Chapter 23

144 2 0
                                    

Flashback

Namanya Reihan Farizi, seorang bocah laki-laki yang memiliki sifat bersemangat dan juga usil. Dia anak dari pasangan suami istri, Firhan dan Nita.

Nita saat ini sedang mengandung seorang bayi. Dan Fari sangat menginginkan adik laki laki. Tapi sayangnya, Nita malah melahirkan seorang bayi perempuan yang di beri nama Nissa.

Terkadang Fari suka cemburu bila melihat Nissa mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya. Bahkan dia nekad berbuat nakal untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya, seperti memecahkan kaca jendela dengan menendang bola. Bukannya memarahi Fari, Ibunya malah menasihatinya bahwa Dia harus menyanyangi Adiknya tersebut.

"Fari sayang, kamu harus janji ya sama Ibu! Kamu akan terus menyayangi dan melindungi Nissa, karena dia itu adik kamu," ujar Sang Ibu dengan lembutnya.

"Iya Ibu, Fari janji!"

  Dengan seiring berjalannya waktu, Fari dapat menerima dan menyanyangi Nissa. Malah saking sangat sayangnya kepada Adik juga, Fari berusaha untuk terus melindungi Nissa, bila ada yang berusaha untuk berbuat jahat kepadanya. Meskipun terkadang Fari suka usil dan sering bertengkar dengan Adiknya tersebut.

Keluarga mereka memanglah terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia. Firhan, seorang Ayah yang selalu menyenangkan dan suka memanjakan kedua Anaknya. Nita, seorang Ibu yang baik hati tetapi juga agak galak. Fari yang terkadang selalu menjaili Adiknya, tetapi juga selalu perhatian kepadanya. Nissa yang sangat menyayangi keluarganya tersebut, terutama sang kakak. Nita sangat bersyukur bisa memiliki keluarga yang bahagia seperti ini.

~~~

Saat ini Nita sedang memainkan musik piano untuk kedua anaknya tersebut. Permainannya sangatlah indah dan lembut untuk didengar, membuat hati menjadi tenang. Wanita itu memainkan piano tersebut dengan sangat tenang dan bahagia, sesuai dengan perasaannya saat ini. Sedangkan Fari dan Nissa hanya bisa tenang menikmati permainan Ibunya yang begitu indahnya.

Nita sejak masih kecil memang sudah memiliki bakat bermain piano, dan sering memenangkan kompetisi bermain piano, baik itu kompetisi tingkat kota maupun provinsi. Hingga dia memutuskan untuk pensiun menjadi seorang pianis, dan lebih memilih fokus mengurus keluarganya itu. Walaupun begitu, Nita masih tetap bisa memainkan piano untu kedua anaknya. Bahkan piagam piagam perhargaan yang pernah dia dapatkan itu masih terpajang itu ruangan khusus piano tersebut. Fari dan Nissa sangat kagum dan bangga terhadap bakat dan prestasi Ibunya tersebut.

Nita kini sudah selesai memainkan pianonya tersebut. Fari dan Nissa pun bertepuk tangan dan memuji Ibunya, karena mau memainkan permain indah seperti itu untuk mereka.

"Wah! Ibu main pianonya hebat banget," ujar Gadis kecil itu dengan suara imutnya.

Nita hanya tersenyum bahagia mendengar pujian dari anak perempuannya yang begitu imut.

Our Secret [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang