Saat kau tak lagi dapat melihatku, saat bayangmu perlahan diredupkan waktu, aku hanya ingin mengenggam jemari munyilmu yang disapu rintik gerimis senja itu, kau begitu pasrah bahkan saat jiwamu dirapuhkan luka.
Sedang aku, barang sekali, tak pernah rela melihatmu menjadi candu bagi segala duka.💜💜💜💜💜
Taehyung bangun dari tidurnya, tepat pukul 7 malam dan gadis tersebut belum juga membuka mata. Diambilnya ponselnya yang tadi dimatikannya setelah menelpon Wendy. Dirinya tak lagi ingin di ganggu. Segala masalah yang terjadi malam itu, sudah diserahkannya kepada pihak agensi untuk diselesaikan. Taehyung tahu pasti, jadwalnya akan dibekukan sampai publik melupakan kejadian malam itu dan kembali dapat menerimanya lagi.
Taehyung memutuskan untuk membuka sebentar ponselnya dan meyakinkan diri untuk menelpon satu nama yang sejak tadi pagi ingin sekali ia hubungi. Tapi diurungkan niatnya dan kembali mematikan ponselnya, dia segera sadar untuk menahan diri.
Sementara itu, Irene merasakan nyeri luar biasa di seluruh tubuhnya, dia mencoba membuka mata dan mengerjapkan mata, dirinya menerka-nerka sedang berada dimana, sementara tubuhnya begitu kaku dan nyeri untuk sekedar digerakkan. Irene ingat kejadian apa yang telah menimpahnya beberapa jam yang lalu hingga membuat seluruh tubuhnya sakit.
Dan lamunannya terhenti saat tiba-tiba kim Taehyung masuk.Irene kaget bukan main dan spontan segera menarik selimut menutupi seluruh tubuh hingga bagian leher.
Taehyung yang melihat tingkah irene bergidik ngeri
"Aku dimana?" Tanya Irene penasaran
"Dirumahku" jawab Taehyung
"Kau siapa? " Tanya Irene lagi
"Kau tidak tau aku siapa?" Taehyung balas bertanya
"Kalau aku tau, aku tidak mungkin bertanya" jawab Irene ketus"Benar juga, terus aku siapa dong?" jawab Taehyung dengan nada bertanya yang sepenuhnya dibuat-buat
"Orang aneh" gerutu Irene pelan
" Aku mendengarnya" Sergah Taehyung
"Bagus, telingamu berfungsi dengan baik" ucap Irene
" Wah, dilihat dari caramu bicara, kau tampak sehat sentosa" ejek Taehyung
"yang terluka tubuhku, kalau mulutku baik-baik saja" jawab Irene
"selamat ya" ucap Taehyung
"untuk?" tanya Irene penasaran
"untuk mulutmu yang baik-baik saja" Jawab TaehyungPercakapan itu berakhir setelah Irene tak lagi membalas ucapan lelaki itu, bukan karena Irene kalah, melainkan nyeri dikepalanya yang kembali datang. Irene memegang kepalanya sambil meringis menahan sakit. Taehyung yang melihat langsung mendekatkan diri memeriksa kondisi Irene.
"Kepalamu sakit?" tanya Taehyung khawatir
"Ya" jawab Irene singkat
"Kau tidak seharusnya duduk, rebahan saja sampai kondisimu benar-benar sehat"Tanpa basa-basi Irene menuruti kata-kata Taehyung untuk kembali merebahkan tubuhnya. Dibantu Taehyung Irene kembali rebah. Kemudian dia menutup mata untuk mengurangi intensitas cahaya yang menambah rasa pusingnya.
Setelah membenarkan posisi Irene dan mengatur selimut untuknya, Taehyung duduk di sofa sebelah ranjang yang ditempati Irene.
"Aku Kim Taehyung" ucapnya membuka suara yang tak diindahkan Irene
"Aku menabrakmu, dan kau sedang berada di rumahku, anggap saja ini ganti rugi atas apa yang sudah kulakukan untukmu, selebihnya aku akan memberikan tunjangan untuk pengobatanmu dan waktu berhargamu yang kau lewatkan karena aku" lanjut Taehyung
Irene berusaha sekuat tenaga mendengarkan ucapan lelaki itu, sadar memang dirinya ditabrak dan lelaki yang disampingnya penabrak yang mencoba menebus kesalahan dengan mengobatinya.
Taehyung memperhatikan Irene, tak ada jawaban dari bibirnya. Taehyung merasa keren setelah mengucapkan kata-kata itu,bukan berterima kasih, Irene malah menjawab ucapan laki-laki itu dengan suara keroncong yang bersumber dari perutnya.
"Oh sial" geruru Irene masih menutup mukanya
Taehyung tersenyum lalu meninggalkan Irene sendiri.
Irene mengelus-elus perutnya yang minta diisi. Matanya sudah bisa dibuka dan dilihatnya tak ada orang di kamar tersebut selain dirinya sendiri. Barangkali lelaki itu sengaja meninggalkan dirinya agar Irene dapat meresapi rasa malunya. Betapa terlihat menyedihkannya dia ketika ditinggalkan sendiri saat sedang lapar-laparnya.
10 menit berlalu Irene masih setia mengelus-elus perutnya yang kelaparan. Tiba-tiba Taehyung datang membawa nampan minimalis berisi makanan.
"Ya Tuhan, kau baik sekali" bisik Irene dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY
RomanceDan dalam diam, masih kuamati semburat jingga di wajah indahmu, aku yang ingin menang atas dirimu, aku yang ingin menang atas cintamu.