18. Present

43 13 9
                                    

"Nyokap lo sukanya sama barang yang gimana?" tanya Litzy yang sedari tadi mengelilingi mall bersama Sean namun tak kunjung mendapatkan barang yang diinginkan Sean untuk dijadikan hadiah.

"Gue nggak gitu tau, ini juga pertama kalinya gue beliin nyokap gue hadiah" ucapnya jujur dengan percaya diri level laknat.

"Whuat?" suara itu melengking di telinga Sean, seluruh mata pengunjung mall tertuju ke arah Litzy. Litzy menyengir lalu menunduk malu.

"Lo sih" tuduh Litzy.

"Ih, kok gue, lo yang jerit" Sean tak terima tuduhan itu. Sambil mengucek telinga korban terjerit.

"Ya udah deh, gue yang salah." ucap Litzy.

"Eh, kayaknya nih ya, kalo lo yang milih sendiri buat hadiah nyokap lo, itu lebih bermakna tau, coba deh lo keliling-keliling liat mau beli yang mana, gue mau beli barang lagi" jelas Litzy. Sean mengangguk.

Sean mengelilingi mall dan matanya tertarik ke salah satu toko. Dan keputusannya di bulatkan untuk membeli barang tersebut.

"Udah dapet?" tanya Litzy yang datang sambil memegang sebuah paper bag.

"Hm, lo mau beli apa tadi?" tanya Sean.

"Oh, itu, udah dapet kok" jawab Litzy.

"Pulang?" tanya Sean.

"Cus" ucap Litzy lalu berjalan lurus menuju koridor parkir.

"Upil badak" panggil Litzy setelah berada dalam posisi duduk di atas motornya dan memakai helm. Sean berdecak mendengar Litzy memanggilnya dengan sebutan itu.

"Apa?" tanya Sean.

"Nih, hadiah gue buat tante Jennie, nitip ya, gue jalan, bye" ucap Litzy lalu mengegas motornya.

"Ada-ada aja lo, dasar kebo" gerutu Sean saat Litzy telah melajukan motornya menghilang dari matanya.

🌾🌾🌾

Litzy memarkirkan motornya di garasi. Litzy menyipitkan matanya ke arah Revano yang keluar dari rumahnya seperti sedang mengantarkan seseorang ke dalam mobil. Lalu ia melambaikan tangannya ke arah mobil yang melaju itu.

"Eh, curut, baru pulang lo?" tanya Revano. Litzy mengangguk.

"Siapa?" tanya Litzy yang matanya mengarah ke mobil yang melaju pergi itu.

"Oh, bokap" Litzy mengangguk.

"Masuk gih, dicariin sama tikus rumah lo" canda Revano. Litzy menaikkan sebelah alisnya, tak lama ia tertawa.

"Ya udah, gue masuk dulu ya" Revano mengangguk.

Litzy memasuki rumahnya dan merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga itu, walaupun tidak ada anggota keluarga yang menemaninya. Ia mencari keberadaan alat kontrol televisi itu dan mencari saluran TV yang ingin ia tonton. Tak lama, benda pipih yang berada di saku rok sekolahnya itu bergetar.

085376xxxxxx send a massage
Cantik, makasih ya hadiahnya tante suka banget.


Setelah ia membaca pesan itu, terukir senyum kecil di bibirnya. Tak lama ia mengerutkan dahinya.

Sama-sama tante, tapi bukannya besok ya ulang tahun tante? 

Ketiknya lalu menekan tombol send ke nomor yang tadi mengirimkan pesan. Drrt drrt. Ponselnya bergetar kembali.

Gak ah, siapa yang bilang, Sean ya, dasar tuh anak, tapi tante seneng banget loh, ini pertama kalinya Sean kasih tante hadiah.

From Dream To You (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang