi orang. Ngerem mulu perasaan dirumah, kayak ayam betina. Jadi ansos lo ntar."
Nayra menghela nafas malas. Sekeras kepala apapun dirinya, maka lelaki dihadapannya kini lebih keras kepala.
Membantah? Ya sia-sia saja.
"Kalau gue jawab ga mau, lo tetep maksa, ga?"
"Jelas dong."
Nah, kan?
Jadi percuma saja Nayra menjawab tidak, jika ujung-ujungnya yang menjadi hasil akhirnya adalah 'harus'.
"Jam 4 ya, jangan lupa! Bye bye masa depan!" Samuel berteriak, melambaikan tangannya sambil berlari menjauh menuju mobil miliknya.
•°•°•°•°•
Sesuai janji, jam 4 pas Samuel sudah datang untuk menjemput Nayra. Padahal Nayra nya saja masih asik menonton Upin Ipin. Iya, gadis itu lupa kalau ia memiliki janji. Alhasil Samuel harus menunggu sebentar.
![](https://img.wattpad.com/cover/223737592-288-k219148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM & NAY
Teen FictionSequel of troublemaker Samuel, cowok ganteng dengan kepercayaan diri selangit, berhasil membuat Nayra si cewek jutek naik pitam setiap hari. Hidup Nayra yang semula tenang langsung berubah 180° karena Samuel si murid baru yang selalu mengganggunya...