part 19

592 94 14
                                    

Adakah tempat selain disisimu yang mampu memberiku segala nyaman dan membiarkanku tenggelam dalam remah ruang yang kau siapkan untukku.

💜💜💜💜

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kau ingin hancur?!" teriak manager Lee kepada Taehyung.

Taehyung tak bergeming. Bukan begini cara diskusi yang dipahaminya.

"Kau bersama wanita itu?! Taehyung-ah sudah berapa kali kukatakan, kau boleh kencan dengan siapapun, tapi jangan sampai publik tau dan kau lihat!! Lihat sekarang!! Karna ulahmu apa yang terjadi? Kau terlibat masalah karena seorang gadis"

Manager Lee berdecak kesal. Mengacak rambut dan berkacak pinggang.

"Baiklah, sekarang" Manager Lee merendahkan nadanya, "Katakan segalanya, aku akan membantumu membicarakan ini dengan Ketua"

Taehyung masih tak buka suara.

Manager Lee semakin kesal. Dirinya tau benar bagaimana watak Taehyung. Diambilnya rokok dan mancis di kantongnya, dalam sekejap kepulan asap sudah mengudara tepat diatas kepalanya.
"Taehyung-ah, maafkan aku. Aku kesal sekali. Aku ... Aku benar-benar kesal dengan apa yang terjadi. Bukan karena kau terkena masalah. Bukan itu. Aku sudah terbiasa dengan hal semacam itu. Tapi kali ini, tidak, kurasa kau tidak paham apa yang akan kukatakan. Tapi aku harus mengatakannya. Alasanku kesal denganmu. Kenapa kau tidak mengatakan apa-apa kepadaku tentang masalahmu? Bagaimana aku bisa membantumu jika kau sendiri tidak mengatakan apapun kepadaku?"

Taehyung tercekat. Lehernya dipenuhi sesak hingga dadanya. Manager Lee bukan lagi seperti pekerja untuknya, lebih dari hubungan simbiosis mutualisme diantara mereka. Lebih dari itu. Manager Lee adalah satu-satunya orang yang masih tetap mendukungnya di saat dirinya memutuskan keluar dari BTS, bukan karena masalah, tapi karena Taehyung ingin tumbuh, melebarkan sayapnya ke segala bidang yang disukainya. Saat semua orang menolak keinginannya, hanya manager Lee yang berani pasang badan menepis segala rumor buruk tentangnya. Dan kini. Baru disadarinya. Dirinya tak benar-benar terbuka dengan manager yang dianggapnya sudah seperti saudara ini. Apakah memang begini adanya? Kita tumbuh dewasa dan menjadi asing satu sama lain?

"Taehyung-ah, aku pernah mengatakan aku mempercayaimu bukan? Sejak awal aku menjadi managermu, aku benar-benar melakukan itu. Bahkan sampai detik ini"

Manager Lee mematikan rokok dan membuang puntung itu ke tong sampah. Langkahnya tak secerah langkahnya biasa. Tubuhnya tak secemerlang yang seharusnya dan lelaki itu, dengan pasti meninggalkan Taehyung sendiri.

---

"tidak apa-apa jika kau memukul orang untuk melindungi milikmu"

Taehyung duduk di ruangan megah mikik Ceo sekaligus pendiri Bighit. Orang yang sudah membesarkan namanya kini sedang duduk dan sesekali menyeruput kopi hitamnya, sedang Taehyung tak berselera melakukan apapun selain bungkam. Atmosfir di ruangan itu kini sangat berbeda, tidak seperti saat Taehyung menerima penghargaan atau saat Taehyung melakukan sesuatu yang membanggakan.

Tidak berselang lama manager Lee datang dan memilih  duduk  disebelah Taehyung.

"Maafkan aku terlambat, Pak" Ucap Manager Lee

Bang Si Hyuk masih diam. Diam yang tak bisa di ejawantakan.

"Maafkan apa yang telah terjadi, Pak. Semuanya diluar batas Taehyung. Dia juga masih terlalu muda untuk bertindak dewasa"

" dan juga berita yang ada di media. Dari pengamatan saya. Itu adalah pembelaan yang berguna untuk membersihkan nama baik Kim Taehyung"  sambung manager Lee

Bang Si Hyuk mengangkat alis, bersiap untuk bicara.

"Kau bilang pembelaan? Manager Lee, bahkan, jika itu isu bertengkar, agensi masih bisa mengatasi masalah itu. Tapi kabar Taehyung dating, Kau melupakan fakta itu?! Apa yang harus dilakukan agensi? Dan kau Kim Taehyung, bagaimana ceritanya rekaman suara itu bisa sampai ke media?"

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang