"Berani beraninya kamu selingkuh dengan perempuan lain!"
"Emang, kenapa kalo aku selingkuh? Hah!"
Nissa kecil hanya bisa mendengarkan pertengarkan dasyat kedua orangtuanya dibalik pintu tersebut. Nissa kecil rasanya ingin menangis ketika mendengarkan suara tamparan dari Ayahnya kepada Ibunya. Hampir setiap malam kedua orangtuanya terus saja bertengkar. Nissa kecil tidak mengerti apa pun soal kejadian ini, dia hanya ingin Ayah dan Ibunya berbaikan lagi.
Lalu tiba tiba saja, ada dua lengan yang menupi kedua telinganya Nissa kecil. Supaya dia tidak mendengarkan kedua orangtuanya bertengkar.
"Jangan dengar! A'a akan selalu bersama kamu, karena A'a sangat menyayangi kamu."
~~~
"Hah!"
Nissa baru saja terbangun dari mimpi buruknya itu, mimpi tentang kedua orangtua terus saj bertengkar setiap malamnya. Entah kenapa akhir-akhir ini dia selalu bermimpi tentang keluargannya? Itu membuat Nissa sangat sedih, terlihat dari matanya yang sudah mengeluarkan banyak air mata. Nissa tidak tau harus berbuat apa, dia hanya ingin menangis.
"Ya Allah, Mimpi apa itu tadi?"
Saat ini Nissa sedang dirawat inap disebuah rumah sakit. Nissa dirawat setelah dia jatuh pingsan disebuah taman, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat. Kata Dokter Nissa hanya kelelahan saja, tapi Dokter meminta dia untuk tetap dirawat inap. Karena keadaan Nissa tetap harus dipantau, sampai dibenar benar pulih total dan diizikan untuk pulang. Jadi, selama 2 hari Nissa harus izin sakit kerja dikantornya, karena dia tidak diperbolehkan untuk berkerja sementara waktu. Sampai Nissa emang benar benar sembuh.
~~~
Saat ini Rangga sedang mencari sebuah ruang rawat dirumah sakit, dimana Nissa sedang dirawat saat ini. Rangga memutuskan untuk menjenguk Nissa. setelah kejadian malam minggu kemarin. Saat itu Rangga, Reihan, dan Silvi sangat panik, karena tiba tiba saja Nissa jatuh pingsan. Akhirnya Mereka membawa Nissa kerumah sakit terdekat. Untungnya Kata Dokter, Nissa hanya sedang kecapean saja, tapi dia tetap harus dirawat selama beberapa hari.Akhirnya, Rangga menemukan ruang inap Nissa dirawat. Silvi sudah terlebih dahulu menjenguk Nissa dan mungkin saat ini mereka sedang berbincang bersama. Sedangkan, Reihan sedang berada di toko, sambil membeli makanan untuk Nissa. Jadi, Rangga harus sendirian ke kamar rawatnya Nissa.
Saat Rangga memasuki ruangan tersebut dan melihat tirai pasien masih tertutup. Rangga mendengar sebuah lantunan bacaan Al Quran, dibalik tirai tersebut.
"Fa lammā jā'a amrunā ja'alnā 'āliyahā sāfilahā wa amṭarnā 'alaihā ḥijāratam min sijjīlim manḍụd."
Lantunan bacaan Al-Qur'an dari Nissa sangatlah merdua dan indah. Itu membuat hati Rangga sangatlah tenang, mendengarkan Nissa mengaji. Itu membuat Rangga terkagum kagum kepada Nissa. Rangga tetap berdiri dibalik tirai tersebut, sambil masih mendengarkan suara Nissa yang masih mengaji. Hingga Nissa pun selesai membaca Al Quran.
"Shodaqollahul ‘Azhim."
Nissa pun langsung meletakan Al Quran tersebut ke meja yang ada disamping ranjang pasien. Mengetahui Nissa selesai mengaji, Rangga pun langsung muncul dari balik tirai.
"Nissa! Aslamualaikum," salam Rangga.
"Walaikumsalam. Loh Rangga, kapan kamu sampainya?"
"Baru aja tadi aku sampai. Oh ya, tadi aku ngedengar kamu ngaji, suara kamu merdu banget kalo lagi ngaji."
![](https://img.wattpad.com/cover/217172280-288-k505912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret [END]✔
General FictionRangga dan Reihan adalah pasangan gay yang tinggal bersama di satu apartemen. Hubungan terlarang mereka sudah terjalin selama 8 tahun dan tidak ada siapa pun yang mengetahui tentang mereka. Hingga ada seorang gadis yang mengetahui rahasia mereka. N...