Chapter 11

207 7 3
                                    

"Elu mau kan, balikan lagi sama Gue?"

Saat ini Silvi sedang duduk berhadapan dengan Putra mantanya. Mereka berdua duduk di bangku meja, bersebelahan dengan meja bangku meja dimana Rangga dan Reihan sedang duduk sambil menperhatikan Silvi sedang berbicara dengan Putra. Dan tampak Putra ingin balikan dengan Silvi.

"Gue ngak peduli lagi, sama elu. Dan bukannya elo udah bahagia ya, sama pacar baru elu itu?" ucap Sinis Silvi.

"Gue mohon, Sil. Elu mau ya, balikan lagi sama gue! Gue masih cinta sama elu," mohon Putra lagi.

Kenapa? Secara kebetulan Silvi ketemu lagi sama Putra disini, setelah berbulan bulan ngak ketemu. Padahal, dia mau mengfreskan pikirannya dari Putra. Sedangkan Rangga dan Reihan, mereka mencoba untuk menguping pembicaraan Silvi dan Putra. Rangga merasa khawatir kepada Silvi, karena tiba tiba saja Silvi bertemu dengan mantannya.

"Dari pada gue ngomong sama elu, mendingan gue pergi aja!" ucap Silvi.

Silvi pun langsung berdiri dari kursinya, tapi pergelangan tangannya tiba tiba saja dipegang oleh Putra.

"Apaan sih, elu? Kurang ajar ya, elu!" sewot Silvi yang mencoba melepaskan tangannya.

"Gue mohon, Sil! Gue nyesel udah nyakitin elu," mohon putra dengan ekspresi menyesalnya.

"Lepasin, tangan gue!"

Silvi mencoba untuk melepaskan eratanya Putra. Tapi, Putra masih saja memegang erat pergelangan tangannya Silvi. Sebenarnya, Putra benar benar menyesal karena telah menyakiti hati Silvi. Dia hanya ingin balikan dengannya. Karena, Putra masih mencintai Silvi. Tapi Putra sudah benar benar kurang ajar dengan Silvi.

"Woi! Bukannya dia bilang ngak mau lagi balikan sama elu. Sama, lepasin tangannya!" bentak Rangga tiba tiba saja mendekat bersama Reihan.

Putra pun melepaskan pegangannya dari tangannya Silvi. Lalu Dia pun menatap ke dua pria tersebut dengan tajamnya.

"Elu siapanya Silvi? Tiba tiba ngomong gitu sama gue," Ucap Putra meninggikan suara dengan kesalnya.

  Lalu Nissa datang dan melihat kejadian tersebut didepannya. Nissa pun mendekati Mereka semua.

"Astagfirulloh! Ada apa ini, Sil? Kok pada ribut, sama siapa cowok ini?" tanya Nissa yang mulai merasa panik.

"Sebenarnya Cowok ini mantannya Silvi, dan dia maksa Silvi buat balikan lagi sama dia," jelas Rangga.

Lalu Reihan pun dengan tubuh besarnya, mulai berhadapan dengan Putra dan saling menatap dengan tajamnya.

"Apa elu liat liat? Urusan apa elu sama gue?!" sentak Putra.

"Elu udah deh, jangan maksa dia buat balikan lagi sama elu. Udah tau dia benci banget sama elu!" sewot Reihan.

Karena merasa kesal dengan Reihan, Putra pun mengepalkan tangannya. Lalu, melancarkan tinju kepada Reihan. Reihan berhasil menghindari serangan, dengan cara menunduk ke bawah. Tapi tinjuan Putra malah mengenai Bahu Nissa.

"Auw!" keluh Nissa.

Silvi dan Rangga pun mulai panik, mengetahui Nissa tekena tinjuan. Orang disekitar pun mulai memperhatikan keributan tersebut.

"Nis, kamu ngak apa?" Panik Silvi sambil mengelus bahu Nissa dengan tangannya.

"Aku ngak ngak apa, kok!" ucap Nissa sambil menahan rasa sakit.

Reihan menjadi merasa sangat kesal, karena Nissa di serang oleh Putra. Tanpa ragu ragu, Reihan tiba tiba saja langsung meninju pipi Putra. hingga dia Terpental ke tanah.

Our Secret [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang