"Anggap aja pajak jadian, jadi makanan hari ini gue yang traktir." ujar Sean setelah semua makanan telah habis dilahap mereka.
"Beneran? Makasih, shay." ucap Revano yang menyimpan balik dompetnya, begitu juga Litzy.
Setelah selesai membayar tagihan makanan yang mereka makan tadi, muncul ide dari benak Revano. Niatnya sih buat jahilin Litzy, namun tidak sesuai dengan kenyataan.
"Eh, Let." panggil Revano.
"What?"
"Pigi nonton yok, masih jam 7 nih, palingan jam 10 gitu kita udah bisa pulang." ajak Revano.
"Boleh tuh, udah lama nggak nonton. Bentar ye, kalian berdua pergi mesan makanan ringan atau apa kek gitu, gue sama Vano pesan tiket. Ok?" Sean mengangguk, namun tidak dengan Litzy.
"Apaan sih tuh orang? Tadi di restoran aja gue di pelototin, sekarang nyuruh gue berdua sama si Sean ini? Nyari perkara aja deh." batin Litzy.
"Eh, curut. Cepetan jalan, ntar kalo ngantri panjang lo yang tanggung ya." peringat Sean.
"Bentar."Litzy memutar bola matanya malas lalu berjalan gontai ke arah Sean.
"Nih punya lo, pegang sendiri." Litzy menyerahkan sebaskom popcorn kepada Revano.
"Buset, banyak amat." ucap Revano.
"Nanya aja sendiri sama nih bocah." ujar Litzy kesal.
Saat mengantri membeli makanan ringan tadi.
"Halo, selamat malam. Mau pesan apa?" tanya pelayan ramah.
"Popcorn aja deh ya gak?" tanya Sean ke arah Litzy yang sedari tadi bete. Lebih tepatnya bete-nya menambah semenjak kehadiran sepasang kekasih itu.
"Terserah lo deh." ucap Litzy.
"Ya udah. Mbak, paket popcorn yang single 2 terus yang romeo juliet-nya 1 ya." pesan Sean.
"Nggak mau dua aja romeo julietnya? Kan lebih hemat. Trus, bisa bikin suasana hati pacar anda lebih bagus loh." tawar si penjaga loket makanan kala itu.
"Caranya?"
"Coba deh, mas bayangin. Di dalam suasana bioskop yang gelap, popcorn-nya kan cuma satu porsi, otomatis pasangan anda akan mencomot popcorn-nya dong? Mas pantengin terus tangannya, pas dia mau ambil, modus dikit lah mas, pegang gitu. Terakhir kan genggaman, terus baikan deh." jelas si penjaga loket itu. Sean mengangguk menyetujui.
"Bener juga tuh, ya udah romeo julietnya dua aja deh." tumben-tumbennya Sean mudah dibujuk.
Litzy yang kala itu sedang melihat-lihat mainan yang terpajang rapi di atas etalase kaca itu terkejut saat Sean menghampirinya.
"Astaga, banyak banget. Kok dua aja?" tanya Litzy.
"Kata mbaknya, tinggal ini aja. Paket single-nya udah habis." ucap Sean mendusta.
"Lo geblek atau gimana sih? Dimana ceritanya habis coba, haduh, pusing gua lama-lama." Litzy menepuk pelan jidatnya.
"Ya udah sih, biar mesra dikit lo sama Revano." bersamaan dengan terluncurkan kata-kata itu, mata elang Litzy yang super tajam berhasil memudarkan senyuman jahil di wajah Sean.
"Ya udah deh, gak papa. Lo pun jadi orang oneng banget. Bisa-bisanya ditipu sama penjaga loket itu." ujar Revano setelah mendengar penjelasan Litzy.
"Ye, gue kan pengen lo berdua seneng juga." Revano tersenyum palsu. "Andai lo dan Litzy tau yang sebenarnya." batin Revano.
"Genre film-nya apa nih?" tanya Litzy. Revano menyodorkan tiketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Dream To You (COMPLETE)
Novela JuvenilKalian percaya gak kalau jodoh itu bisa ketemu dimana saja, termasuk mimpi? "Lo pikir gue suka gitu sama pangeran jadi-jadian model lo?!" sentak Litzy Vorencia menatapnya kesal. "Emang lo pikir gue mau sama cewek kebo kayak lo?!" bentak Sean Grist...