Pagi hari Hanna berjalan menuju kosan Andres sambil membawa rantang makanan. Dia ingin memberikan kejutan masakan yang dia buat padanya. Dia berharap Andres menyukai masakannya. Hanna dia sepanjang perjalanan hanya senyum-senyum sendiri sambil membayangkan dia makan berduan dengan Andres.
Akhirnya Hanna sampai didepan pintu kosannya Andres. Dia mengetuk pintu selama beberapa kali. Beberapa saat kemudian pintu pun terbuka. Terlihat ada seorang Pria yang membukakan pintu. Pria itu menatap Hanna dengan mata setengah mengantuk. Hanna tidak kenal siapa Pria asing yang ada didalam kosan itu. Dia pikir dia salah mengetuk pintu kosan, tapi ini sudah jelas kamar kosannya Andres.
"Siapa ya?" tanya Pria tersebut.
Mereka hanya diam saling menatap, Hingga Andres muncul dari belakang Pria tersebut.
"Loh, Dokter Hanna! Kenapa ngak ngabarin Aku dulu, kalo mau datang?" ujar Andres senang sambil mendekati Hanna.
"Ternyata kamu ada dikosan, aku pikir aku salah kosan."
"Gitu ya. Oh ya, kenalin ini temanku, dia nginap disini selama beberapa hari."
"Oh, pantesan."
Hanna pun mulai mengulurkan tangannya kepada Pria tersebut.
"Kenalin, namaku Hanna!" ujarnya.
Merka berdua saling berjabat tangan berekanalan.
"Reihan."
Entah kenapa Andres merasa kurang nyaman memangil Reihan dengan nama itu? Mungkin karena Dia sudah terbiasa memangil Reihan dengan nama Fari.
"Kalo elu mau tau siapa Hanna? Dia itu teman kerjaku dirumah sakit. Dia juga Dokter sama kayak gue," jelas Andres.
Reihan hanya diam menyimak perkataan Andres itu.
"Kalo gitu Dokter Hanna, kamu langsung masuk aja!" Andres mempersilakan.
"Iya."
Hanna langsung berjalan memasuki kamar kosan diikuti oleh Andres dan Reihan. Dia langsung duduk, dan ia pun membuka rantang-rantang yang dia bawa.
"Aku sengaja kesini, buat ngasih masakan buatanku. Mudah-mudahan kamu suka," ujarnya
"Padahal, kamu ngak perlu repot repot masak buat Aku!"
"Enggak masalah, kok! Aku juga udah masakin ini kan."
Kini rantang rantang makanan itu sudah tergeletak rapih dia atas meja. Andres duduk di samping Hanna sambil melihat makanan yang di bawa olehnya. Tampaknya makanan itu terlihat enak, ditambah lagi aromannya sangat harum di hidung Andres.
"Mmmh, kayaknya enak. Kamu udah makan?" tanya Andres.
"Belum."
"Kalo gitu aku ambil piring dulu, iya!"
Andres langsung berdiri, lalu membawa 3 piring dan meletakannya di atas meja. Sedang Reihan hanya diam berdiri saja dengan tatapan kosong.
"Kok, teman kamu diam terus? Ajakin dia makan bareng sama kita!" pinta Hanna.
Andres memanggil Reihan yang dari tadi diam saja.
"Kok, Elu diam aja sih? Cepat sini makan bareng sama kita!" ajak Andres.
Reihan tersadar dari lamunanya, dengan segera duduk bersama dengan Andres dan Hanna. Hanna mulai menyiapkan makanan diatas piring, lalu menyerahkannya kepada Andres dan juga Reihan. Andres dengan lahapnya memakan masakan Hanna, sepertinya dia menyukainya.
"Gimana enak?" tanya Hanna deg-degan.
"Enak! Enak banget. Ternyata kamu jago juga masaknya." Andres memuji.
![](https://img.wattpad.com/cover/217172280-288-k505912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret [END]✔
General FictionRangga dan Reihan adalah pasangan gay yang tinggal bersama di satu apartemen. Hubungan terlarang mereka sudah terjalin selama 8 tahun dan tidak ada siapa pun yang mengetahui tentang mereka. Hingga ada seorang gadis yang mengetahui rahasia mereka. N...