Bagian 40

1K 141 11
                                    

BAGIAN 40 EXTRA CHAPTER Time Brings Changes to A Personality

Di universitas, Xiao Zhan hanyalah karakter kecil dengan keberadaan rendah. Kepribadiannya yang tidak terlalu mencolok bahkan sangat samar, tidak terlalu pandai bergaul, tetapi tidak pula pendiam. Ramah dan mudah tersenyum, hanya saja agak sulit didekati karena tanpa ia sadari telah menciptakan benteng terhadap orang lain. Dia tidak memiliki teman dekat, hanya kenalan di kelas dan bercengkerama secukupnya.

Pada saat itu ia tidak mengenakan kacamata sehingga mata jernih yang tenang dapat dilihat, itu adalah daya tarik utama yang dikagumi banyak orang sehingga meskipun tidak mencolok, ia cukup disukai.

Pertemuan pertama Xiao Zhan dengan Liu Yifei terjadi di kafetaria kampus. Saat itu Liu Yifei bersama teman-temannya tengah menikmati makanan mereka dan asyik membicarakan kakak tingkat populer. Sebagai mahasiswa tahun ajaran baru, para gadis umumnya tertarik menganai topik-topik seperti itu. Mereka bercengkerama dengan penuh antusias, sesekali memperhatikan sekeliling untuk mendapati satu-dua kakak tingkat tampan.

Salah satu dari mereka, gadis berambut coklat, tiba-tiba mencetuskan satu nama dan mengungkapkan kekagumannya. “Kudengar ada mahasiswa baru dari fakultas desain yang cukup tampan, matanya sangat indah apalagi ketika tersenyum, tetapi dia memancarkan aura yang agak sulit didekati.”

Ada tiga dari empat gadis yang menatap gadis berambut coklat dengan berbeda ekspresi, yang duduk dihadapannya mengangguk setuju. “Aku sudah melihatnya, kebanyakan yang dikatakan memang benar, tapi dia cukup ramah,” ia bersaksi antusias.

Dua orang lain yang sempat akan mencibir tidak bisa mengatakan sepatah kata pun, hanya saling pandang. Kemudian Liu Yifei mulai merasa penasaran dan tak kuasa menahan pertanyaan, “Apa itu benar? Aku jadi ingin melihatnya.”

Binar di mata gadis itu terlihat jelas, dia adalah sosok yang pandai bergaul dan tak segan mengagumi hal-hal yang menurutnya layak. Ia juga memiliki sikap yang ataraktif serta rasa penasaran tinggi.

Sepertinya dewa keberuntungan berpihak pada Liu Yifei. Tak lama setelah ucapannya, sekelompok mahasiwa terdiri dari tiga berjalan memasuki kafetaria. Dua orang berjalan di depan dan seorang di belakang membuntuti, tetapi siapa pun dapat memahami perbedaan tatapan setiap orang yang melihat ke arah mereka. Tentu saja, Xiao Zhan berjalan di belakang menjadi perhatian yang lebih menonjol. Kepalanya menunduk, tetapi tak menunjukkan sikap rendah diri, sebaliknya itu tampak sangat sopan.

Salah satu teman Liu Yifei, yang sudah melihat Xiao Zhan sebelumnya, mengikut siku padanya dan memutar mata memberi arahan.

Ketika Liu Yifei melihat ke arah yang dituju temannya, kebetulan Xiao Zhan juga tengah melihat ke arahnya. Tatapan mata mereka bertemu sebelum pihak lain mengalihkan perhatian. Kesan pertama yang diberikan Liu Yifei pada Xiao Zhan adalah terisolasi oleh dirinya sendiri. Laki-laki itu terlihat mati dan juga hidup seperti perbaduan panas dan dingin, tetapi tidak hangat. Sulit dijabarkan.

Mata indahnya begitu jernih, tetapi itu kosong, tidak berdasar, dan rumit. Meskipun ramah, senyumnya tidak hangat. Bagi orang-orang jeli seperti Liu Yifei, sangat mudah ditemukan. Hanya saja, entah mengapa Liu Yifei merasa tertarik dan ingin dekat dengannya, ingin membawa Xiao Zhan keluar dari dunianya sendiri.

Berbekal dari keinginan itu, ia mulai memperhatikan Xiao Zhan. Beberapa hari setelahnya, ia memiliki kesempatan untuk mendekat. Di siang hari yang terik dan angin musim semi berembus kencang, Xiao Zhan duduk di bawah pohon dengan tenang, angin menerbangkan rambutnya dan mata yang berkedip menggulir bulu mata seperti sayap. Membuat Liu Yifei terpana dalam waktu singkat, tanpa sadar berjalan ke arahnya.

Pandangan dan perhatian Xiao Zhan terfokus pada buku di tangan sampai-sampai tak menyadari kehadiaran seseorang. Ketika Liu Yifei sudah berdiri tepat di depannya, Xiao Zhan agak terkejut dan mendongakkan kepala dengan linglung.

The Cold Season ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang