Bagian 02

2.7K 312 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Bagian 2 : Gems in the eyes and honey on the lips.

Pagi itu, matahari benar-benar terlihat ceria. Cahayanya dengan lurus menerobos celah jemari pohon.

Dengan tergesa-gesa Xiao Zhan membawa langkahnya memasuki gedung kantor tempatnya bekerja. Dia melihat pada antrian orang-orang di depan lift karyawan. Xiao Zhan mengembuskan napasnya kasar melihat hal itu, dia akan benar-benar terlambat. Ketika dia hendak berjalan menuju antrian paling belakang, seseorang berseru, "Zhan, ke mari!"

Zhang Yixing dengan elegannya mengayunkan tangan di atas kepala. Menyuruh Xiao Zhan mendekat ke arahnya. Dengan patuh laki-laki itu menghampiri Zhang Yixing, meskipun ada beberapa pertanyaan di benaknya.

"Mengantri denganku." Zhang Yixing menarik tangan Xiao Zhan, membuat laki-laki itu berdiri sejajar dengannya.

"Tapi, Ge …." Xiao Zhan melihat sekitarnya. Ada beberapa orang karyawan yang menatapnya tajam dan itu membuatnya sedikit merasa tidak nyaman.

"Tidak masalah, aku memang sudah menyiapkan antrian untukmu." Laki-laki yang lebih tua tersenyum simpul dan mengedipkan sebelah matanya pada seorang wanita yang berdiri di belakang Xiao Zhan dengan tatapan kesal.

Mereka memasuki lift bersama beberapa karyawan lainnya. Tidak terlalu padat seperti pada saat jam istirahat. Selama di lift semua orang sibuk dengan pemikirannya masing-masing dalam beberapa saat, karena di detik berikutnya sebuah suara cukup untuk mengganggu pendengaran mereka. Xiao Zhan sedikit menunduk malu, mengelus perutnya dan menggigit bibir bawahnya. Zhang Yixing tersenyum geli melihat tingkah laki-laki itu, sedangkan karyawan lainnya melirik ke arahnya.

"Kamu belum sarapan?" tanya Zhang Yixing berbisik.

Xiao Zhan mendongak dan melihat ketua divisinya masih tersenyum mengejek.

Lift terbuka dan satu per satu orang mulai keluar, memasuki ruangan karyawan lalu duduk di meja masing-masing. Xiao Zhan pun melakukan hal yang sama, hanya saja untuk seminggu ke depan dia dan beberapa rekannya bekerja di ruangan khusus. Di mana mereka akan fokus pada proyek pembuatan rancangan desain, yang kemarin terhapus. Dia sudah duduk di kursinya dan mulai menyalakan komputernya, menggeser mouse dalam genggamannya. Untuk beberapa saat mereka fokus pada pekerjaan masing-masing, hingga tanpa disadari seseorang masuk ke dalam ruangan mereka.

Zhang Yixing membawa langkahnya menghampiri Xiao Zhan, lalu meletakkan sebungkus roti di atas meja laki-laki itu. Xiao Zhan sedikit tersentak oleh kemunculan tiba-tiba roti di atas mejanya, mendongakkan kepala dan saling bertukar tatap dengan Zhang Yixing yang tersenyum lebar.

The Cold Season ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang