8. Jealous

85 26 4
                                    

Uhuk-uhuk, hachiu, hachiu. Begitulah yang sedari tadi terdengar oleh Jennie. Semenjak kepulangan putranya tadi sore dengan keadaan basah kuyup, rumah yang dihuni oleh mereka pun hanya dipenuhi oleh suara batuk dan bersin dari Sean.

TOK TOK TOK

"Sean, mama masuk ya" tanya Jennie.

"Mas- hachiu-hachiu masuk aja ma" ucapnya sambil mengelap hidungnya. Jennie menghampiri putra tunggalnya itu sambil meletakkan meletakkan semangkuk bubur di nakas samping tempat tidurnya.

"Kok bisa parah gini sih" Jennie memegang jidat Sean.

"Ih, kamu demam, makan dulu ya, nanti habis makan diminum obatnya" Sean tersenyum kemudian mengangguk.

"Iya mama sayang, ya udah, sekarang mama ke bawah aja, nonton kek, maskeran kek atau apa kek, jangan disini liatin Sean, nanti mama ketularan flu Sean"

"Kalau mama ketularan flu Sean, nanti yang jagain Sean siapa?" ucapnya panjang lebar. Jennie mencolek hidung putranya itu.

"Iya putra mama yang bawel, jangan lupa dimakan buburnya, nanti mama cek, awas kalau gak dimakan, mama jewer nanti telinganya" Jennie beranjak dari tempat tidur putranya.

"Siap Madam Jennie" ucap Sean seraya memberikan hormat.

😊😊😊

"Eh, lalat ingusan" jerit Litzy ke arah Kenneth. Kenneth menoleh ke belakang mencari sumber suara itu seraya melepaskan helmnya.

"Lo manggil gue?" tanya lelaki itu. Litzy memutar bola matanya malas lalu berjalan menghampiri lelaki itu.

"Ya iyalah, emang lalat ingusan di sekolah ini siapa lagi kalau bukan lo" Kenneth mendengus kesal.

"Sopan dikit napa sih, masa babang Kenneth yang tampan nan bening ini dibilang lalat ingusan, jahat adinda" ucap Kenneth drama.

"Drama lo, upil badak mana?" Kenneth menaikkan sebelah alisnya.

"Upil badak siapa?" Litzy kembali memutar bola matanya malas.

"Ketos lo lah, siapa lagi" Kenneth hanya menggelengkan kepalanya seraya berdecak.

"Emaknya kasih nama bagus-bagus, lo manggil dia upil badak, jahat lo, ckckck" ucapnya sembari menggelengkan kepalanya.

"Jawab aja cakilah, ntar gue telat masuk kelas" sembari melirik jam tangannya.

"Gak dateng dia, sakit katanya" jawab Kenneth lalu menggantungkan helm-nya itu. Gara-gara gue kali ya? Tanya Litzy pada dirinya.

"Kenapa tuh upil badak?" tanya Litzy penasaran.

"Cie, mulai care nih?" goda Kenneth.

"Serius curut" Kenneth hanya menggedikkan bahunya.

"Gak tau, katanya demam" Litzy menganggukkan kepalanya.

"Pulang sekolah anterin gue ke rumahnya ya, gak ada penolakan, deal" lalu berjalan mendahuluinya waketos itu.

"Ada-ada aja tuh anak" gumam Kenneth, lalu menghela nafasnya panjang.

"Semoga yang gue takutin gak terjadi"

Ini kedua kalinya Kenneth mengatakan itu. Apa maksudnya?

😁😁😁

"Eh monyet, lo ke rumah Sean bareng Revan aja ya, gue sibuk" ucap Kenneth ke arah Litzy saat melihat gadis tersebut tengah menunggunya di parkiran sekolah. Revano menatap ke arah Kenneth dengan tatapan bingung.

From Dream To You (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang