25. Bersama Tari

1.2K 88 0
                                    

"Nay, Nay!"

"...."

"Nayraa!"

Decakan serta gerutuan terucap dari bibir tipis itu. Nayra memutar bola matanya malas, dan dengan ogah ogahan mengalihkan perhatiannya dari layar televisi hanya untuk menatap seseorang yang sibuk menyebut namanya tadi.

"Apaan sih? Ganggu aja lo."

"Lo harus liat ini Nay!"

Risa maju selangkah untuk lebih dekat dengan Nayra, lalu menyodorkan ponsel milik Dena untuk dilihat oleh Nayra. Sedangkan Dena disebelahnya sudah misuh misuh, karena sudah didahului oleh Risa. Padahal dia yang sudah capek capek memanggil Nayra yang susah nyahut dari tadi.

Sebelah alisnya terangkat, namun tak urung Nayra juga melakukan apa yang Risa katakan barusan. Matanya langsung mengarah ke layar ponsel yang disodorkan oleh Risa tadi. Keningnya mengerut.

"Kok Tari bisa sama Samuel?"

Nayra langsung menoleh pada Gavin yang secara tidak langsung juga telah menyuarakan kebingungannya tanpa repot repot berbicara.

Hari ini, ia kembali berada di apartemen milik Risa, yang kebetulan Gavin juga berkunjung kesini karena disuruh untuk mengantarkan makanan oleh ibunya.

Nayra masih terus menatap foto yang ditunjukkan oleh Risa itu. Tidak ada kata yang keluar dari bibirnya.

"Terus?"

Nayra memberikan tatapan bertanya pada kedua gadis itu, lalu kembali menyibukkan diri dengan tontonan kartun dihadapannya.

Risa dan Dena langsung berdecak, lalu ikut duduk disebelah Nayra yang saat ini memilih untuk duduk lesehan di lantai yang dialasi karpet tebal.

"Ada hati ga sih, lo? Ga ngerasa jealous sedikitpun gitu? Dasar cewek batu!"

Dena yang sudah terlanjur kesal pun, langsung menjitak kening Nayra. Alhasil, gadis itupun meringis.

"Apa perlu nih gue taruh api unggun dideket lo supaya tuh hati bisa cair?" Risa menggeleng lelah dengan hati batu sahabatnya ini.

"Memangnya apa yang harus dicemburui?"

Nayra langsung mengangguk cepat. Agaknya gadis itu setuju dengan pendapat Gavin.

"Tuh, dengerin. Gavin bener."

"Lagian kan, Nayra pasti yakin kalau Samuel ga akan berpaling dari dia. Makanya dia ga cemburu." Lanjutan kalimat Gavin itu langsung mendapatkan pelototan dari Nayra.

"Nah, kalau itu baru gue setuju." Risa tertawa kecil.

Nayra mendengus. Mencoba berpura pura tuli seolah tidak mendengar ucapan mereka.

"Eh, tapi beneran ga jealous sama sekali gitu, Nay?"

"Nggak!" Ketus Nayra.

Nayra lalu kembali sibuk menatap layar televisi yang tengah menayangkan kartun Upin Ipin.

Setelahnya, gadis itu menghela nafas panjang.

•°•°•°•°•

"Ada lagi ga, Tar?"

"Nggak, kok. Ini aja. Yaudah, lo tunggu diluar aja langsung, gue mau bayar dulu."

Samuel mengangguk, lalu berjalan keluar dari Gramedia sementara Tari masih harus membayar. Ia memilih untuk menunggu didalam mobil saja.

"Langsung pulang?" Tanya Samuel ketika Tari sudah memasuki mobil.

"Ehm, sebenernya sih gue agak laper. Makan dulu, gimana?" Samuel mengangguk saja, lalu mulai menjalankan mobilnya.

SAM & NAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang