BAGIAN 72 Something Bad
Meskipun merasa enggan untuk membiarkan Wang Yibo pergi, Xiao Zhan sadar bahwa ia tidak bisa bertindak egois dengan mencegah laki-laki itu. Bagaimanapun, panggilan masuk di ponsel Wang Yibo tadi, dapat didengar dengan beik bahwa suara penelepon terdengar gemetar ketakutan.
Ditinggalkan tanpa basa-basi bukanlah hal baru bagi Xiao Zhan, sudah sering ia mengalaminya, tetapi untuk hari ini entah mengapa hatinya terasa tidak nyaman. Dia ingin, setidaknya, Wang Yibo memberi tahu sedikit informasi mengenai masalah yang dihadapi. Tidak perlu lengkap, hanya berkata ‘aku pergi karena ada masalah seperti ini ...’ atau hal-hal berkaitan dengan itu.
Xiao Zhan hanya ingin dianggap ada dan bukan bayangan atau seseorang di balik orang lain yang dicari ketika tidak ada pilihan. Namun, sekali lagi ditegaskan, ia tidak memiliki hak untuk mengeluh. Tidak peduli seberapa besar perlawanan di hatinya.
Tak lama setelah kepergian Wang Yibo, Jeffrey memasuki ruangan itu. Berjalan menghampiri meja kerja Xiao Zhan dan melihat laki-laki itu tengah melamun sembari mebgetuk gelas air minum di tangan.
Jeffrey tidak bisa berpura-pura tidak mengetahui apa pun, terlepas dari penjelasan Wang Yibo mengenai hubungan di antara dua orang ini, ia dapat memahami bahwa perasaan Xiao Zhan telah tumbuh ke titik di mana rasa suka melebihi kekaguman.
Tidak perlu mendengar secara langsung pengakuan dari Xiao Zhan, hanya dengan melihat tingkah laki-laki itu di sekitar Wang Yibo sudah memberi jawaban. Jeffrey batuk kecil, membuyarkan lamunan Xiao Zhan.
“Jadi, bagaimana hasil pertemuan tadi?”
Menarik salah satu kursi dan duduk di depan meja Xiao Zhan. Jeffrey melihat ekspresi terkejut yang lucu. Bola mata Xiao Zhan melebar dengan bibir yang terbuka sedikit, lalu menghela napas lega ketika melihat sosok dikenal.
“Phi Jeff, kamu sudah datang? Aku tidak menyadarinya,” ucap Xiao Zhan dengan senyum terpaksa.
“Hei, aku baru datang. Mengapa kamu sangat terkejut dan terlihat tidak mengharapkanku, hum?”
Xiao Zhan menggelengkan kepala. “Bukan begitu, tapi aku benar-benar tidak menyadari kedatanganmu dan sedikit terkejut.”
Bangkit berdiri dan meletakkan kembali gelas di tangan ke lemari air minum. Meskipun memang benar bahwa yang dia harapkan bukanlah kedatangan Jeffrey, tetapi Wang Yibo yang berbalik kembali dan tidak jadi pergi. Sayang, harapan itu tidak terwujud dan hanya menjadi angan-angan.
Ekspresi kecewa benar-benar ditekan dalam-dalam sehingga hanya menampilkan wajah tanpa riak. Seperti saat-saat di masa lalu, ketika ia begitu terbiasa menyembunyikan perasaannya.
Kembali duduk di tempat dan memulai ceritanya. Mengatakan keseluruhan kejadian, kecuali satu hal, bahwa Wu Yifan melakukan hal itu karena menyukai dirinya sendiri. Jeffrey tidak perlu tahu masalah sebenarnya, cukup geris besar saja.
“Jadi, Wu Yifan sengaja melakukan hal itu.” Jeffrey mengetuk jari di dagunya, tampak memikirkan satu hal lalu kembali memperhatikan laki-laki di depan. “Ah, kalau Wang Yibo tahu masalah ini akan menjadi rumit!” pekiknya terdengar frustrasi.
Meski pada kenyataan ia sedikit menunggu kelanjutan masalah ini. Bagaimanapun, sebagai pengamat, dia tentu tahu penyebab semua masalah ini. Tindakan nekad Wu Yifan, permusuhan yang diberikan Wang Yibo, dan alasan dibaliknya. Jelas bahwa semua diawali oleh Xiao Zhan yang tidak terlalu mengerti keseriusan masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Season ✓
FanficUntuk sebagian besar hidupnya, Xiao Zhan merasakan ketidakberuntungan yang teramat besar. Setiap luka baru akan muncul di sisa-sisa malamnya. Luka yang membuatnya mengerang sakit akibat rasa ngilu yang menyentuh hatinya. Dia selalu menggigil di set...