Part 8

718 117 2
                                    

Dan biar aku menjadi yang paling memahamimu, seseorang yang kau cari setelah hari-hari sulitmu, yang dengan langkah pasti menghampiriku.

💜💜💜💜💜

Irene terbangun mendengar suara ketukan pintu, tubuhnya terasa lebih ringan sekarang,  diliriknya jam yang menunjukkan pukul 7 malam,  ya Tuhan,  dia tidur lama sekali hari ini.

Dengan langkah malas dia menapak kaki pada lantai, Irene membuka pintu dan dilihatnya seseorang dengan wajah panik. 

"Ya Tuhan, kau baik-baik saja?" tanya Seulgi khawatir

Irene tak mengerti apa maksudnya hanya mengangguk mengiyakan tanyanya. Seulgi sudah berada di kamar Irene. Matanya mencari -cari sesuatu dan tak ditemukan. Seulgi lanjut berbicara.

"Bagaimana ponselmu bisa diangkat laki-laki?" selidiknya

Irene diam untuk beberapa detik, sebelum tubuhnya secara refleks membawa meraih tas yang dipakainya semalam.  Irene membongkar tas tersebut dan tak menemukan barang yang dia cari.  Sial, ponselnya tertinggal.  Seulgi menatap Irene bingung,  sama bingungnya dengan Irene sekarang.  Ya Tuhan, kenapa harus terjadi?  Ya Tuhan. Lirih Irene dalam hati. 
Lama mencari dan tak menemukan hasil, Irene membuka suara.

"Tertinggal" ucap Irene lemas
"apa kau semalaman tinggal bersama laki-laki?" selidik Seulgi
"Hem,  dia menabrakku, saat aku pingsan aku sudah berada dirumahnya" jawab Irene pasti
"kalian berdua saja?" tanya Seulgi sekali lagi

Irene memutar otak mencari jawab dari pertanyaan itu,  ya Tuhan, pertanyaan Seulgi menjengkelkan sekali. Dan jika dirinya menjawab dengan salah, Seulgi akan menyerangnya lagi dengan pertanyaan.

"Tidak" jawab Irene bohong
"Terus kenapa yang mengangkat ponselmu pria?" tanyanya lagi
"Mana kutahu kalau ponselku ada padanya. Lagian yang menabrakku seorang pria,  jadi kurasa dia bertanggung jawab atas barang-barangku, sampai sebelum kau datang, aku juga tak menyadari  ponselku tak ada"jawab Irene panjang lebar
"Kau sudah makan?" Tanya Irene kepada Seulgi. 

Seulgi menggeleng, kami makan berdua malam ini.

"jadi apa rencanamu besok?" tanya Seulgi disela kunyahannya
"Apa lagi selain mengambil ponselku" jawab Irene singkat

-----

Taehyung terbangun dari mimpi buruk, wajahnya pucat dan napasnya tersengal,  belum lagi bajunya basah oleh keringat membuatnya segera menapak kamar mandi, dibasuh tubuhnya dengan air dingin.  Dia menatap dingin wajahnya yang basah,  kaca besar dihadapannya menampilkan sosok laki-laki polos berbadan tegap dengan air mata mengalir. Tak ada suara, dia hanya memandang dirinya yang begitu menyedihkan.  Kim Taehyung, Ada apa denganmu, lirihnya.

Sementara Irene sudah berada di depan Apartment mewah,  tangannya berulang kali memencet bel, tak ada jawaban, dia melirik jam ditangannya, pukul setengah 7 pagi.  Kecerobohannya semalam membuat dia harus kembali kesini, ya, kembali ke apartment Kim Taehyung.  

Pintu masih belum terbuka,  ditendang-tendangnya pintu tersebut. Dia selalu overthingking dengan pria itu, dalam pikirannya, barangkali lelaki itu sedang terkekeh didalam melihat tingkahnya.  

--

Sementara Taehyung yang baru selesai mandi melilitkan handuk ke pinggang rampingnya lalu keluar. Dia mendengar suara pintu ditendang, Taehyung yang yakin bahwa suara itu berasal dari pintunya segera membuka.  Dilihatnya sesosok gadis dengan tubuh munyil memasang ekspresi kesal. Sedang gadis itu tak kalah kaget melihat pemandangan tak senonoh tepat didepannya.

"Ada apa?" tanya Taehyung
"Bisakah kau ambilkan ponselku? Ponselku tertinggal semalam?" jawab Irene gugup. 

Taehyung menangkap ekspresi dari raut wajah Irene.  Dia berfikir sejenak sebelum akhirnya menjawab. 

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang