Bagian 16

1.2K 155 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


GET A LITTLE EXCITED

Sinar matahari pagi yang hangat menyiram sisi tempat tidur. Cahaya tipis memanjang pada mata Xiao Zhan, mengganggu tidurnya. Perasaan pertama yang muncul saat dia bangun adalah sakit pada punggung dan lelah mendera tubuhnya. Beberapa bagian terasa perih dan sangat menyakitkan untuk digerakkan. Kelopak matanya perlahan terbuka, dia memperhatikan sekeliling dan tidak menemukan siapa pun.

Pada saat itu, sakit di kepalanya tiba-tiba muncul dan membuat erangan lemah meluncur dari bibirnya. Xiao Zhan membatalkan niat untuk beranjak dari ranjang, kembali merebahkan diri dan bergeming dengan tangannya sedikit mengurut kening. Dia memperhatikan lengannya yang dibalut kain berwarna merah, itu adalah piyama yang menyelimuti tubuhnya. Wang Yibo memakaikan piyama itu ketika mereka selesai bercinta, laki-laki itu pulalah yang telah membersihkan tubuh kotor dan lengketnya. Xiao Zhan cukup yakin dengan persepsi tersebut, sebab kesadarannya hilang setelah lewat pukul 3 dini hari.

Awalnya Xiao Zhan pikir jika dia akan dipanggil dengan sebutan-sebutan yang merendahkan harga dirinya ketika mereka melakukan itu, dia akan disebut sebagai pelacur, jalang, atau semacamnya. Namun, pada kenyataan, laki-laki itu sangat menghargainya dan tak jarang melemparkan kalimat menenangkan.

Merasa jika sakit di kepalanya berangsur-angsur menghilang, Xiao Zhan kembali bangkit, hendak beranjak ke kamar mandi ketika pintu kamar itu terbuka. Melihat Wang Yibo yang mendekat dengan segelas teh hangat, Xiao Zhan mendudukkan tubuh dengan benar di sisi ranjang.

Wang Yibo melemparkan senyum kecil ketika melihat Xiao Zhan yang sudah sadar. Dia bangun satu jam lebih awal dari laki-laki itu, tapi merasa enggan untuk mengganggu tidur nyenyaknya. Lagipula ini hari libur, tidak ada salahnya berbaring sepanjang hari di ranjang. Mendekati tempat tidur, dia meletakkan gelas di atas nakas yang terletak di samping. "Minumlah!"perintah Wang Yibo pelan. Dapat dengan jelas ditemukannya kernyitan halus pada kening Xiao Zhan. Laki-laki itu tengah menahan rasa sakit yang menghujani tubuhnya. Wang Yibo merasa prihatin juga puas dalam dirinya. Hasrat yang selama ini tidak bisa dia curahkan, kini dapat dilampiaskan dengan bebas pada laki-laki di hadapannya.Karena tidak menerima tindakan berarti dari Xiao Zhan, pada akhirnya Wang Yibo menyodorkan gelas itu. Menyuruhnya untuk menghabiskan teh aroma terapi yang akan membantu relaksasi pada tubuh yang sakit.

Xiao Zhan menerima dengan tangan gemetar, bibirnya menggigil mengucapkan terima kasih lalu menelan seteguk. Pandangan matanya terfokus pada penampilan Wang Yibo yang tampak rapi, namun sedikit santai. Sebuah pertanyaan melayang di benaknya, tapi tidak berani diungkapkan secara langsung. Dia menunggu pihak lain untuk mengatakannya, jika tidak pun tidak masalah.

Mengerti akan tatapan bertanya di mata Xiao Zhan, secara terang-terangan Wang Yibo menunggu laki-laki itu bertanya. Namun dalam jangka waktu yang tak bisa dikatakan lama, tak ada sepatah kata pun yang meluncur dari mulut pihak lain. Akhirnya Wang Yibo menjelaskan, "Aku akan pergi ke kota sebelah."

The Cold Season ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang