Our Secret [END]✔

Chapter 24

Kini Fari akhirnya bisa menjadi seorang pianis yang hebat seperti Ibunya. Di umurnya yang masih terbilang remaja dia mampu memenangkan beberapa kompetisi bermain piano. Meskipun begitu, berbeda dari permainan Ibunya yang terdengar tenang dan menyenangkan. Fari malah sebaliknya, dia membawakan permainan musiknya dengan sangat menyedihkan. Hingga membuat orang orang yang mendengar menjadi terbawa akan kesedihan musik piano tersebut.

Entah kenapa setiap kali sedang bermain piano perasaannya selalu mengundang emosi kesedihan? Mungkin karena dia selalu mengingat kenangan masa lalu bersama keluarganya yang begitu bahagia, tapi Fari tidak peduli dengan hal itu. Dia akan tetap beramain piano, meskipun permainannya terdengar menyedihkan. Fari ingin membuat Ibu dan Adiknya bangga padanya, atas pencapaian yang dia raih itu.

Bukan hanya soal piano, di umurnya yang masih mengalami pubertas. Fari harus menerima dirinya sebagai seorang gay. Awalnya dia merasa aneh pada dirinya sendiri, karena setiap kali meliahat laki laki tampan, jantungnya selalu berdetak kencang. Fari pikir itu hal yang wajar, hingga dia mengetahui itu adalah hal yang sangat tidak normal.

Meskipun dia menerima dirinya sebagai seorang Gay. Tapi Fari juga harus merahasiakan hal ini dari semua orang, terutama Ayahnya. Dia takut, Bila sang Ayah mengetahui putranya seorang gay, maka ayahnya akan sangat marah besar dan merasa sangat kecewa padanya. Maka dari itu Fari harus merahasiakan hal ini sedalam-dalamnya.

  Fari tidak bisa membayangkan, bila suatu hari dia bertemu dengan Adiknya dan menggaku Gay padanya. Apakah Nissa akan membencinya?

~~~

Mengetahui Firhan mengalami penyakit yang sangat parah, yaitu leukimia. Istri barunya langsung meninggalkannya, karena tidak mau kerepotan dengan Firhan yang berpenyakitkan. Pada akhirnya Wanita itu pun mengugat cerai dan meminta harta gono gini. Itu membuat Firhan sangat menyesal menikahi Wanita jahat tersebut. Dia benar benar merasa menyesali kesalahanya tersebut.

Meskipun begitu, Fari tetap merawat Ayahnya tersebut, walaupun dia tau Ayahnya itu telah membuat Ibunya sangat sakit hati.

Saat ini Firhan sedang dirawat sebuah rumah sakit yang ada di jakarta, dan sedang menjalankan kemoterapi agar sembuh dari penyakit.

Seorang Dokter wanita yang senantiasa merawat Firhan, sangatlah baik. Dokter itu selalu membantu Fari dan Ayahnya, bila sedang butuh bantuan. Terkadang Dokter tersebut selalu memberi nasehat pada Fari, untuk tetap bersama Ayahnya. Dokter itu sudah memberi jasa yang banyak pada Fari dan Ayahnya. Dokter tersebut bernama Dokter Eva. Selain itu Dokter Eva juga memiliki seorang Putra bernama Andres.

Mengetahui pasien Ibunya memiliki seorang putra, Andres memutuskan untuk lebih dekat padanya. Setiap kali mengunjungi RS tempat Ibunya berkerja, Andres sering bertemu dengan Fari. Dia selalu mengajak Fari untuk mengobrol atau sekedar makan bersama. Hingga Andres bisa sangat akrab dengannya. Dokter Eva senang bisa melihat anaknya dapat berteman dengan putra pasiennya.

Entah kenapa setiap kali berada sangat dekat dengan Andres, jantung Fari selalu berdetak kencang? Mungkinkah Fari menyukai Andres. Andres emang selalu membuat Fari nyaman padanya, jadi wajar saja bila Fari memiliki perasaan padannya. Dia pun memutuskan untuk menyatakan perasaannya dan mengungkapkan dirinya sebagai seorang gay pada Andres.

"Andres, gue mau ngaku sama Elu. Kalo gue sebenarnya gay, dan Gue suka elu."

"Dasar elu! Candaan Elu itu ngak lucu, tau. Sampai ngaku ngaku gay segala." Ucap Andre.

"Gue serius!"

  Andres pun langsung terkaku dingin, dia tidak menyangka teman dekatnya itu menyukai dirinya.Tadinya Andres pikir Fari hanya bercanda soal peryataan itu, tapi setelah melihat wajah Fari yang begitu serius.