56. Locked

120 8 2
                                    

Liburan musim dingin sudah dimulai. Litzy kembali ke apartemen yang dibeli khusus untuknya oleh Sheren. Apartemen itu sudah menemaninya selama dua tahun ini. Setiap liburan, ia bakalan pulang ke apartemen tersebut dan menghabiskan waktunya di sana.

Setelah berjam-jam duduk di subway, akhirnya Litzy sampai juga di kota Itaewon, tempat apartemennya berada. Hari yang melelahkan dalam hidupnya adalah pada saat liburan. Dengan tubuh yang seakan telah kehilangan jiwanya itu, Litzy berjalan gontai memasuki lift.

Dengan langkah yang diseret, Litzy berjalan ke ruang apartemennya itu. Dari arah berlawanan, seorang pria bertubuh lebih tinggi darinya tak sengaja menabrak dirinya.

"Aduh," ujar Litzy.

"Sorry, I'm so sorry." ujar pria itu sambil membungkuk. Saat pria itu menaikkan kepalanya untuk melihat siapa yang ia tabrak, Litzy terlebih dahulu terkejut dan disusul oleh si pria tersebut.

"Litzy?" ujar pria itu.

"Maaf, kamu salah orang." ujar Litzy kikuk sambil berlalu cepat.

"Litzy, bentar. Litzy," panggil pria tersebut yang akhirnya bisa menggapai tangan Litzy.

"Litzy," tahan pria itu.

"Apaan sih, lo siapa?" tanya Litzy ketus.

"Gue mohon, ikut gue sebentar. Sebentar aja, gue janji." Litzy mengikutinya. Walaupun sudah lama sekali, Litzy masih belum bisa melupakannya.

"Kalau gue nggak mau?" tantang Litzy.

"Lo inget gue pernah gendong lo kan? Kalau lo gak keberatan, gue bakal gendong lo lagi kok." ucap Sean. Tampak raut terkejut di wajah Litzy.

"Apakah dia udah ingat semuanya tentang gue?"

"Makasih, tapi gue masih punya kaki buat jalan." Litzy mendahului lelaki itu yang kemudian menghasilkan senyum simpul di wajah lelaki tersebut.

"Udah lama ya kita gak keluar bareng, gue udah ingat semuanya kok. Dan tujuan gue ke sini juga untuk nemuin lo, kalau gue minta satu kesempatan lagi, lo bakal ngasih gak?" tanya Sean di sebuah pinggiran sungai sambil menenggerkan sikunya di tiang pembatas.

"Maksud lo?" ucap Litzy menatapnya dengan posisi membelakangi tiang pinggiran sungai itu.

Sean mengeluarkan sebuah amplop yang Litzy kenal betul fisik amplop itu.

"Ini lo yang nulis, kan?" tanya Sean yang membuat Litzy bungkam.

"Kalau gue mau jadi angan-angan lo boleh?" ujarnya kemudian ia  berlutut sambil mengeluarkan sebuah kotak yang bisa Litzy tebak isinya cincin.

"Litzy Vorencia, lo mau jadi seorang yang akan gue lindungi dengan sisa umur gue?" ucap Sean. Otomatis pemandangan tersebut menjadi pusat perhatian mereka yang kebetulan berlalu lalang.

"Apaan sih lo? Gak malu apa dilihatin banyak orang, berdiri cepet," ucap Litzy sambil menarik tangan Sean.

"Gue bakalan berdiri kalau lo pasangin nih cincin ke tangan lo," ucap Sean.

"Apaan sih lo? Kekanakan banget lo," Litzy berjalan meninggalkan Sean yang berlutut di bawah dinginnya jatuhan salju.

💥💢💥

From Dream To You (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang