Our Secret [END]✔

Chapter 17

Pagi hari di kota Bandung. Rangga sedang duduk dibalkon apartemennya sambil meminum secangkir kopi yang baru saja dia buat. Dia melihat kebawah jalanan, seperti biasa sudah banyak kendaraan yang melintas, karena orang orang melakukan aktivitas perkerjaannya di pagi hari. Selain itu, di trotoar terdapat beberapa anak SMA yang sedang berjalan menuju sekolah. Emang apartemennya Rangga kebertulan dekat dengan sekolah SMA. Jadi wajar, kalo ada banyak anak SMA yang lewat.

Terdapat juga dua orang pelajar, satu cowok dan satu cewek. Tampak, mereka berdua sedang berjalan bersama, sambil bergandengan tangan. Mereka terlihat sangat romantis, sepertinya mereka adalah pasangan yang sangat bahagia. Masa-masa SMA emang masa dimana para remaja menemukan cinta mereka.

Rangga pun memperhatikan cincin yang dia pakai di jari manisnya. Di cincin itu terdapat tulisan 'R&R', yang berarti 'Reihan dan Rangga'. Cincin itu diberikan oleh Reihan kepada Rangga, sewaktu mereka berdua baru saja menjadi sepasang kekasih. Saat itu Reihan membeli 2 cincin, satu untuk Rangga, dan satu lagi untuk dirinya. Cincin itu sebagai bukti, bahwa mereka sudah menjadi sepasang kekasih. Walaupun sebenarnya, hubungan mereka itu adalah hubungan terlarang. Tapi karena Rangga dan Reihan sudah saling mencintai, mereka berdua memutuskan untuk saling bersama, bagaimana pun caranya.

Rangga pun mengingat masa masanya saat masih SMA. Masa dimana Dia untuk pertama kalinya bertemu dengan cintanya Reihan. Masa dimana Dia, pertama kalinya dapat merasakan cinta dari orang lain. Masa dimana Dia baru mengalami permasalahan, soal percintaan. Rangga pun mengingat masa masa tersebut....

~~~

Flashback

Saat ini Rangga sedang membaca sebuah surat yang baru saja ia terima dari seorang tukang pos. Surat itu berasal dari sebuah sekolah asrama terelit dan terkenal di Jakarta, yaitu SMA Bintang Harapan. Sekolah itu hanya bisa dimasuki oleh siswa siswi yang berprestasi, tidak peduli siswa itu dari kalangan kaya maupun kalangan miskin. Asalkan siswa tersebut memiliki prestasi, Dia pantas untuk belajar di sekolah tersebut.

Surat tersebut dituliskan oleh seorang kepala sekolah dari sekolah terkenal tersebut. Surat itu berisikan, bahwa Rangga di undang untuk belajar disekolah tersebut hingga Dia lulus. Rangga akan ditempatkan disebuah kamar asrama bersama dengan salah satu siswa disana. Untuk masalah makan, sekolah akan menagungnya, karena emang segala sesuatu para siswa disana sudah ditanggung oleh sekolah. Bahkan untuk uang jajan pun, sekolah memberikannya kepada para siswa disana, setiap minggunya.

Rangga tidak menyangka ia akan diundang untuk belajar di sekolah tersebut. Dia di undang, karena kepala sekolah melihat prestasinya memenangkan juara satu dalam lomba soal IPA tingkat provinsi, itu adalah prestasi terbesar yang pernah didapatkan Rangga. Rangga tidak akan meyiakan kesempatan ini, kapan lagi dia akan diundang oleh sekolah lain untuk bergabung belajar disana? Rangga akan menerima undangan dari kepala sekolah tersebut. Di tambah emang saat ini Rangga hidup sendirian, setelah Ibunya meninggal karena sakit parah.

 ~~~

Saat ini Rangga sudah berada di SMA Bintang Harapan, sekolah ini sangat besar banyak sekali kelas kelas yang ada disini. Sekolah itu bertingkatkan lantai 4, dan wujud seolah tersebut tampak seperti gedung. Rangga hanya bisa terpukau melihat sekolah tersebut. Lalu dia pun dibingbing oleh seorang penjaga asrama, dan mengantarkannya ke gedung asrama khusus cowok. Akhirnya mereka sudah sampai di sebuah kamar dengan pintu bernomor 107.

"Ya udah, saya pergi dulu ya. Kamu langsung masuk aja. Ada seorang siswa yang bakal sekamar sama kamu kok," jelas penjaga asrama.

Itulah masalah Rangga ragu ragu untuk menerima tawaran ini, karena dia tidak suka berinteraksi dengan orang lain selain sahabatnya Silvi. Malah Rangga disuruh untuk tinggal sekamar dengan seorang cowok, mudah mudahan dia juga tidak harus seranjang dengan teman sekamarnya. Ditambah Rangga juga adalah seorang gay, jadi karena itulah dia lebih tertutup.