Chapter 36

175 4 0
                                    

'Walaupun aku adalah orang yang sangat buruk, tetapi aku akn tetap menyayangimu.'

Reihan Farizi


~~~

Nissa baru saja terbangun dari tidurnya, dan mendapati dirinya yang sedang terbaring di rumah sakit. terlihat dari tangannya sudah dipasang selang infus, Dia tidak tau apa yang terjadi setelah kejadian di kantor. Dia mencoba untuk bangkit, lalu matanya melebar setelah melihat Reihan yang sedang tertidur duduk disampingnya. Terlihat dari tangan Reihan yang masih memakai gelang waktu itu, dan juga Nissa masih memakai gelang yang sama. Apakah Reihan yang memakai gelang ini pada Nissa?

Nissa merasa senang bisa melihat Kakaknya baik baik saja, walaupun Nissa tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Nissa pun mencoba untuk mengelus rambut Reihan yang sedang tertidur. Dia bersyukur bisa melihat Kakaknya tertidur dengan tenang disampingnya.

"Mmmh!" keluh Reihan merasa terganggu.

Reihan merasa ada yang menyentuh dan mengusap kepalanya, itu membuat tidurnya tergangu. Lalu ia pun bangun, dan terkejut melihat siapa yang telah mengelus kepalanya.

"Nissa, Kamu uda sadar!" Reihan terkejut senang.

Reihan merasa senang mengetahui Nissa sudah sadar sejak dari tadi hanya terbaring tidur. Dengan erat Reihan langsung memeluk Adiknya.

"Tau ngak? Kamu udah buat A'a khawatir sama kamu."

Dengan tersenyum dan tetap tenang membiarkan Kakaknya memeluk dirinya, entah apa perasaan yang sedang dirasakan Nissa sekarang. Yang jelas persaan Reihan saat ini sangat lega dan senang ,karena Nissa akhirnya bisa sadar, betapa khawatir kakak tersebut terhadap Adiknya. Tiba tiba saja Reihan mulai mengeluarkan air matanya, karena sangat senangnya dia saat ini.

"A'a sayang sama kamu, Nis." Ucap Reihan.

"Nissa juga sayang sama A' Fari."

Sepertinya operasi pendonoran sumsum tulang belakang yang dilakukan oleh Hanna dan dibantu oleh Andres berhasil. Kini Nissa bisa saja dinyatakan sembuh, tapi harus tetap dalam pengawasan Dokter hingga benar benar dinyatakan sembuh. Walaupun demikian, Reihan tetap senang bisa membuat kondisi Nissa kembali membaik. Reihan rasanya ingin berterima kasih pada Andres dan Hanna, karena sudah mau membantu Dia dan Adiknya. Kini Reihan tidak mau kehilangan Nissa lagi.

~~~


Rangga baru saja pulang dari masjid, setelah dia melakukan sholat subuh disana. Saat dia ingin memegang gagang pintu kosannya, Silvi tiba tiba saja memanggilnya dari samping. Silvi merasa tidak biasa melihat Rangg mengenakan sarung dan memakai kopiah hitam di kepalanya, walaupun Silvi juga pernah melihatnya bepenampilan seperti itu waktu kecil. Silvi pun berjalan mendekati Rangga dan menyapanya.

"Elu habis sholat subuh, ya? tumben."

"Iya jelaslah gue habis solat, Elu sendiri udah sholatnya?"

"Ya pasti udah, dong!"

"Bagus deh, kalo gitu! Terus kenapa pagi pagi gini elu ada di luar?"

"Iya mau cari angin segar aja."

Rangga dan Silvi kini mereka sudah mencoba untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terutama Rangga yang saat ini sedang mempelajari ilmu agama dan lebih giat dalam beribadah, Dia sadar bahwa  selama ini dia sudah melakukan banyak dosa setiap harinya. Jadi, Rangga berusaha untuk menjadi Pria yang normal, yaitu Pria yang bisa mencintai seorang perempuan. Sedangkan Silvi, dia sudah lama mengenakan hijab dan lebih rajin beribadah. Mereka berdua bisa seperti ini, karena seorang gadis yang menyadarkan mereka.

Our Secret [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang