"Kemana nih ceritanya?" tanya Kenneth yang tadi hanya mengiyakan ajakan Sean tanpa tahu arah tujuannya.
Sean tak menggubrisnya. Ia tetap berjalan ke arah tujuannya.
"Eh curut, mulut lo kekunci ya? Mana kuncinya, biar gue bukain" ucap Kenneth yang sedikit kesal dengan kelakuan Sean.
"Berisik lo, balik kelas aja sono" usir Sean.
"Cakilah, main usir aja" ucap Kenneth dengan melipat tangannya di depan dadanya. Namun tetap mengikuti langkah Sean.
Sean berjalan dengan sedikit terburu-buru, dari tadi perasaan dan pikirannya tidak tenang mengingat kali ini merupakan pertama kali gadis tersebut pingsan.
"Tungguin napa dah" omel Kenneth.
Sean rela bolos mata pelajaran favoritnya demi untuk memastikan keadaan gadis tersebut, namun sepertinya kerelaan tersebut berubah menjadi penyesalan ketika sepasang matanya menangkap dua orang yang sedang bercanda sembari keluar dari UKS. Seketika, ia mematung ditempat menyaksikan kedua orang tersebut yang sedang tertawa.
"Lo emang mau kemana sih, buru-buru amat" ucap Kenneth saat langkahnya sudah berada di samping Sean yang masih mematung. Kenneth mengikuti arah tatapan Sean.
"Gerah ya bos? Makanya mampir dong di warung nenek, ada es cendol kesukaan abang loh" ucap Kenneth. Sean menoleh ke arah Kenneth.
"BE-RI-SIK" ucapnya penuh penekanan kemudian berjalan menuju ke kelasnya.
🌻🌻🌻
"Eh, udah balik lo? Kan disuruh istirahat dulu sama dokternya" ucap Chaemy saat melihat Litzy telah duduk disampingnya.
"Ya kali gue disuruh sendirian di UKS, mending balik ke kelas bareng lo" ucap Litzy yang mengambil ancang-ancang untuk tidur.
"Eh, btw yang nganterin lo balik siapa? Sean ya?" tebak Chaemy.
"Revano" ucapnya santai lalu melanjutkan aktivitasnya. Oh iya, Sean. Batin Litzy.
--
Gue kenapa sih? Seharusnya gue itu seneng liat dia udah sembuh. Ucapnya dalam batin. Sedari tadi pikirannya selalu tertuju ke gadis yang baru keluar dari UKS itu. Masa gue cemburu? Gak, ngapain juga gue cemburu sama kebo.
"Sean, coba jelasin ke bapak, maksud dari gambar yang bapak presentasikan tadi" ucap guru seni lukis tersebut. Sean masih sibuk berkutat dengan pikirannya tanpa menggubris pertanyaan guru tersebut.
"Sean, Sean Grist" bentak guru tersebut saat melihat Sean yang tak menggubris pertanyaannya.
"Gue gak cemburu!" bentaknya Sean sambil berdiri. Otomatis, ucapannya itu mengundang gelak tawa teman sekelasnya.
"Apa maksudnya itu?" tanya guru itu tajam.
"Eh, anu pak, itu, maksudnya, gambar tersebut menunjukkan bahwa si cowoknya itu gak cemburu melihat si ceweknya itu jalan bareng cowok lain" ucapnya asal.
"Bagus, benar sekali jawabannya, silahkan duduk, lain kali kalau bapak jelasin didengerin" puji pak guru sekaligus menasehatinya. Sean mengangguk.
"Baiklah, sekarang kalian gambarkan tema yang tadi di ucapkan Sean, serahkan tugasnya besok pagi" ucap pak guru sambil membereskan barang bawaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Dream To You (COMPLETE)
Teen FictionKalian percaya gak kalau jodoh itu bisa ketemu dimana saja, termasuk mimpi? "Lo pikir gue suka gitu sama pangeran jadi-jadian model lo?!" sentak Litzy Vorencia menatapnya kesal. "Emang lo pikir gue mau sama cewek kebo kayak lo?!" bentak Sean Grist...