part 12

634 105 2
                                    

Kau selalu menjadi alasan mengapa aku tak henti meniti langkah,  kau selalu menjadi satu-satunya alasan mengapa aku ingin hidup dengan baik.  Kau selalu sempurna. Kau selalu luar biasa. 

💜💜💜💜

Taehyung masih tak menyangka dengan kemampuan memasak Irene.
Meja makan Taehyung kini penuh dengan berbagai menu makanan. 

"Kau benar-benar ahli" puji Taehyung

"Jangan katakan apapun dan cepat makan"

"Ide bagus"

Taehyung mengangguk setuju. Taehyung mulai mencicipi semua makanan yang dimasak Irene, hingga dirinya berhenti, perasaan sedih mulai menyelami dirinya, perasaan yang sama sekali tak diketahui. Perasaan yang membuatnya menunduk dan menangis.

"Kau begitu tersentuh dengan makanan yang kubuat,  Kim Taehyung? Aahhh,  sudah kukatakan aku ahli dalam memasak, kau harus makan sup ini" Irene menyendokkan sup kedalam mangkuk nasi Taehyung.

Tak ada jawaban apapun dari Taehyung.
 Tangisnya  pecah mendengar ucapan Irene. Taehyung segugukan. 

Irene yang melihat Taehyung benar-benar menangis begitu panik.  Dia langsung mencicipi mangkuk nasi Taehyung,  tak ditemui sesuatu yang aneh.  Irene segera bangkit mendekati Taehyung. 

"Aku melakukan sesuatu yang salah?  Ada yang tidak enak? Jangan menangis" bujuk Irene panik

Taehyung menggeleng.  Bukan gadis itu yang salah,  tapi dirinya.  Perasaanya,batinnya yang tiba-tiba tak mampu menahan tangis. 

"Kim Taehyung, aku minta maaf jika melakukan kesalahan,  kau harus...."

Belum sempat menyelesaikan ucapannya,  Taehyung menarik Irene dalam peluk dan mendekap tubuh gadis itu.  Irene kaget dengan reaksi Taehyung.  Tapi seperti sedang disihir bukan melepaskan Irene justru balas mendekap Taehyung. Satu menit, lima menit,  sepuluh menit,  Irene masih berdiri dalam pelukan Taehyung.  Irene menepuk-nepuk punggung lelaki itu.   Irene menyadari bahwa hari yang dilalui Kim Taehyung sangat sulit.  Bahkan hari sebelum Taehyung terkena skandal,  hari sebelum mereka bertemu, bahkan hari-hari saat Kim Taehyung dipuji dan dibangga-banggakan seluruh penggemarnya. Dan kini Irene menyadari, Kim Taehyung adalah manusia biasa, Kim Taehyung adalah laki-laki biasa yang sudah lama menyimpan sendiri emosinya, entah tidak tau harus berbagi dengan siapa, atau dirinya memang dituntut menjadi seperti itu.  Entahlah,  Irene semakin erat mendekap tubuh itu.

"Kau harus makan Kim Taehyung dan aku harus bersiap-siap pergi" Bisik Irene

Taehyung memeluk pinggang Irene  seperti dirinya tak akan lagi bertemu dengan gadis itu.

"Kim Taehyung, aku harus segera pergi sebelum dijemput sepupumu" Irene kembali berbisik sembari mengelus rambut Taehyung.

Kim Taehyung melepas pelukannya.  Matanya masih basah, saat ini dirinya tak mampu memandang wanita dihadapannya. Waktu terasa begitu cepat, dan suara bell berbunyi.  Tentu saja  Wendy sudah tiba. 

"Kau harus makan, aku menyimpan sup untuk makan malam,  panaskan sebelum di makan. Jangan makan mie instan"  ucap Irene

Irene segera membersihkan piring berisi nasi yang belum habis dimakannya. Sementara Taehyung telah sempurna menghapus air matanya.  Taehyung bergegas membuka pintu.  Suara sepupu Taehyung menggema dan memecah suasana.

"Lama sekali membuka pintu, sedang apa sih?"  wanita ini mengomeli Taehyung.

Omelannya berhenti ketika melihat Irene.  Ekspresinya berubah 100 derajat.  Begitu ramah dan cantik.

"Maafkan aku membuat keributan dan hai, aku Wendy" sapanya

Irene tersenyum dan membalas menyapa Wendy

"Aku Irene, senang bertemu denganmu"

"Jadi kau memintaku membawanya medical check up? Taehyung, kau benar-benar luar biasa"  Wendy meledeknya

"Bantu aku.  Mana mungkin aku keluar sekarang,  media membuatku muak" sahutnya

"Baik-baik.  Aku akan mengantarnya, setelah itu apa?" tanya Wendy

Irene paham maksud Wendy. 

"Setelah itu aku akan kembali kerumah" 

Irene tersenyum membalas ucapan Wendy.
"sebelumnya aku sangat berterimakasih kepada kamu Wendy,  kamu sibuk dan karena sepupumu itu,  kamu harus repot-repot kesini dan mengantarku, aku akan pulang sendiri,  rumahku juga tidak terlalu jauh" 

Wendy menyetujui hal itu dan meminta maaf tak bisa mengantar Irene.  Itu tak masalah bagi Irene.  Kebaikan Wendy sudah sangat dia hargai. 

Irene dan Wendy segera pergi dari apartment Taehyung. 

Dan,  ruang itu terasa hampa,  lagi. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang