Hai, Nay.Apa kabar?
Gue harap, lo akan tetap baik-baik aja setelah baca surat ini. Dan maaf, kalau misalnya surat ini lo baca saat gue udah ga ada lagi.
Gue boleh minta satu hal ga?
Jangan nangis setelah baca surat ini, ya? Karena kalau lo nangis, gue udah ga bisa lagi buat usap air mata lo, gue udah ga bisa lagi buat hibur lo.
Nay, maaf kalau misalnya gue udah buat lo kecewa karena udah bohongin lo selama ini, maaf karena gue ga pernah bisa buat jujur sama lo. Gue cuma ga mau buat lo sedih.
Gue cuma mau liat lo senyum terus. Gue cuma mau liat lo bahagia, tanpa khawatir tentang keadaan gue.Gimana keadaan lo sekarang? Baik-baik aja, kan?
Oh iya, lo pasti seneng deh, karena setelah ini ga ada lagi orang yang selalu bawel suruh lo tidur cepet. Ga ada lagi orang yang selalu manjat balkon lo. Ga ada lagi orang yang selalu gedor-gedor pintu kamar lo tiap pagi, dan juga ga ada lagi orang yang selalu bikin lo kesel karena ulah jahilnya.
Lo bisa tenang sekarang, tanpa gangguan dari gue lagi.Ah, gue juga mau confess akan satu hal. Sebelumnya, maaf kalau hal ini nanti akan mengganggu lo. Tapi gue ga bisa pendam ini sendiri, apalagi kalau sampai gue udah ga ada. Sebenernya, udah lama gue mau bilang ini ke lo. Tapi akhirnya gue sadar, bahwa dengan penyakit ini, gue ga bisa bertahan lebih lama di samping lo.
Nay, gue sayang sama lo.
Tapi, lebih dari seorang sahabat. Lo tau kan maksudnya?
Maaf, karena gue memandang lo bukan sebagai sahabat. Tapi tenang aja, gue ga minta balasannya kok. Malah, gue berharap kalau lo akan bertemu sama laki-laki yang bisa sayang sama lo dengan tulus. Gue mau lo bertemu sama laki-laki yang siap buat melindungi lo, menggantikan gue yang udah ga bisa ada di samping lo.
Bahagia terus ya, Nay? Jangan pernah sedih. Karena setiap lo sedih, gue juga ikutan sedih.
Apapun masalah yang akan lo dapat nanti, lo harus bisa menghadapinya. Gue tau, lo kuat.
Mungkin cuma ini pesan terakhir gue. Kepanjangan ya? Maaf, hehe.
Sekali lagi, bahagia selalu Nay. Gue sayang sama lo.
-Bara
Kertas itu terjatuh. Seiring dengan tubuhnya yang kembali ambruk ke tanah. Bibir tipis itu bergetar, dengan seluruh tubuh yang sudah terasa lemas.
Tidak!
Dia tidak akan menangis. Dia tidak ingin membuat Bara merasa sedih karena dirinya yang menangis.
Yang ia lakukan kini hanyalah menatap penuh kekosongan pada makam didepannya. Dengan hati yang berdenyut, ia banyak membatin didalam hati, karena sudah tidak mampu bahkan hanya untuk sekedar berucap.
"Nay," Samuel mengelus punggung itu, mencoba memberi ketenangan pada gadis yang hari ini sedang hancur hatinya.
Dari sini, Samuel dapat melihat betapa berharganya Bara bagi Nayra. Lelaki yang ternyata juga menyimpan rasa yang sama pada gadis itu.
Samuel menatap nisan itu, lalu berujar dalam hati.
Gue harap, gue bisa menjadi lelaki yang lo maksud itu. Gue memang belum pernah ketemu sama lo, tapi gue yakin, sayang lo ke Nayra itu benar-benar tulus. Dan gue janji, gue akan selalu lindungi dia.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAM & NAY
Fiksi RemajaSequel of troublemaker Samuel, cowok ganteng dengan kepercayaan diri selangit, berhasil membuat Nayra si cewek jutek naik pitam setiap hari. Hidup Nayra yang semula tenang langsung berubah 180° karena Samuel si murid baru yang selalu mengganggunya...