SKY

part 29

Irene mengenali suara itu. Suara bariton khas laki-laki yang hanya bisa ditemukannya di Korea. Suara yang pernah begitu damai menyentuh pendengarannya.

Gerimis turun dengan khitmad. Laki-laki itu mendekat pada Irene dan membagi ruang payung padanya. Dapat dengan jelas Irene kenali wajah itu. Jantung Irene kembali menemukan detaknya.

"Kim Taehyung" lirih Irene

Taehyung menangkap manik mata Irene yang kaget. Mata yang masih sama. Mata yang membuatnya jatuh dan cinta secara bersama.

"Kau tidak bawa payung ? sayang sekali buku-buku itu" ucap Taehyung seraya melirik buku yang dibawa Irene

Irene menyadari buku yang dipegangnya terkena gerimis.

"mendekatlah" ucap Taehyung.

Irene tertegun. Pikirannya masih belum memahami apa yang terjadi. Taehyung. Kenapa laki-laki itu berada disini?

"Bae?" panggil Taehyung.

Kini Taehyung mendekatkan dirinya pada Irene. "Jika kau enggan mendekat, maka aku yang akan pergi menemuimu. Aku yang akan mencari jarak untuk menemuimu" ucap Taehyung.

Irene hampir limbung mendengar ucapan itu. Sudah lama sekali dirinya rindu dalam dekap suara bariton itu. Mereka berada di bawah pohon sakura yang sedang ditiup angin dan di terpa gerimis. Beberapa daun berguguran. Irene dan Taehyung dilanda perasaan aneh yang hanya diri mereka yang tau.

Taehyung kembali mendekat. Kini mereka tak berjarak.

"Kau lihat, Bae, kau dan aku bahkan tak lagi berjarak sekarang. Aku sudah melipat jarak diantara kita"
Irene masih lekat memandang mata Taehyung. Ingin sekali di dekapnya tubuh itu. Angin menerbangkan helai-
helai rambut Irene. Irene bahkan tak perduli dengan bagaimana dirinya saat ini.

"Bae, bagaimana kau bisa terlihat bahagia disini sedang aku menderita disana"

Irene tertegun. Bagaimana Taehyung tau nama marganya. Sudah kali ke tiga Taehyung memanggilnya Bae. Dan anehnya, jantung Irene berdegub kencang. Irene mengalami ledakan hati dan bahagia lokal. Bajingan Kim Taehyung. Umpatnya