Chapter 10

240 9 1
                                    

Pagi pagi sekitar jam 8. Rangga dan Reihan sudah berada di gedung bioskop, untuk menonton film berjudul 'Jumanji' yang baru aja rilis hari ini. Tapi karena Nissa dan Silvi belum datang, Rangga dan Reihan harus menunggu meraka berdua didepan pintu Ruang bioskop. Padahal, Silvi mengajak mereka semua untuk nobar dibioskop, malah dia yang terlambat datang dengan Nissa. Sebenarnya Silvi mengajak Nissa, Rangga, dan Reihan untuk Nobar, karena dia ingin mengalihkan pikirannya soal Putra, Dan sekalian mau ngefreskan pikirannya. Untungnya Reihan mau dia ajak pergi ke bioskop, walaupun sebenarnya dia ngak mau ikut karena Nissa juga ikut. Tapi karena Rangga yang memaksa, jadinya Reihan mau ikut.

Akhirnya setelah menunggu 15 menit, Nissa dan Silvi sudah datang di gedung bioskop.

"Kok, kalian lama banget sih? Kita berdua udah lama berdiri disini, tau ngak sih!" sewot Reihan yang sudah kesal menunggu.

"Ya, maaf! Soalnya tadi macet di jalan," ucap Nissa yang datang datang udah mulai kesal.

"Ah, alasan elu! Bilang aja elu malas kesini, karena ada gue."

"Emang! Malas banget aku ngeliat muka kamu hari ini, rasanya pengen nampar kamu gitu!"

"Tampar aja langsung!"

Nissa sudah menyiapkan tangannya untuk menampar Reihan, tapi dia mencoba untuk menahan dirinya, karena takut jadi bahan perhatian orang orang lewat. Silvi dan Rangga hanya bisa diam, melihat Reihan dan Nissa ribut lagi. Bisa ngak sih sekali aja mereka akur!

"Udah udah! Kenapa jadi ribut terus sih? Sama maaf, kalo kami kelamaan tadi, soalnya tadi macet banget," Ucap Silvi.

"Ngak apa apa kok? Lagi pula filmnya masih belum dimulai kok," ucap Rangga.

"Tapi elu udahkan beli tiketnya?"

"Udah kok, ini tiketnya," ucap Rangga sambil memperlihatkan 4 tiket di tangannya.

Rangga pun memberikan masing masing tiket kesemuanya, termasuk untuknya.

"Ya udah, kita langsung masuk aja!" ajak Silvi.

Mereka berempat pun mulai mengantri masuk ke ruangan bioskop, lalu memberikan tiket bioskop kepada penjaga bioskop. Penjaga itu pun merobek kertas sobek tersebut, dan mengizinkan para pengunjung untuk masuk keruangan bioskop. Setelah masuk di ruang tersebut, Rangga duduk bersebelah diantara Reihan Dan Silvi, sedangkan Nissa duduk disebelah Silvi. Mereka berempat duduk dijejeran dan bagian tengah kursi penonton. Beberapa saat kemudian ruangan bioskop sudah mulai sangat gelap, karena film akan segera dimulai.

"Ngomong ngomong, ini film tentang apa sih?" tanya Nissa.

"Katanya sih, tentang murid SMA yang masuk ke game, sih," jelas Silvi.

"Ssst! Filmnya mau di mulai nih," bentak Rangga.

Film pun akhirnya dimulai. Selama film berlangsung, Nissa hanya bisa menunggu bosan sampai film habis, sepertinya dia tidak terlalu suka dengan film seperti ini. Tapi, karena Silvi yang memaksa Nissa untuk ikut, Nissa pun harus menirama ajakannya Silvi. Sedangkan Silvi, enjoy-enjoy aja menikmati film yang sedang berlangsung ini. Rangga hanya bisa serius fokus menonton film. Selain hobi membaca novel dan komik, Rangga juga terkadang suka menonton film dirumah. Rangga emang selalu serius kalo sedang menonton film, Bahkan dia tidak mau digangu kalo lagi fokus melihat layar didepannya. Reihan hanya bisa melihat Rangga fokus menonton film.

"Jangan serius serius amat napa, Mata empat!" ucap Reihan mengangu.

"Ssst! Beruang, gue lagi fokus, nih," kesal Rangga.

Silvi tidak sengaja melihat Reihan memengang tangan Rangga dengan eratnya di pegangan kursi penonton. Tapi, Rangga hanya dia fokus menonton, sambil dipengangi tangannya oleh Reihan. Apakah saking dekatnya Reihan dengan Rangga? Hingga Silvi menjadi penasaran dengan hal itu. Silvi sampai sekarang, belum mengetahui hubungan terlarangnya Rangga dan Reihan.

Our Secret [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang