part 22

607 89 21
                                    

"Silahkan duduk" lelaki itu mempersilahkan Irene duduk.

"Trimakasih" Irene duduk di sofa besar Sooyoung. Sofa seuukuran ranjang di apartment ini benar-benar membuat perbedaan yang terlalu kentara.

"Mau minum?" Tawar lelaki itu.

"Tidak. Trimakasih"

Tak ada lagi percakapan di antara mereka. Baik Irene maupun lelaki yang tak diketahuinya itu sama-sama terbang dalam lamun panjang.
Cukup lama. Hingga tiba-tiba suara pintu terbuka. Park Soooung kembali.

"Sayang? Sudah kukatakan jangan sembarangan datang.." suara manja dari seorang wanita, yang Irene yakini Park Sooyoung ke kekasih Kim Taehyung. Suara itu berhenti ketika mendapati Irene berada di rumahnya.

"Siapa dia?" Tanya Park Sooyoung kepada lelaki yang di panggilnya sayang.
Tunggu?! Apa? Sayang??! Siapa lelaki ini?

Irene berusaha menekan ekspresi mendapati kenyataan aneh ini.

"Teman sekolahmu, kau tidak tau?!" lelaki itu kembali bertanya

"aku tidak mengingatnya" jawab Sooyoung. Matanya penuh curiga. Tatapannya tak seramah yang ada di tv.

"Kau siapa?!"selidik Sooyoung

"kurasa aku salah alamat. Yang ku cari memang Park Sooyoung. Tapi bukan dirimu"

Sooyoung berjalan mendekat.
"Kau tau aku siapa?! Tanya Sooyoung

"kurasa tidak, aku terlalu sibuk bekerja hingga tidak tau apaapa selain pekerjaanku" bohong Irene

"Pergilah jika urusanmu sudah selesai" ucap Sooyoung.

"Aku mintaa maaf"

Irene segera berlalu menuju pintu keluar.
Tunggu, Irene benar-benar harus memastikan sesuatu. Siapa laki-laki itu.
Rasa penasaran Irene membuatnya menahan diri untuk tidak keluar dari apartment itu, kebetulan mereka membiarkan Irene pergi tanpa mengantar Irene. Irene lantas menyebar pandang pada setiap sudut dan ruang, mencari tempat teraman untuk bersembunyi.

****
"Sudah kukatakan jangan biarkan orang asik masuk" Ucap Sooyoung kesal

"Maafkan aku, aku tidak tau"

"Kenapa nekat sekali pergi ke sini?"

" kenapa aku dilarang sementara Taehyung tidak? Joy sayang, kau tidak adil" protes lelaki itu

Kuduk Irene meremang mendengar hal itu. Sooyoung selingkuh dan lelaki itu mengenal Taehyung. Ya Tuhan, Irene menutup mulutnya tak percaya.

"apa aku harus memukulmu agar kau tau bagaimana berbagi waktu?"

"Kau bisa memukulku sesuka hatimu" suara perempuan itu terdengar sangat manja.

"sini kau, gadis nakal"

Terdengar suara kejar-kejaran dan tawa, silih berganti, hingga berubah menjadi suara lembut yang diyakini Irene suara aktivitas intim.

Irene menutup mata dan telinganya.

"biar aku menghukummu, kau selalu mengeluh dengan tindakan Taehyung yang tidak bisa memuaskanmu, kau harus merasakan segala yang kumiliki" laki-laki itu terkekeh

Jahat sekali. Mereka jahat sekali. Kutuk Irene dalam hati. Ya Tuhan. Rasanya Irene ingin segera keluar. Bagaimana ini? Dirinya terjebak. Bahkan menutup telingapun suara itu masih terdengar.

Irene meringkuk di salah satu sudut ruang koleksi ratusan sepatu milik Sooyoung yang berada disebalah pintu keluar. Telinganya disumpal sekuat yang dia bisa.

"Kau jalangku!" umpat lelaki itu

Suara desahan Sooyoung semakin kuat seiring suara kulit beradu yang diciptakan lelaki itu.

"Katakan apa maumu?!!!" teriak lelaki itu.

"Kau!! Kau!! Ayolah sayang. Siksa aku lebih kuat" Teriak Sooyoung. Desahannya semakin kuat dan cepat. Temponya berubah-ubah.

Irene memejamkan mata. Berharap dapat tertidur saat ini. Irene ingin muntah rasanya.

"Katakan kau milik siapa?" tanya lelaki itu

"Milikmu! Milikmu saja!"

"Ayo sayang. Naik ke tubuhku. Kau sangat cantik dan sexy" kekeh lelaki itu

Suara desahaan itu semakin kuat terdengar. Irene tidak tau sampai kapan penderitaanya akan berakhir.

Hingga terdengar suara langkah berat yang berjalan semakin jauh. Irene yakin mereka melanjutkan aktivitas intim itu di kamar.

Irene berjingkat pelan. Langkahnya dibuat seringan mungkin. Keringat dingin dirasakannya. Tidak butuh waktu lama. Irene sudah berada di luar apartment wanita itu. Kepalanya pusing dan perutnya terasa tidak enak.

*****

Taehyung menghela nafas. Mengkhawatirkan Sooyoung yang belum memberinya kabar sejak pagi tadi.

Taehyung merebahkan tubuh ke ranjang, tubuhnya butuh istirahat, tapi tidak dengan kepalanya yang menuntut kabar Sooyoung. Lama berfikir. Taehyungpun memutuskan menelpon kekasihnya. Berulang kali dan tak ada tanda Sooyoung akan mengangkat telponnya. Taehyung resah, sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.

"aku masih di kantor agensi Taehyung-ah, setelah siap akan kukabari"

Ini sudah pukul 16.00 dan Sooyoungnya belum pulang dari sana. Sejak kapan urusan agensi memakan waktu selama ini?! Taehyung memijit kepalanya bukan karena merasa sakit tetapi berusaha menepis rasa khawatir dirinya.

****

Irene memegang dadanya. Jantungnya masih berdetak kencang. Nafasnya tersengal.

Irene mengambil ponselnya, tangannya bergetar hebat, orang-orang disekitat memperhatikannya dengan heran.

Kang Seulgi

Irene mengklik nama dan panggilan itu segera terhubung

"Seulgi-aah" Irene terisak

"Kau kenapa?"

"Seulgi-aah, aku... Aku tidak tahan lagi"

******

💜💜💜💜💜

Gaesss..

Gimana?
Maaf ya kalau ceritanya sedikit. Kalau aku terusin.. Ntar kaliannya ga pemasaran lagi dong... Eh maksudnya penasaran awkakakw

Walaupun lagi Weekend dan aku lagi liburan bareng keluarga, aku curi-curi waktu buat nulis part ini 🌷💜

Pokoknya semoga kalian suka ya..

Irene ini aslinya bar-bar kok ... Kita tunggu aja kebarbarannya keluar 🌷

Selamat beraktivitas. Selamat Weekend 💜💜

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang