part 32

777 98 36
                                    

"Rene, kurasa aku harus kembali" lirih Taehyung

Ingin rasanya Irene menahan lelaki itu. Tapi dirinya tidak punya pilihan selain membiarkan ketika tangan Seokjin Secara tiba-tiba menahan pergelangan tangannya.

Taehyung berlalu. Irene di landa pilu. Sementara Taehyung pulang jadi debu.

"Kau, harus segera masuk. Diluar dingin" pinta Seokjin

Irene menurut saja. Baginya menyelesaikan urusan dengan Seokjin adalah jalan terbaik untuk malam ini.

-
-

Taehyung kembali dengan perasaan abu. Benar saja, hatinya tidak hanya sakit. Kini dirinya dipatahkan wanita itu. Inikah jawaban yang pantas untuk perbuatannya selama ini ? Bahkan gadis itu tidak bergeming melihatnya pergi.

Taehyung kembali merasa dingin. Tidak hanya tubuhnya, hati dan jiwanya merasakan hal yang sama. Tubuhnya demam. Ditambah rasa lelah perjalanan pulang. Taehyung rebah di ranjang.

-
-

"Seul. Maaf Kita tidak bisa bertemu pagi ini" ucapan Jimin terdengar gusar.

"Kenapa? Sesuatu terjadi ?"

"Taehyung demam. Kurasa aku harus menemaninya" Jawab Jimin

"Sudah beri tahu keluarganya ?"

"Dia tidak mengizinkanku memberi tahu keluarganya. Lagian ayah dan Ibunya di Daegu. Taehyung tidak tega membuat keluarganya khawatir" Jelas Jimin.

Seulgi mengigit bibir. "Boleh aku kesana sepulang kerja?" tanya Seulgi

"Kalau begitu aku akan menjemputmu di kantor. Sudah dulu ya" Jimin mengakhiri panggilan tesebut.

Jimin kemudian menelpon Wendy, Sepupu Taehyung. Bagaimanapun Taehyung harus segera diobati meski dirinya menolak.

Keringat dingin membasahi tubuh Taehyung. Jimin begitu gusar mendapati kondisi Taehyung separah ini. Apa yang terjadi dengan Taehyung, bukankah harusnya dirinya bersenang-senang semalam? Kurang dari 30 menit Wendy datang.

"Ada apa dengannya?" tanya Wendy penasaran

"Aku juga tidak tau, Wen. Aku menemukannya pagi ini"

Wendy dengan sigap memerika kondisi Taehyung. "Akan kupasang infus" ucap Wendy. Tangannya kini serius memasang infus.

"Dia terkena hipotermia. Apa tadi malam Taehyung keluar?"

Jimin mengangguk kemudian menggeleng membuat Wendy bingung.

"Ada apa denganmu?" Protes Wendy

"Aku tidak yakin. Tapi kurasa iya. Aku menemukannya masih menggunakan pakaian semalam" jelas Jimin.

"Aku akan mengatur suhu ruangan. Tolong ganti bajunya jika bajunya basah karena keringat. Pastikan dia minum dan makan sesuatu yang hangat jika sudah sadar. Aku harus kembali, ada pasien operasi, Jim. Maaf harus merepotkanmu" sesal Wendy.

"Santai saja Wen. Trimakasih sudah cepat datang. Aku akan merawatnya"

-
-

"Sudah minum obat?" tanya Seulgi seraya meletakkan bingkisan berisi makanan pada meja dapur Taehyung.

"Sudah" Jawab Jimin singkat "Tapi dia belum bangun sejak pagi" sambung Jimin

"Kurasa dia kelelahan. Tidak apa-apa Jim. Nanti Taehyung akan bangun. Kau makan dulu ya" Seulgi membawa nampan kecil yang ditemukannya di dapur Taehyung dan mengisi nampan tersebut dengan aneka makanan.

"Aku tidak selera"

"Jimin-ah. Makanlah. Jika kondisimu juga tidak baik, maka tidak akan ada yang menjaga Taehyung" bujuk Seulgi.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang