part 13

655 107 3
                                    

Irene  melakukan CT-Scan.  Beberapa rangkaian kesehatan sudah dilakukan. 

"kau bisa mengambil hasilnya besok, Irene, aku akan mengantar hasilnya ke rumah Taehyung" ujar Wendy

"Ah,  Iya.  Trimakasih"

"kalau begitu aku pamit,  pastikan kembali dengan selamat.  Maaf aku tak bisa mengantarmu" permohonan maaf itu begitu tulus keluar dari Wendy.

"Tidak apa-apa, aku tau kau sibuk" jawab Irene

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu,  hati-hati dijalan" Wendy melambaikan tangan seraya berlalu meninggalkan Irene

-----

Tepat pukul 4 sore,  Irene sudah berada di kantor, dia tak paham dirinya yang sejak tadi dirundung perasaan-perasaan tidak enak.  Moodnya begitu berantakan,  padahal beberapa jam yang lalu dirinya masih baik-baik saja.  Entahlah,  Irene juga bingung.

"Sudah kembali?" suara Seulgi yang baru tiba membangunkan Irene dari pikiran kalutnya

"Hem" Irene menjawab singkat
"Sudah dapat informasi?"

Lucas dan Seokjin juga tiba di ruangan dengan menyapa Irene, yang dibalas anggukan kecil. 

"Belum, kalian bagaimana hari ini?" 

"kasus kriminal seperti biasa. Kami juga mendapatkan Jackpot berita eksklusif, sayang sekali kau tidak ikut dengan kami" Lucas dengan antusias menjawab pertanyaan Irene. 

"kak?  Kau kan bisa menolak senior untuk melakukan ini, kau harus mencobanya" Lucas kembali bicara

Seulgi mengangguk tanda setuju,  sedang Seokjin hanya duduk menatap dari sebrang kursi Irene. Seokjin tak berbicara banyak kepada Irene, padahal yang sering Irene dengar, Seokjin adalah orang yang bar-bar dan banyak berbicara.  Entahlah,  Irene tak begitu mempermasalahkan sikap lelaki didepannya yang kini dengan serius mengamati wajah Irene.

"Aku sudah melakukannya.  Dan tak bisa.  Kurasa senior Donghae berniat mempromosikanku, itu sebabnya dia begitu keras kepala memintaku melakukan ini"

"Aku senang mendengar kau akan di promosikan.  Tapi ini juga tugas yang sangat sulit Rene" Seulgi melenguh mendengar jawaban Irene

"Apa senior sengaja menempatkanmu di posisi yang sulit?" Lucas membulatkan matanya.  Sungguh,  bocah tengil ini begitu aktif dalam bereaksi.

"Sudahlah,  Irene,  jangan paksakan dirimu,  dan hubungi kami jika kau merasa kesulitan"  Seokjin mengucapkan kata pertamanya yang membuat Irene mengangguk kecil.

"Kalau begitu,  ayo kita minum rene" Seulgi dengan antusias mengajak Irene,  dan siapa yang mampu menolak ajakan itu disaat begini?

Irene mengangguk.  Dibalas dengan senyum Seulgi.

"Kami boleh ikut? " Lucas memprotes

"Tidak"
"Tidak"
Seulgi dan Irene kompak menjawab membuat Lucas mempoutkan bibirnya. 

Sementara Seokjin sedari tadi hanya memperhatikan Irene.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang