part 10

711 114 5
                                    

Kau adalah satu-satunya milikku. Saat dunia menjauh dariku, saat waktu begitu keji memenjaraku, saat sunyi menikam-nikam dadaku.

💜💜💜💜💜

Irene terperangkap dalam tatap Taehyung. Dirinya kaku. Lagi dan lagi, suara dan tatap lelaki itu adalah racun serta candu baginya. Hampir-hampir dirinya lupa naskah apa yang harus dia ucap.

"Aku....."

Ucapan Irene terpotong mendapati sesosok lelaki selain Taehyung sedang menatapnya.

Ucapan Irene terpotong mendapati sesosok lelaki selain Taehyung sedang menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kurasa aku harus pulang" sambung Irene

"Nona Irene, kau sudah jauh-jauh datang kesini, kenapa harus pulang? Bukankah kau ingin bermain-main dengaku?"

Irene bergidik ngeri mendengar ucapan nakal Taehyung

"Silahkan masuk, kau tak perlu takut, kami bukan orang jahat, jika harus, aku bisa keluar untuk memberikan ruang kalian berbicara" Ucap Jimin ramah

Irene luluh dengan keramahan Jimin.. Ya Tuhan. Mereka memiliki karakter berbeda dan bagaimana manusia yang bernama Taehyung ini bisa mengatakan hal kotor itu didepan temannya.

"Kau mau minum sesuatu?" tawar Jimin

Lelaki didepannya sungguh membuatnya nyaman. Irene menebak, lelaki didepannya pasti banyak digandrungi wanita. Tak hanya tampan, dia juga punya etika yang bagus. Berbeda dengan temannya.

"Tidak perlu" Jawab Irene singkat.

"Kalian butuh ruang?" tanya Jimin lagi

"Tidak, ucapanku ini bukan hal yang perlu dirahasiakan, kau tidak perlu keluar" Jawab Irene

"Baiklah" Jimin tersenyum manis, entah apa yang ada dibenakknya, hanya melihat wanita ini saja membuatnya ingin tersenyum terus.

"Kau, Kim Taehyung, harus bertanggung jawab atasku"

Ucapan Irene membuat Kim Taehyung dan Jimin spontan terbelalak kaget. What? Ingin rasanya Jimin bertanya apa yang terjadi diantara mereka berdua.

"Maksudmu?" Taehyung bertanya tak terima

"Kepalaku" Irene menunjuk kepalanya

"Kau bertanggung jawab atas kepalaku ini"

Nafas lega keluar dari Jimin dan Taehyung. Benar-benar tak di duga. Gadi didepan mereka adalah sesuatu yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata.

"Jadi maumu apa?" Taehyung menatap gadis didepannya serius

"Tentu saja bertanggung jawab, mengobatiku, menyembuhkanku dan mengembalilanku ke tempat asalku, kau bahkan tak mengantarku pulang semalam"

Ucapan Irene membuat Jimin kembali kaget.
Semalam katanya? apakah semalam mereka tidur bersama? Ya Tuhan. Gadis didepannya ini benar-benar luar biasa.

Jimin yang sudah tak tahan mendengar obrolan mereka segera pergi keruang lain dan memberi mereka kesempatan berbicara berdua.

"Kau kira aku dokter yang bisa menyembuhkanmu. Pergilah ke dokter dan lakukan medical check up, aku akan memberi uang dan bertanggung jawab atas semua biaya"

Irene terkekeh pelan mendengar ucapan Taehyung.

"Kau begitu buruk. Semua yang kau ucapkan semalam benar-benar sampah" hardik Irene

"Bukankah kau ingin uang?" Geram Taehyung

"Kau pikir aku kesini hanya ingin uangmu? Kau berfikir aku memanfaatkan kecelakaan itu untuk memerasmu?"

Irene meremang mendengar jawaban Taehyung

"Dengar Kim Taehyung. Kaulah yang berperilaku buruk. Kau berfikir aku memanfaatmu? Tidak, kau salah, kaulah yang memanfaatkanku, kau menciumku dan kau membuatku seolah-olah menginginkan tubuh dan uangmu saja, aku tau kau artis, kurasa gadis-gadis akan berteriak jika kau tatap, tapi, apa kau berfikir kami rendah? Tidak Taehyung. Tidak denganku. Aku datang menemui untuk meminta tanggung jawabmu, seperti yang kau ucapkan semalam, kuharap kau tidak lupa Kim Taehyung, kuharap kau tidak melupakan ucapanmu semalam, dan sekarang apa? Kau bilang aku ingin uangmu? uangmu katamu? Kau benar-benar sangat mengerikan" Irene menarik nafas panjang setelah berbicara tanpa jeda. Nafasnya tersenggal dan emosinya meledak mendengar ucapan Taehyung.

Taehyung diam mendengar ucapan tak terduga Irene. Ada perasaan bersalah yang menyelimuti hatinya. Batinnya sakit mendengar ucapan gadis yang meremang itu. Taehyung bingung. Benar-benar bingung. Kecanggungan melanda dirinya. Dirinya yang biasa membuat lawan bicaranya canggung.

"Sudahlah, aku tau jawabanmu, terimakasih waktunya Tuan Kim"

Irene berlalu mencari pintu keluar.

"Kau..." Taehyung menelan salivanya

Irene menghentikan langkahnya, nada itu terdengar samar dan halus.

" Apa yang bisa kulakukan untukmu?" Taehyung melanjutkan ucapannya

" Apa yang bisa kulakukan untukmu?"  Taehyung melanjutkan ucapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komen dan vote penulis harapkan untuk karya-karyanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komen dan vote penulis harapkan untuk karya-karyanya. Kadang ada masa di mana mulai males nulis atau ngeblank tiba-tiba, dan komen serta vote membantu penulis mengatasi hal-hal yang menjadi kendala. Semoga kalian suka 💜

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang