Silvi benar-benar merasa khawatir pada Rangga, karena sudah berapa hari ini dia tidak masuk kerja. Padahal hari ini Reihan masuk kerja, walaupun begitu wajah Reihan terlihat pucat dan murung. Itu membuat Silvi juga merasa khawatir pada Reihan. Silvi sudah menanyakan kabar Rangga, tapi Reihan hanya diam dan tidak menjawabnya. Sebenarnya apa yang terjadi pada Dua pria tersebut?
Selain itu Nissa hari ini juga enggak ngabarin Silvi, kalo dia tidak masuk kerja hari ini. Sebenarnya, Nissa itu kemana sih? Itu membuat Silvi kesepian di kantor, karena tidak ada yang bisa di ajak bicara. Padahal keadaan Silvi sudah membaik dari beberapa hari sebelumnya, Dia ingin minta maaf pada Rangga, karena sudah sangat kasar padanya.
Sedangkan Reihan, Silvi juga merasa bersalah padanya. Gosip tentang Reihan dan Rangga yang menjalin hubungan terlarang, masih menjadi bahan pembicaraan satu kantor. Tapi Reihan tidak mempedulikan dan hanya fokus pada perkerjaannya sambil masih terlihat murung, tetap saja Silvi juga merasa khawatir padanya. Karena dia juga tetap temannya.
Karena merasa kesepian, Silvi pun memutuskan untuk berbicara pada Reihan yang sedang terdiam duduk kantin sambil meminum secangkir kopi. Walaupun di sekitar kanti Reihan masih menjadi bahan perhatian, Tapi Silvi harus menghampirinya.
"Reihan, boleh ya gue duduk bareng sama elu?" Ucap Silvi sambil tersenyum ragu.
Reihan sejenak melihat pada Silvi dengan datarnya, lalu kembali fokus pada cangkir kopinnya tanpa menjawab Silvi. Silvi hanya tetap berdiri dihadapan Reihan sambil merasa canggung. Tiba tiba saja Reihan langsung berdiri, lalu berjalan meninggalkan Silvi.
"Sebenarnya Elu sama Rangga itu kenapa sih?"
~~~
Karena merasa khawatir dengan Rangga, Silvi memutuskan untuk mengunjungi apartemennya. Sebenarnya Silvi ingin Reihan mengantarkannya pada Rangga, tapi sayangnya Reihan pergi entah kemana. Padahal Silvi sudah mencari Reihan kemana mana. Dengan terpaksa Silvi harus pergi sendiri, sambil menguatkan hati saat bertemu dengan Rangga. Silvi berharap Rangga bisa memaafkannya atas apa yang terjadi dengan pertemanan mereka, dan semoga tidak terjadi apa apa dengan Rangga dan Reihan.Sayangnya Silvi mendapati apartemen yang sudah kosong tidak berpenghuni. Silvi mulai merasa bingung dan lebih cemas dengan keadaan saat ini, sebenarnya Dua Pria itu kemana sih?
Dia pun memutuskan untuk bertanya pada seorang Kakek yang baru saja keluar dari apartemen dan mungkin adalah tetangga Rangga dan Reihan.
"Permisi, saya mau nanya! Yang tinggal di apartemen ini pada kemana, ya?" Tanya sopan Silvi.
"Oh, Rangga sama Reihan. Katanya mereka berdua udah pindah, Tapi kakek juga enggak tau mereka pindah kemana."
Dengan merasa kecewa Silvi harus menyerah bertemu dengan Rangga. padahal dia udah cape cape datang kesini, malah Rangga tiba tiba aja pindah. Kalo Reihan, kenapa dia ngasih tau kalo meraka pindah. Silvi merasa ada yang aneh dengan ini semua.
~~~
Akhirnya Silvi sudah sampai ditempat kosannya. Dia sedang berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar kosannya. hingga dia matanya melebar dengan kehadiran seseorang. Terlihat di depan kamar kosannya, Ibu pemilik kosan sedang asik berbincang dengan seorang pria, Dan pria itu adalah Rangga. Silvi menghentikan langkahnya, dan kaget melihat Rangga yang berada didepan kosannya.
Rangga menengok ke samping, dan senang melihat kehadiran sahabatnya. Dia memanggil nama Silvi sambil tersenyum sambil melambaikan tangannya.
"Loh, kamu udah kenal sama Silvi?" tanya Ibu kos.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret [END]✔
Ficção GeralRangga dan Reihan adalah pasangan gay yang tinggal bersama di satu apartemen. Hubungan terlarang mereka sudah terjalin selama 8 tahun dan tidak ada siapa pun yang mengetahui tentang mereka. Hingga ada seorang gadis yang mengetahui rahasia mereka. N...