Bagian 01

4.3K 358 49
                                    

01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

01. Whispering My Love


.
.
.

Dering alarm dari ponsel berwarna hitam itu mengganggu tidur nyenyak Xiao Zhan. Perlahan dia membuka mata dan mencari letak ponsel tersebut. Setelah tangannya meraih benda persegi itu, dimatikannya alarm yang masih setia berdering. Xiao Zhan belum beranjak dari ranjangnya, pikirannya masih berputar-putar. Dia menghembuskan napas kasar dan mulai menyusun kegiatan hariannya dalam otak. Kemudian dengan paksa mendudukkan dirinya sebelum beranjak membereskan kamarnya dan menuju kamar mandi.

Setengah jam kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan tampilan yang lebih segar. Xiao Zhan mengenakan kemeja putih dengan celana satin hitam, sebuah dasi berwarna merah dan jas sewarna celana. Ditata rambut hitamnya dengan rapi dan sedikit poni turun hingga menutupi alisnya, tak lupa dia mengenakan kacamata bulat besar. Hal itu membuatnya terkesan cupu dan seperti mahasiswa kutu buku yang membosankan.

"Huh, done." Senyuman kecut terpatri di wajah kecilnya.

Xiao Zhan tidak pernah peduli dengan penilaian orang lain terhadap dirinya. Bagi dia, selama itu nyaman dan tidak menimbulkan masalah, maka semuanya terlihat sempurna. Xiao Zhan segera melesat ke kantor tempat magangnya, tanpa sarapan terlebih dahulu. Dia benci jika harus makan sendiri. Karena itulah dia lebih memilih makan di luar, meskipun tetap duduk di meja sendiri setidaknya dia di temani orang-orang yang juga menikmati makanan mereka. Di kafe depan kantor itu, dia dengan lembut menyantap  dua muffin cokelat juga secangkir susu hangat. Duduk tenang memperhatikan hiruk-pikuk orang-orang yang mulai memenuhi jalanan, melakukan aktivitas masing-masing.

Tidak menyadari jika seseorang sudah duduk di kursi berhadapan dengannya. Ikut menatap jalanan yang mulai ramai sambil mengunyah makanannya. Mereka sama-sama memperhatikan seorang wanita yang terlihat membujuk anaknya yang sedang merajuk dan menunjuk ke arah kafe.

"Apa ibu itu tidak punya uang?" Xiao Zhan bertanya pada dirinya sendiri dan terus memperhatikan dua entitas itu.

"Dia punya, terlihat dari pakaiannya seperti orang berduit."

Xiao Zhan berteriak kaget, jantungnya berdebar-debar, dan matanya terbelalak melihat seseorang yang sedang tersenyum canggung ke arahnya. Beberapa pengunjung mencuri pandang ke arah teriakan yang cukup untuk didengar beberapa meja di sekitar. Zhang Yixing, pegawai senior yang menjadi ketua divisinya, duduk elegan di kursi seberang mejanya. Dengan tenang laki-laki itu mengunyah sarapannya dan mengabaikan keterkejutan Xiao Zhan.

"Yixing Ge, sejak kapan di sini?" tanya Xiao Zhan setelah debar jantungnya kembali ke ritme normal dan mentalnya pulih dari kaget. Dia kembali mengunyah muffin coklat yang masih setengah lagi di tangannya.

The Cold Season ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang