Chapter 40 [END]

737 10 2
                                    


3 Tahun Kemudian

Di pagi hari itu, hutan begitu indah ketika cahaya matahari yang saja terbit dari arah timur. Pepohonan yang begitu rimbunnya. Burung-burung berkicau dangan sangat merdunya. Suara aliran sungai yang ikut menghiasi suasana. Angin sejuk yang berhembusan membuat hutan itu benar-benar menjadi sangat asri. Ada juga beberapa kupu-kupu yang sedang berterbangan di pingir sungai.

Rangga terus saja memejamkan matanya. Merasakan angin sejuk yang berhebusan di badanya. Menghirup udara yang masih segar. Dan masih mendengar suara aliran sungai tersebut yang membuat hatinya sangat tenag dan tentram.

"Udah lama ya, kita enggak kesini lagi?"

Rangga membuka kedua bola matanya dan melihat Silvi yang sudah berdiri di sampingnya dari tadi. Dia tersenyum lembut pada wanita tersebut. Silvi balas tersenyum sama lembutnya.

"Iya. ternyata tempat ini enggak banyak berubah ,ya?" Rangga masih memandang dengan takjubnya.

"Benar juga, sih. Hutan ini enggak banyak berubah terakhir kali kita kesini ini."

Mereka memandangi sungai yang berada di depannya dengan cukuo lamanya.

"Gue jadi ingat waktu dulu kita bertiga suka kesini buat main di sungai ini."  Rangga mengenang.

Silvi terdiam, seketika senyum di raut wajahnya menghilang. Dia hanya mengeluarkan ekspresi murungnya. Merasa sedih saat mengingat kenangannya. Rangga menyadari apa yang barusan saja dia katakan. Dan ikut merasa sedih.

"Maaf, seharusnya gue enggak bicara gitu." Rangga menyesalinya.

Silvi mengeleng kepalanya. "Enggak apa, kok. Lagi pula itu kan salah satu kenangan manis kita. Jadi enggak ada masalah."

Mereka pun terdiam. Tidak ada salah satu dari mereka yang berbicara. Masih dengan perasaan sayu mereka rasakan saat ini. Suasana begitu hening saat ini. Hanya ada suara aliran sungai yang terdengar di telinga mereka.

"Gue jadi kangen sama dia. Seandainya bukan karena elu sama dia yang mau teman sama gue. Mungkin gue hanya ngerasain kesendirian waktu itu." Rangga akhirnya membuka keheningan.

"Elu jangan pernah nyalahin diri elu atas kejadian waktu! Karena kita udah berjanji buat selalu saling bersama dan melindungi. Ya, walaupun pada akhirnya kita malah terpisah. Lagi pula buat apa bersedih untuk kejadian yang udah berlalu."

"Iya, elu benar. Gimanapun juga kita harus tetap bersama. Karena kita udah berjanji untuk selalu bersama."

Rangga terdiam sejenak dan menatap pada wanita yang di hadapannya sekarang.

"Ini demi mereka berdua."

Silvi sejenak memandanginya dan secara perlahan telapak tanganya menempelkan dada Rangga. Terlihat di jari manisnya sudah terpasang sebuah cincin perak bermotif dedaunan yang cukup indah. Rangga mengangkat tangannya dan menempelkannya di atas punggung tangan Silvi. Di jarinya juga terpasang cincin yang sama.

Silvi bisa mendengar detak jantung Rangga yang secara lambat laun berdetak. Dia merasakannya dengan tenangnya. Kedua pasang bola mata tersebut saling bertemu dan memandang dengan lembutnya. Rangga bisa merasakan kehangatan dari bola mata berwarna kecokletan indah tersebut. Kini perasaan nyaman mulai mengiringi kedua insan tersebut. Tidak pernah sekali pun mereka berdua dapat merasakan hal tersebut setelah bertahun-tahun lama. Rasanya mereka ingin memperlambat waktu untuk merasakan momen yang mengelitik hati ini dengan lebih lamanya.

Silvi tersenyum dengan sangat lembutnya membuat Rangga begitu nyaman merasakan kehangatannya. Silvi sama halnya merasakannya saat melihat Rangga dengan manisnya tersenyum kepadanya.

"Makasih."

"Untuk apa?"

"Untuk segalanya."

"Gue pasti bakal selalu bersama elu gimanapun juga." Silvi berbicara dengan lembut.

Rangga secera perlahan mendekatkan wajahnya. Kening mereka sudah saling menempel sekarang. Silvi hanya menatap dengan ringannya dan bisa merasakan hembusan nafas dari pria itu. Rangga menatap dengan sangat lekatnya.

"I Love You."

"Iya gue tau itu."

Meraka berdua saling berpelukan dengan lembutnya dan merasakan kehangatan kebersamaan tersebut. Kini meraka tidak akan pernah berpisah lagi untuk selamanya.

~TAMAT~


Alhamdullilah, akhirnya saya bisa menuntasan 'Our Secret' hingga akhir ceritanya 😄

Makasih banyak buat kalian yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini dari awal hingga akhir. Saya sangat bersyukur sekali 🙏

Saya senang sekali karena bisa menuntaskas cerita ini hingga selesai dan tidak mengantung 😅

Maaf karena selama ini banyak sekali typo dan kalimat tidak jelas lainnya. Dan juga maaf karena banyak kalimat dan plot yang kurang masuk feel-nya bagi para pembaca.😥

Jadi karena itu saya akan merivi cerita ini hanya untuk memperbaiki kesalahannya saja 😅

Mudah-mudahan di lain waktu saya dapat mengarang cerita lagi yang lebih baik 😄

  see you later🙌

Our Secret [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang