part 30

814 103 19
                                    

Irene mengemasi barang-barang. Tidak lupa beberapa oleh-oleh yang telah di beli untuk teman-teman kantornya. Tiga hari sebelum kepulangan Irene sudah mempersiapkan segalanya. Malam sudah menunjukkan pukul 1 lebih 20 menit. Irene masih terjaga. Diluar sedang hujan lebat dan Irene berencana untuk segera tidur. Namun belum lama mengistirahatkan tubuhnya pintu apartmentnya diketuk. Irene diselimuti rasa takut jika yang datang adalah orang yang ingin berniat jahat padanya.

"Bae, Ini aku. Taehyung"

Suara itu melegakan Irene. Irene segera membukakan pintu.

Irene melihat Taehyung yang basah. Bukan kali pertama. Namun datang pada pukul setengah dua malam ke apartmentnya membuat Irene khawatir.

Irene mempersilahkan Taehyung masuk.
"Sesuatu terjadi?" Tanya Irene penasaran.

"Tidak" jawab Taehyung

Irene mengambil handuk bersih dari lemari kecil dan memberikannya pada Taehyung.

"Aku kedinginan" lirih Taehyung

"Kenapa kau kesini hujan-hujanan seperti ini. Kau bisa sakit Tae" ucap Irene

"Bae, Bisakah kau memberiku kehangatan seperti yang pernah kulakukan kepadamu?"

Suara bariton itu memabukkan Irene.

"Bae"

Taehyung kini berjalan mendekati Irene.
Irene yang merasa sesuatu akan terjadi berjalan mundur untuk menghindari Taehyung sebelum akhirnya Irene jatuh di atas ranjangnya sendiri.

"Bae. Kenapa margamu manis sekali"

Taehyung menatap lekat manik mata Irene. Air dari pakaiannya menetes membasahi lantai Irene. Taehyung sudah berada tepat di depan Irene. Maniknya tak pernah berhenti mengawasi dan menatap Irene.

"Kau mabuk?" Tanya Irene

"Kau yang membuatku mabuk Rene" Jawab Taehyung lemah. Benar. Taehyung mabuk. Entah apa yang menganggu pikirannya hingga datang tengah malam kw apartment Irene dalam keadaan mabuk.

"Kau tidak seharusnya begini Tae" ucap Irene

Taehyung mengusap kasar rambutnya.

"Kau benar. Aku tidak seharusnya seperti ini. Kau benar Bae. Aku tidak seharusnya memaksa kehendakku terhadapmu. Berulang kali aku bertanya pada diriku sendiri, haruskah aku menyerah? Haruskah aku melepaskanmu? Haruskah aku melupakan segala hal tentangmu? Bae, kau mengunci diriku disini tanpa aku tau jawaban seperti apa yang akan kau beri kepadaku" keluh Taehyung

Irene menatap iba Taehyung. Ingin rasanya Irene merengkuh tubuh itu. Tapi tidak. Dirinya tidak bisa.

"Rene, aku ingin membawamu dalam pelukku. Aku ingin mendekapmu, memberi kehangatan, berbagi segala bahagia kepadamu. Tapi bagaimana kau mengunci dirimu serapat ini?!"

Tangan Taehyung membelai surai hitam Irene.
"Bagaimana bisa kau secantik ini? Kau pasti tidak tau rasanya jatuh dan cinta sendiriankan?" tanya Taehyung
Taehyung mendekatkan wajahnya pada wajah Irene. Mereka begitu dekat. Irene dapat merasakan nafas berat dari Taehyung. Rambut Taehyung yang setengah basah membelai wajah Irene. Taehyung menatap instens mata Irene.

"Sekali saja Bae. Jangan menolakku" pinta Taehyung.

Irene memejamkan matanya. Dirinya tidak akan mampu berhadapan dengan Taehyung. Bahkan Taehyung yang mabuk berhasil membuatnya jatuh. Irene kalah, bahkan sebelum pertempuran itu selesai.

Taehyung menempelkan bibirnya pada bibir Irene. Bibir yang dengan lembut menggoda. Irene dapat merasakan dingin pada bibir Taehyung. Taehyung mengecup lembut bibir Irene. Bibir mereka saling merangkum. Hingga kecupan berubah menjadi ciuman dalam yang memompa jantung Irene.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang