"Hiks...hiks" isak gadis tersebut sambil menelungkupkan kepalanya diatas dua kaki yang tertekuk. Ia melepaskan semua kesedihannya ke isakannya.
"Putri Cia?" suara itu membuatnya mendogakkan kepalanya keatas. Isakan gadis tersebut terhenti sesaat setelah melihat seseorang yang memanggilnya. Lelaki itu duduk disampingnya dan membiarkan kudanya berjalan menelusuri padang rumput yang luas itu.
"Lo kenapa?" tanyanya khawatir namun tetap lembut. Suaranya sangat menenangkan. Gadis itu kembali menelungkupkan kepalanya sembari menggeleng.
"Hey," panggil lelaki itu lembut sembari mengangkat kepala gadis itu.
"Lo kenapa?" tanyanya lagi.
"Gue benci sama dia, gue benci banget." jawabnya sambil terus menangis.
"Udah, udah, ada gue, siapa sih yang berani bikin putri gue nangis?" tanya lelaki itu sambil mengusap lembut rambut gadis itu. Ia menariknya dalam pelukan.
"Jangan nangis lagi ya, gue gak suka liat lo nangis." ucapnya seraya mengecup pucuk kepala gadis itu.
"Bo, bangun bo" panggil Chaemy sambil mengoyangkan lengan gadis itu.
"Kebo bangun." panggilnya lebih keras.
"Litzy Vorencia." panggilnya lebih keras hingga seluruh pasang mata tertuju ke arahnya.
"Ish.... Apa sih?! Ganggu aja lo" jawab Litzy dengan suara khas orang baru bangun tidur sembari mengucek matanya.
"Pulang kebo, ngebo mulu lo" celutuk Chaemy.
"Eh, dah pulang ya?" tanyanya dengan nada bingung.
"Makanya, gak usah ngebo mulu, suara bel gitu kenceng aja gak denger lo" protes Chaemy.
"Berisik lo" jawabnya kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Chaemy yang sedang membereskan barang-barangnya.
"Tungguin napa, yaelah" ucapnya sambil memasukkan barangnya kedalam tas secara sembarangan.
"Cepetan, gue hitung sampe tiga" Litzy siap-siap menghitung dengan menaikkan telunjuknya.
"Bentar" jerit Chaemy. Litzy kembali menaikkan satu jarinya lagi.
"Ih, bentar loh, nih otw jalan loh" sebal Chaemy. Tak lama ia telah berada di samping temannya itu.
"Gak sabaran banget lo" celutuknya ke teman kebonya itu.
"Syukur lo gue tungguin" balasnya.
"Syukur lo gue bangunin" balas Chaemy.
😊😊😊
"Bi, Izy pulang" panggil Litzy.
"Eh non, dah pulang, makan dulu ya non, udah bibi masakin lo" ucap Bi Sumi sambil mengambil tas yang dilepaskan Litzy.
"Nanti aja bi, Litzy gak lapar, sini bi tasnya biar Litzy aja yang bawa" jawab Litzy sambil mengambil tas yang sedang dipegang Bi Sumi itu.
"Ya udah Non, nanti kalo Non laper bilang ya, biar bibi panasin sayurnya"
"Iya bi, Litzy ke kamar dulu ya" pamit Litzy sambil berjalan ke arah kamarnya.
"Tumben non Litzy mukanya cemberut gitu, ada apa ya?" tanya bi Sumi pada dirinya sendiri sambil berjalan ke arah dapur.
"Sebel, sebel, sebel" ucap Litzy sambil menghentakkan kakinya ke lantai beberapa kali.
"Awas aja tuh ketos, gak akan gue biarin gitu aja, pake acara copas wajah pangeran gue lagi" ucapnya dengan tangan yang terlipat di depan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Dream To You (COMPLETE)
Teen FictionKalian percaya gak kalau jodoh itu bisa ketemu dimana saja, termasuk mimpi? "Lo pikir gue suka gitu sama pangeran jadi-jadian model lo?!" sentak Litzy Vorencia menatapnya kesal. "Emang lo pikir gue mau sama cewek kebo kayak lo?!" bentak Sean Grist...