Irene meminta kepada Seokjin untuk membiarkannya turun. Bagaimanapun Irene tidak ingin hubungan baik antara dirinya dengan Seokjin hancur begitu saja.
"Bagaimana jika aku tidak ingin, Rene ?" lelaki itu kini serius memandang Irene
"Seokjin. Kumohon jangan seperti ini" mohon Irene kembali
"Kenapa kau tidak bisa membuka hatimu, Rene? Apa yang salah denganku?"
"Akulah yang bersalah disini. Sekeras apapun aku mencoba membuka bati untukmu, aku semakin tidak bisa" Sesal Irene
"Lalu dengan Taehyung?"
"Seokjin. Ini bukan tentangnya" protes Irene
"Jawab saja!" bentak Seokjin
"Aku tidak ingin membicarakannya denganmu" Ketus Irene
Seokjin menarik tangan Irene. Menempatkan tangan itu ke dada Seokjin. "Kau tidak bisa merasakan? Jantungku selalu seperti ini ketika bersama bahkan hanya dengan melihatmu" Ucap Seokjin
"Maafkan aku, Seokjin" Irene menurunkan kembali tangannya. "Aku tidak merasakan hal yang sama. Apa itu sebuah kesalahan?" sesal Irene
Seokjin menatap lemah pada Irene. Tidak mampu melakukan apapun lagi.
"Kau hanya perlu menemukan seseorang yang menemukan detakmu" lirih Irene. "Dan itu bukan aku" Timpalnya mengakhiri argumen panjang malam itu.
Irene meninggalkan Seokjin sendiri. Dalam gelap malam, pendar cahaya menampilkan bulir air mata menghiasi wajah Seokjin. Bagaimanapun dirinya berusaha, hati Irene telah mati untuknya.
-
-
-Irene mencuci wajahnya. Gambaran wajah Seokjin dan Taehyung menampakkan diri satu persatu dalam pikirannya. Bahkan ketika Irene melihat dirinya ke cermin. Rasa bersalah dan rasa cinta silih berganti minta di jaga.
Mengingat percakapannya hari ini dengan Seokjin membuatnya merasa terbebani. Bagaimanapun Seokjin adalah teman yang baik untuknya, tapi perasaan cinta tidak serta merta hadir hanya karena hal itu. Sedang kepada Taehyung, lelaki itu mampu menguasai setengah akal dan pikirannya.
-
-
-Irene kembali disambut rekan kerjanya hari ini. Perayaan dengan makan malam membuatnya harus kembali berhadapan dengan Seokjin. Sementara Seulgi yang tidak tahu menahu bersikap selayaknya.
"Bagaiman dengan Jepang?" Tanya seorang karyawan bernama Kim Yerim kepada Irene.
"Sakura disana indah" Jawab Irene singkat
"Pasti kau belajar banyak" tanya seseorang dari devisi lain yang Irene tidak kenali namanya.
"Jika tidak seseorang akan membunuhku" canda Irene yang melirik Kim Heechul
Heechul yang memahami itu dibuat tersedak.
"Bagaimana bisa kau lebih takut dengannya daripada denganku ?" Tanya Donghae yang juga ikut
"Aku menghormatimu, Pak. Tapi kepada Heechul, aku lebih takut karena" Irene segera menunjuk bibirnya yang membuat semua disana tertawa terkecuali Seokjin yang hanya memandang daging di depannya.
"Aaigoo, aaigoo, Irene-ssi, kau berkembang dengan sangat baik. Bahkan perkembanganmu itu dapat menjatuhkan mentalku" ucap Heechul
"Maafkan aku, Pak" Irene meminta maaf
"Bahkan anak didikmu sudah berani melawanmu" ejek Donghae
Mereka kembali tertawa.
"Kau Seokjin-ssi. Kenapa kau tidak bekerja di perusahaan ayahmu saja? Bagaimana kau harus repot-repot bekerja disinu?" tanya Heechul
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY
RomanceDan dalam diam, masih kuamati semburat jingga di wajah indahmu, aku yang ingin menang atas dirimu, aku yang ingin menang atas cintamu.