part 18

590 93 6
                                    

Jangan pernah berpaling meski sekali saja.

💜💜💜💜

"Waah hasilnya bagus sekali, sudah kuduga" Seulgi terpukau seraya menggeser layar ponsel Irene "tidakkah kau sadar kau secantik ini Rene?" tanya Seulgi

Irene menggeleng "Yang terpenting ini dan ini" Irene menunjuk kepala dan bagian dadanya

"Maksudmu itu yang besar?" Seulgi terkejut

"Bukan! Yak, bukan itu"sanggah Irene

Seulgi terkekeh melihat sahabatnya panik.

"aku tau, aku tau, yang kau maksud isi kepala dan juga hati kan? Dari pada menilai bentuk wajah dan kecantikan orang lain, isi kepala dan hati lebih penting di zaman sekarang, aku tau, jadi jangan panik begitu dong" kekeh Seulgi

Air wajah Irene berubah lebih tenang mendengar ucapan Seulgi. Benar-benar seperti Seulgi yang di harapkan.

"aku banyak menemukan manusia yang begitu mendambakan kecantikan, Seul. mereka lupa bahwa ada yang lebih penting dari pada hanya pintar merias diri, memaksakan kecantikan pada diri mereka. Mereka lupa bahwa ada hal yang lebih penting daripada hanya terlihat cantik, hal itu adalah hati. Mereka lupa berbagi dengan oranglain, mereka abai dengan oranglain, bahkan diantaranya  secara terang-terangan menolak kemanusiaan" Irene menatap lurus pemandangan langit berbintang di atap rumahnya.

"Kita tidak bisa memilih takdir Rene" Seulgi menghembus nafas ringan

"kau benar.  Lalu, kita harus apa? Memilih meminum kopi dengan gula? Tidur di pagi hari sambil mendekap selembar foto mantan kekasih? Pergi jalan-jalan keluar negeri? Atau, ngobrol di tengah malam sambil menikmati soju seperti yang kita lakukan?" Irene menarik nafas panjang, bibir merahnya ranum sekali, matanya begitu khusuk menebar pandang, Irene tersesat di pikirannya sendiri.

"Kenapa membawaku memikirkan hal-hal semacam ini, Rene" protes Seulgi

Irene terkekeh.

"besok pagi berita Kim Taehyung akan di siarkan, kau siap?"  Seulgi menatap Irene

"kuharap begitu, Seul"

"Kalau begitu semangatlah.  Udara semakin dingin. Kita harus masuk" Ucap Seulgi seraya bangkit dari duduknya.

****

Irene sedang di ruang rias. Stylist Lee yang akan memberikan riasan lagi kepada Irene.

"Nona, selamat, kemarin namamu menjadi tranding satu di kantor dan beberapa situs media sosial, orang-orang memuji visualmu, dan mereka berharap kau bisa menjadi pembaca berita ya hebat" Puji stylist Lee

"Trimakasih, aku bahkan belum melihatnya"  jawab Irene ramah

Irene tidak menyangka akan menerima sambutan sehangat ini. Irene kembali memejamkan matanya disaat stylist Lee meminta.

Tidak terlalu lama hingga Stylist Lee mempersilahkan Irene membuka mata. Penampilannya jauh lebih segar dan cantik dari kemarin. Benar-benar riasan ajaib.

Irene segera mengambil kertas naskah untuk diperlajari.  Bibir Irene berulang kali mengkerucut, mengucapkan beberapa kata yang membuatnya terus berlatih. Ini adalah penampilan perdananya yang harus dibuat mengesankan.

"Irene-ssi, kau terlihat berbeda" sapa senior Heechul padanya.

Irene membungkukkan tubuh, memberi salam sekaligus berterima kasih.

"Jika kau tidak menampilkan yang terbaik, kupastikan akan kuseret kau dari panggung" canda Heechul

"Aku akan memperhatikan setiap langkahku, senior. Aku tidak mau diseret olehmu" Kekeh Irene

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang