Part 37

755 106 49
                                    

Irene memasukkan semua barangnya ke dalam satu koper.  Barang-barangnya tidak terlalu banyak, Irene tidak membutuhkan banyak ruang untuk itu.  Irene sendiri tidak paham dengan keputusannya, apakah ini baik atau tidak.  Baginya lari adalah satu-satunya cara menyelamatkan diri dan menyelamatkan orang-orang terdekatnya. Dia tidak  ingin hadirnya membawa pengaruh pada hubungan Jimin dan Seulgi. Irene juga ingin menyelamatkan Seokjin dari harapan yang barangkali masih ada dibenaknya. 

-
-

Taehyung kaget bukan main mendengar kabar dari Seulgi. Taehyung segera meraih kunci mobil, dengan kecepatan tinggi Taehyung pergi ke apartment Irene. 

Jimin sudah berada disana ketika Taehyung sampai.

"Seul. Irene kemana?" sergah Taehyung. Nada itu terdengar kasar sekaligus gusar. 

Jimin menarik lengan baju Taehyung.  Membawa Taehyung keluar dari apartment Irene. 

"Tae.  Kurasa Irene mendengar percakapan Seulgi dan aku tadi malam" jelas Jimin

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Sebelum kita bertemu. Sebelum kau mengatakan akan melamar Irene. Aku dan Seulgi sempat berfikir kau dan Joy kembali bersama"

Taehyung mengusap kasar rambutnya.   "Bagaimana bisa Jim"

"Maafkan aku.  Dan jangan salahkan Seulgi atas semua yang terjadi. Saat itu aku juga pergi ke apartment Joy dan menemukan dia tidak ada disana. Bagaimana aku tidak curiga. Apapun alasan yang kuberikan.  Aku benar-benar minta maaf" ucap Jimin. 

Taehyung mengacak rambutnya,  dirinya tidak marah dengan Jimin, apalagi Seulgi.  Sungguh,  kepergian Irene bukanlah sesuatu yang mereka semua rencanakan.

" Tolong bantu aku mencarinya" Lirih Taehyung dan segera dibalas anggukan Jimin. 

"Seul.  Mau ikut mencari Irene?" Ajak Jimin

Seulgi mengangguk.

Jimin mengambil alih kemudi.  Melihat betapa gusar dan paniknya Taehyung,  Jimin tidak mengizinkan Taehyung mengendarai mobil. 

"Aku sudah telpon bibi.  Dia bilang Irene tidak pulang kesana" ucap Seulgi "Telpon Irene sudah tidak bisa dihubungi sejak aku menyadari dia pergi" sambung Seulgi

Taehyung meremas jemarinya. Rencananya gagal.  Bagaimana jika Irene pergi dan mencelakakan dirinya sendiri.  Tidak! Taehyung bisa mati jika Irene benar-benar melakukan itu.  Sangat sulit baginya pisah dari gadis itu.  Bahkan ditengah-tengah pekerjaanya, tak pernah sedetikpun Taehyung melupakan gadisnya itu. Taehyung semakin gusar ketika melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.  Dimana gadisnya akan menghabiskan waktu malam ini? 

-
-

Irene mendekap kakinya.  Tidak apa-apa jika harus menginap dan bermalam disini.  Irene tidak pernah membayangkan dirinya menjadikan tempat ini sebagai pelarian dari masalahnya. Pemandian air panas,  satu-satunya tempat yang bisa menerima tanpa bertanya tentang kesedihannya. 

Irene mendekap tubuhnya lebih kuat. Besok,  dirinya akan pergi meninggalkan Seoul. Meninggalkan semua kenangan baik dan buruk. Menanggalkan ingatannya tentang lelaki bernama kim Taehyung.  Irene tersenyum getir mengingat nama itu.  Nama lelaki yang telah membawa lari separuh dirinya. 

Malam berlalu begitu lambat sementara Irene tidak mampu mengistirahatkan dirinya. Seluruh akal dan jiwanya dibawa pergi untuk memikirkan satu nama. Kim Taehyung. Lelaki yang dicintainya, lalaki yang mencintai oranglain.  Irene meringis.  Mengingat dirinya yang begitu mudah memberikan hati untuk Taehyung.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang